1. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata latin "movere"Â yang berarti dorongan atau daya penggerak. Penting bagaimana seseorang dapat mendorong karyawan dan bahawan untuk bekerja semaksimal dan seserius mungkin.
Dalam Donni Juni Priansa (2016), Robbins (2006) menyatakan bahwa motivasi adalah suatu proses yang menunjukkan intensitas, arah, dan ketekunan seseorang untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Douglas dan Morris, Gabriela Rusua dkk (2014), ada empat tanda motivasi kerja. Kebutuhan akan penghasilan, kebutuhan akan relaksasi, kebutuhan akan keuntungan, dan motivasi kerja. Sedarmayanti (2016) menyebutkan ada tiga jenis motivasi: penggerak primer, penggerak subprimer, dan penggerak tidak berwujud.
Menurut Hasibuan (2013), motivasi adalah suatu keadaan yang mendorong pegawai untuk mencapai tujuannya. Motivasi, sebaliknya adalah dorongan untuk memenuhi kebutuhan karyawan yang harus dipenuhi agar karyawan dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja.
Luthans (2006) mendefinisikan motivasi sebagai suatu proses yang dimulai dengan definisi fisiologis atau psikologis yang mendorong tindakan atau dorongan menuju suatu tujuan atau insentif.Â
Berdasarka pengertian motivasi diatas, maka motivasi mengarahkan perilaku ke arah pemuasan kebutuhan yang memberikan tenaga, mendorong aktivitas, dan memberikan kepuasan atau mengutangi ketidakseimbangan.
Prestasi kerja tidak hanya memberikan manfaat bagi perusahaan tetapi juga karyawan itu sendiri. Manfaat yang diberikan prestasi kerja kepada karyawan dapat membuat mereka merasa puas. Prestasi kerja mempunyai manfaat yang besar bagi organisasi, apalagi cara ini dapat memberikan rasa aman dalam mengambil keputusan organisasi dalam proses pencapaian tujuan.
2. Tujuan Motivasi
Menurut Hasibuan (2004) tujuan meningkatkan motivasi adalah:
1. Untuk meningkatkan semangat kerja pegawai dan kepuasan kerja.
2. Meningkatkan produktivitas kerja pegawai.
3. Menjaga kestabilan Karyawan.
4. Memperkuat disiplin pegawai.
5. Membuat perekrutan karyawan menjadi efektif
6. Menciptakan lingkungan kerja dan hubungan interpersonal yang positif.
7. Meningkatkan retensi, Kreativitas, dan partisipasi karyawan.
8. Meningkatkan kesejahteraan pegawai.
9. Pertimbangkan rasa tanggung jawab karyawan terhadap pekerjaannya.
10. Penggunaan alat dan bahan baku secara efisien.
3. Manfaat Motovasi
Menurur (Pianda, 2018) manfaat motivasi yang utama adalah menimbulkan gairah kerja dan meningkatkan produktivitas kerja. Keuntungan bekerja dengan orang-orang yang termotivasi adalah mereka menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Ini berarti bahwa pekerjaan diselesaikan dalam jangka waktu tertentu dan sesuai standar yang sesuai, dan orang-orang bersenang-senang di tempat kerja.
Ketika sesuatu dilakukan dengan motivasi, orang senang melakukannya dan merasa dihargai. Ini karena pekerjaan benar-benar bermanfaat bagi orang-orang yang termotivasi, dan mereka bekerja keras. Halini masuk akal karena ketika karyawan lebih termotivasi, mereka mendapatkan hasil yang lebih baik sesuai dengan tujuan yang mereka tetapkan. Kinerja dipantau oleh pemangku kepentingan, tidak memerlukan pengawasan berlebihan, dan meningkatkan semangat bersaing (Ishak & Hendri, 2003: 16-17)
Â
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Motivasi sebagai suatu proses psikologis manusia dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal dan eksternal yang memancar dari diri karyawan (Sutrisno, 2009)
1. Faktor Internal
Faktor internal yang mempengaruhi motivasi seseorang antara lain keinginan untuk hidup, keinginan untuk memiliki, keinginan untuk dihargai, keinginan untuk diakui, dan keinginan untuk mempunyai kekuasaan.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal meliputi kondisi lingkungan kerja, remunerasi yang sesuai, pengawasan yang tepat keamanan kerja, status dan tanggung jawab, serta pengaturan yang fleksibel.
5. Kinerja Karyawan
Kinerja berasaldari kata "job performance"Â Â atau "actual performance", dan mengacu pada prestasi kerja atau hasil aktual yang di capai dalam pekerjaan. Kinerja disebut juga prestasi kerja adalah hasil kerja yang dilakukan pegawai secara kualitatif dan kuantitatif dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan tanggung jawabnya (Mangkunegara,2017).
Sedarmayanti (2017) menyatakan bahwa kinerja diartikan sebagai serangkaian perilaku yang berkaitan dengan tujuan organisasi dimana seseorang berada. Kinerja adalah sesuatu yang dapat dilihat dan dilakukan orang. Faktor-faktor yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja seorang pegawai menentukan tinggi rendahnya kinerja.
Sebagaimana dikemukakan oleh Keith Davis dalam A.A. Anwar Prabhu Mankunegara (2017): "Faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation)".
6. Tujuan Kinerja Karyawan
Mengenai tujuan khusus penerapan manajemen kinerja, Michael Armstrong mengatakan bahwa tujuan khusus manajemen kinerja adalah:
1. Mencapai peningkatan kinerja organisasi yang dapat dicapai.
2. Bertindak sebagai kekuatan perubahan dalam mengembangkan budaya berbasis kinerja.Â
3. Meningkatkan motivasi dan komitmen pegawai.
4. Memungkinkan individu untuk mengembangkan keterampilan, meningkatkan kepuasankerja dan mencapai potensi maksimalnya demi kepentingan dirinya dan organisasi secara keseluruhan; membangun hubungan yang konstruktif dan terbuka antara individu dam manajer dalam proses dialog terkait pekerjaan yang terjadi sepanjang tahun.
5. Memberikan kerangka kerja untuk menyepakati bagaimana tujuan harus dinyatakan dalam tujuan dan kriteria kinerja, sehingga terdapat pemahaman bersama mengenai tujuan dan peran yang harus dimainkan oleh manajer dan individu dalam mencapainya.
6. Fokus pada atribut dan kompetensi yang diperlukan untuk penerapan yang efektif dan apa yang harus dilakukan untuk mengembangkan atribut dan kompetensi tersebut.
7. Memberikan pengukuran yang akurat dan obyektif terhadap tujuan dan standar yang disepakati sehingga individu dapat menerima umpan balik dari manajernya mengenai seberapa baik kinerja mereka.
8. Memberikan kesempatan kepada individu untuk menyampaikan aspirasi dan keprihatinannya terhadap pekerjaannya.
9. Tunjukkan kepada semua orang bahwa organisasi menghargai mereka sebagai individu.
10. Hal ini membantu memberdayakan masyarakat, memberi mereka lebih banyak ruang untuk mengambil tanggung jawab dan kendali atas pekerjaan mereka.
11. Membantu mempertahankan personel yang berkualifikasi tinggi; mendukung misi yang lebih luas dari manajemen kualitas total.
7.Manfaat Kinerja Karyawan
Menurut Bacal (2002), manfaat manajemen kinerja karyawan adalah:
1. Pengaduan dapat diselesaikan.
2. Kami dapat menyediakan forum rutin untuk mendiskusikan kemajuan pekerjaan sehingga karyawan dapat menilai kemajuan mereka dan menerima umpan balik yang mereka perlukan untuk mengetahui dimana mereka berada.
3. Manajemen kinerja membantu karyawan memahami apa yang harus mereka lakukan dan mengapa mereka perlu melakukannya. Ini memberi mereka kekuatan untuk mereka membuat keputusan sehari-hari.
4. Memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan baru. Proses ini dirancang utuk mengidentifikasi hambatan terhadap peningkatan kinerja, seperti kurangnya sumber daya.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H