Aku rasa sebagian besar dari kita pasti sependapat bahwa Tahun 2020 is a difficult year. Tahun yang euforia dan normalnya hidup cuma ada di bulan Januari-Februari saja. Setelahnya tidak ada yang pernah menyangka akan berada dalam lingkaran pandemi bernama Corona...Covid-19. Dan 10 bulan lamanya, wajah dunia berubah total di hampir semua lini kehidupan, sekaligus mengubah habit kita sebagai manusia. Tidak bisa dipungkiri selama waktu-waktu itu, pasti ada diantara kita pada merasa mati gaya, stress sampai desperate. Aku kadang juga begitu. Aku punya kebiasaan bikin "Catatan Akhir Tahun", jadi mikir-mikir juga...tahun ini apa yang mau dicatat, dishare atau diceritakan? Nothing special aja rasanya :O
Tapi aku lalu terdorong akhirnya tetap bikin catatan ini, then posting and share. Walau mungkin nothing special, tapi sepanjang tahun ini ada banyak hal dan alasan untuk selalu bersyukur kan?! Dan inilah salah satu caraku, bagian dari rasa syukur itu, dengan keep on writing :)
Aku masih ingat di awal tahun 2020 bulan Januari itu, entah kenapa aku tidak membuat resolusi apapun. Padahal tahun-tahun sebelumnya aku hampir selalu bikin resolusi, yaa...at least corat-coret apa gitu. Tapi tidak di tahun ini, aku mikirnya karena biasanya juga tidak bisa 100% dijalankan :p Cukup didoakan saja, tapi kok ya ‘find the right man’ aku batin juga, masih berharap pada 1 nama dan orang yang sama...someone somewhere (yang kenal aku banget pasti tahu lah, who is he hehehe...)
Dan ternyata...menjelang akhir Januari, di tengah kesibukan dan dalam sebuah komunikasi via WA, si dia itu bilang: ada kemungkinan next project kerja dia balik Jakarta...OMG! Kayak dejavu aja pas baca WA nya. After 10 years, di bulan yang sama juga...Hanya bedanya kala itu aku sedih dan berat banget karena harus merelakannya kerja di negara tetangga, dan kali ini dia mau balik Indonesia. Rasa di hati ini sama...campur-campur, tapi pastinya senang juga. Yaa...walau aku sendiri tidak lagi stay di Jakarta, tapi gimana-gimana kalo masih sama-sama Indonesia lebih gampang lah, daripada antar negara, pake paspor, dst...berat di ongkos juga hehehe...Gitu aja mikirnya dan tetap bawa dalam doa, tanpa terlalu banyak berharap lagi...
Tapi toh aku masukkan juga Jakarta dalam traveling list. Yup, traveling! Karena aku merasa di tahun 2019 rada kurang traveling, cuma sempat ke Hongkong-Macau, dan ke Taman Safari, Prigen. Waktuku habis cuma buat bantu handle kerjaan di guest house tanteku. Jadi pengennya tahun 2020 bisa banyak traveling lagi. Dan aku pun mulai ngomongin plan traveling dengan temanku di Jakarta. Antara ke Singapore atau Malaysia. Singapore karena i luv the country/city dan penasaran dengan Jewel Changi. Sedangkan kalo ke Malaysia, mungkin ke Penang karena belum pernah. Ahh...tapi lebih pengen Singapore sih :D
Siapa sangka, masuk pertengahan bulan Februari aku bebas tugas dari guest house itu. Memang sih perjanjian awalnya cuma temporary disini, tapi sempat ditawari untuk permanent juga. Dan yaa begitulah, ada sabotase kerja, politik khas kantoran. Hmm...soal ini tidak perlu aku share ya daripada...daripada hehehe... bersyukur dan jujur lega aja nggak kerja kantoran lagi. Aku bisa fokus ngurusin kerja property, tanpa harus terikat waktu :)
Masuk bulan Maret, via WA si dia bilang due date project kerjanya di Jakarta mestinya Februari tapi masih belum ada kabar lagi. Jakarta lagi musim banjir juga tuh dan bersamaan dengan itu, aku ingat betul tanggal 2 Maret kasus pertama Corona diumumkan! Pas itu sih masih biasa-biasa ya, cuma sekedar tahu aja kalo virus yang juga disebut flu Wuhan ini udah mulai masuk Indonesia. Hmm...sabar aja deh, mungkin jalanNYA mesti begini dulu, enjoy aja :) Aku bahkan masih bisa ngegym, pergi kondangan, family time dan ke gereja sampai akhir minggu kedua Maret itu. Pas tanggal 15 ada WA si dia lagi dan katanya kemungkinan besar jadi project di Jakarta start tanggal 13 April 2020. Aku senang euy! Dan pas balas WA nya aku ada bilang, “wah after Paskah tuh, jangan-jangan Paskah lu udah di Jkt, semoga lancar persiapannya..bla...bla...bla...”
Dan ternyata hanya lewat sehari kemudian, semua segi kehidupan mulai berubah total! Satu demi satu negara di dunia mulai melakukan lockdown dan pembatasan disana sini, termasuk Indonesia, Malaysia dan Singapore juga. Temanku di Jakarta bahkan langsung WA dan bilang, “Kayaknya kita harus skip plan kita, Rin. Nggak mungkin ke Singapore....” *sambil dia kasih link beritanya. Demikian juga dengan Malaysia, lockdown pertama diberlakukan 18-31 Maret 2020. Jabodetabek juga mulai PSBB, juga Surabaya dan Malang, pembatasan mulai diberlakukan 16-29 Maret 2020. Dan si dia? Project kerjanya di Jakarta jadi tidak pasti lagi dengan situasi ini :O Hmm...sedih :( Dan seumur-umur ini adalah kejadian luar biasa yang mungkin tidak akan terlupakan sampe tua rasanya.
(tentang Corona ini, aku sempat menuliskannya dalam blog di Kompasiana “Corona: Melihatnya dari Kacamata Berbeda”, Maret 2020)
Tiga bulan itu...Maret, April dan Mei menjadi bulan-bulan yang tidak mudah. Efek lockdown, PSBB atau apapun namanya karena corona sangat berdampak ke sektor ekonomi. Yang paling berasa tentu di bidang travel and hospitality. Banyak yang harus mengurangi jam operasional, merumahkan karyawan, PHK, temporary bahkan permanent closed. Yang aku ingat Airy Room mengumumkan permanent closed per 30 Mei 2020 itu. Sedih! Karena menurutku dia yang terbaik ya di kelasnya. Hmm...kalo kapan-kapan ke Jakarta dan cari penginapan murah, nggak ada Airy lagi nih :( Hotel-hotel pada temporary closed karena percuma juga, siapa yang mau nginep di musim pandemi begini. Pekerjaanku sendiri as a property agent juga kena dampak pandemi ini. Hmm...tetap berusaha positif think sebisa mungkin...
Masuk bulan Juni, titik terang itu mulai terlihat seiring dengan mulai diberlakukannya “New Normal”, adaptasi kebiasaan baru dalam masa pandemi. Ada beberapa peluang untuk jual beli online datang seperti kebetulan (walau aku selalu yakin tidak ada yang namanya kebetulan dalam hidup) dan aku mempertimbangkan untuk mencobanya. Yaa...mikir realistis aja, karena pekerjaanku di property juga seperti ikutan lockdown dampak dari pandemi ini sementara hidup harus terus berjalan kan?! Dari mulai masker sritex, new normal item (tas selempang, pouch tissue 3 in 1, masker kain, tempat hand sanitizer, tas belanja, dompet), seprei dan bedcover, baju, daster, pupuk organik, makanan, branded item, dll...adalah produk-produk yang coba aku jual. Mendadak pula akun sosmed dan WA ku jadi penuh postingan untuk jualan online ini. Aku memang nggak bikin akun baru khusus karena males ribet juga :p
Tercatat ada 15 an jenis produk yang aku jual dan itu di luar listing property loh hehehe...Aku termasuk cukup rapi dan tertib admin, rajin update juga supaya semua bisa aman terkendali. Memang tidak 100% lancar ya, karena aku sempat kena tipu supplier abal-abal, uang sudah ditransfer tapi barang nggak pernah dikirim. Itu terjadi di bulan Juli dan lumayan bikin shock juga...untung nggak seberapa udah kena tipuL Tapi aku belajar ikhlas dari kejadian ini, juga tentunya lebih hati-hati ke depannya. Bersyukur di bulan Agustus-September jual beli online ku cukup lancar, yaa...paling nggak hasilnya bisa buat nambah-nambah uang jajan lah. Sempat ada closing property juga dari co-broker dengan teman yang sebenarnya juga baru sekali itu kerjasama. Hasilnya kami bagi dua, tidak terlalu besar tapi lumayan. Belajar bersyukur untuk semua ini :)
September Ceria juga masih menjadi milik kita bersama...eh milikku di tahun ini hehehe...Bisa memaknai 9 tahun berpulangnya Papi tercinta dengan lebih bersyukur dan mengimani bahwa beliau telah mendapat tempat terbaik di Rumah BAPA di Surga. Amin! Lalu dalam minggu terakhir juga bisa ketemu dan kumpul-kumpul family, my cute nephew...Jojo yang umurnya sudah 3 tahun aja :* Senang bisa kumpul-kumpul begini di tengah sikon pandemi yang sebenarnya “melarang” untuk kumpul-kumpul. Tapi yaa...namanya juga makhluk sosial :p Dan dengan di dia? Bisa telponan tepat di hari ulang tahunnya selama ± 35 menitan, rasanya sungguh sesuatu. Yaa...secara kami memang lamaaa...nggak pernah telponan, banyakan via chat WA. Dia banyak nanya, aku banyak cerita jadinya hehehe... Bahagiaaa...kami masih tetap sama satu sama lain, tanpa jaim dan nyambung-nyambung aja. Dia masih nyangkut di negara tetangga, katanya pulang Indonesia sih bisa sebenarnya tapi baliknya lagi itu yang ribet protokol kesehatan. Jadi yaa...sabar-sabar dulu menghadapi pandemi ini...
Masuk bulan Oktober, sikon yang kuhadapi berubah lagi. Bisa dibilang it isn’t a good month for me :( Adaaa...aja hal-hal yang bikin BT, sedih, lalu case dengan teman sekaligus rekan jual beli online, dengan owner property dan juga dengan teman sekolah yang nun jauh di benua lain...asliii...nyebelin! Demikian juga dengan pekerjaanku stuck semua dan itu tentu saja berdampak pada kondisi financial. Mana bulan ini juga udah mulai hujan, bikin tambah galau aja. Tapi gara-gara galau, aku jadi punya ide menulis lagi. Bulan Oktober aku bikin blog tentang hujan (bisa dibaca di Kompasiana, “Kala Hujan Turun”, Oktober 2020). Hmm...kalo dipikir-pikir lagi TUHAN selalu punya cara ya, selalu ada sisi positif dari setiap hal dalam hidup. Kitanya yang kudu lebih sabar dan pasrah, semua ada waktuNYA...
Lalu November? Not a Sweet November, tapi ya not bad juga...Pekerjaan property pergerakannya mulai positif lagi. Nggak sampe ada masalah, malah banyak new listing entah dari owner langsung maupun teman-teman sesama agent. Bersyukur, walau rasa galau itu semakin terasa karena untuk buyernya sih masih sepi, very slow and smoothL Tahun 2019 sudah rada sepi karena pengaruh tahun politik, tahun 2020? Aku mulai desperate sebenarnya, dampak corona benar-benar menurunkan daya beli. Aku rindu tahun-tahun terbaikku di property, saat hampir tiap hari ada telpon masuk, janjian survey lokasi, closing, ke notaris, dst...Ribet tapi bikin bahagia. Hmm...
Di bulan November juga aku juga melakukan “detox from negative and toxic people” di contact list HP/WA, FB dan IG. Berkaca dari pengalaman yang ada, aku belajar untuk lebih filter teman-teman atau dengan siapa aku berinteraksi, biar lebih real dan sehat aja. Karena gimana-gimana itu bawa pengaruh ke diri sendiri kan...
And finally, last month of the year...Desember. Bulan favorit yang aku percaya "always bring its own miracle" :) Dan di awal bulan ini, TUHAN mempertemukan aku dengan seorang anak penjual kue basah yang lewat depan rumah, yang akhirmya aku tanya namanya Jefri. Umurnya baru 17 tahun, putus sekolah dan jual kue berangkat dari subuh. Sistemnya upahan Rp. 25.000-30.000/hari, ambilnya di daerah Kudusan, Malang. Dia cerita kalo pernah kerja di Pom Bensin Singosari tapi diberhentikan. Entah karena faktor usia atau pandemi saat ini, aku nggak tanya lebih lanjut. Ibunya umur 73 tahun, dia 7 bersaudara, dan dia terpaksa putus sekolah karena pernah operasi di kakinya, ada tumor :O Kasihan...tapi aku salut dengan semangat hidupnya. Semangat yang menyadarkanku, bahwa hidup apapun bentuknya memang harus diperjuangkan, disyukuri dan nggak boleh menyerah gitu aja. Doa terbaik untuk Jefri...Semoga TUHAN selalu melindungi dan memberi berkat. Amin!
Menjelang pertengahan bulan, tanpa disangka aku di WA oleh customer lama yang repeat order dari dagangan onlineku, juga buyer lama property yang lagi nyari rumah lagi buat investasi. Dan seperti di bulan sebelumnya, new listing property masih ada aja aku terima untuk dipasarkan. Senang dan bersyukur rasanya, karena itu artinya aku masih diingat dan dipercaya as a marketing :)
Minggu ketiga Desember menjadi family week buatku. Hari-hari menjelang Natal itu mendadak terasa sibuk, cepat, lelah tapi menyenangkan juga :D Mulai tanggal 22 Desember, di Hari Ibu itu adikku datang ke Malang dari Surabaya, tentunya juga bersama Jojo, keponakan tercintaku :* Dan seperti yang sudah direncanakan, kami menginap semalam di Ibis Style Hotel, Malang. Enjoy disana, staycation hehehe...Dan ini menjadi seperti obat rindu tersendiri buatku, warming up juga ya untuk vacation...traveling beneran kalo nanti pandemi ini berlalu...Amin :D (cerita staycation ini aku share di akun IG/FB pribadiku).
Tanggal 24 Desember, hari ulang tahunku yang ke-41 :D Tidak seperti tahun 2019 yang sibuk ngantor dan hectic di hari jadiku itu, tahun ini jauh lebih santai dan yang bikin bahagia karena bisa merayakannya bersama keluarga. Ada mami, 2 adikku, iparku, Jojo dan salah satu tanteku, kami barengan enjoy my Birthday Lunch di RM. Gloria. Lumayan lama aku sendiri nggak ke resto ini, biasanya sih bareng mami, tapi sejak pandemi kami memang membatasi juga kesini. Dan hari itu, kami bisa duduk bareng, makan, foto-foto. Really Thanks GOD! Juga untuk ucapan, doa dan kado yang aku terima di hari itu. i feel loved and blessed...bersyukur sekali :)
Masih di tanggal yang sama, aku juga menunggu pengumuman pemenang untuk sebuah Writing Competition yang diadakan oleh akun IG Macao Indonesia. Dan setelah tulisanku sempat tayang di article gallery web nya, ternyata aku nggak menang hehehe...No problem sih, karena pas ikutan kompetisi ini juga nothing to lose, berbekal pengalaman pernah ke Macau dan biar nggak lupa untuk keep on writing aja :) Semoga di kesempatan lain aku bisa lebih beruntung yaa...
Natal tahun ini nggak ada cerita ke gereja deh. Kalo mau ikut Misa Malam Natal/Natal pun harus daftar dulu dan aku memang tidak mendaftar sih. Tadinya kalo cuma ama mami doang ya udah di rumah aja misa online kayak kami biasanya sejak pandemi ini. Tapi kali ini karena pada kumpul keluarga di rumah, belum lagi ada Jojo yang masih 3,5 tahun dan selalu bikin suasana jadi rame, rasanya kalo misa kok nggak bakalan konsen ya. Tapi at least aku masih bisa lihat Misa Malam Natal sekilas sampai bagian kotbah Romo, yang disiarkan dari Gereja Katolik St. Yakobus, Kelapa Gading, Jakarta.
Besoknya di tanggal 25 Desember di tengah cuaca yang mendung gerimis, karena gabut di rumah akhirnya kami sekeluarga memutuskan jalan-jalan ke arah Batu. Dan perjalanan lancar jaya, nggak macet, cuma sekitar setengah jam saja. Benar-benar rekor deh! Kami melewati beberapa tempat wisata seperti Jatim Park 1, 2 dan 3, Museum Angkot, Golden Tulipe Hotel, Klub Bunga Hotel dan Alun Alun Kota, yang mayoritas tampak sepi dan lengang, terlihat dari parkiran dan kendaraan yang keluar masuk disana. Juga toko-toko yang tidak seramai biasanya. Kendaraan yang lalu lalang pun lebih banyak plat N daripada plat luar kota. Sedih sebenarnya lihat begini secara Batu kan kota wisata dan aku tahu ini dampak pandemi juga. Apalagi ada kebijakan Pemkot sampai 8 Januari 2021 untuk keluar masuk Malang dan Batu harus menunjukkan hasil rapid/swab test. Itu sedikit banyak bikin orang jadi mikir-mikir untuk bepergian. Hmm...kami sendiri di Batu hanya mampir makan siang, turun lagi ke arah Malang, keliling kota ke arah Ijen, Tidar, Dieng dan balik rumah lagi sudah sore.
Sebenarnya ada hal penting yang cukup berarti dan membuatku merenung dalam 1-2 hari menjelang Natal ini. Ditengah segala kesibukan, TUHAN izinkan aku bisa komunikasi lagi dengan orang-orang yang tadinya sudah aku black list, yang menurutku lebih baik diam dan nggak usah berurusan lagi. Tapi ternyata takdir berkata lain, dengan caraNYA aku bisa nyambung lagi dengan orang-orang ini. Hmm...Natal memang harusnya bisa berdamai dan saling memaafkan ya. Ini lesson learning yang berharga buatku :)
Now...hanya dalam hitungan hari saja tahun 2020 ini akan berakhir. The Pandemic Year, tahun yang memang tidak normal, banyak rencana yang akhirnya mungkin hanya tinggal rencana. Tahun yang menguji iman dan batin kita, untuk sama-sama survive menghadapi pandemi yang serba tidak pasti ini. Tahun dimana TUHAN mungkin ingin membuat kita lebih kuat sekaligus lebih punya empati terhadap keluarga dan sesama. Sekali lagi ini bukan tahun yang mudah, dan aku hanya ingin bersyukur pada TUHAN yang sudah memampukanku menjalani tahun 2020 ini dengan sehat dan tetap (berusaha) semangat. Terima kasih keluarga tercinta yang selalu ada untukku dalam suka dan duka. Juga si someone somewhere, yang jauh di mata dekat di hati, yang dalam beberapa tahun belekangan ini nggak pernah lupa ngucapin “Happy Birthday and Merry Christmas” tepat pada waktunya hehehe..., tahun ini udah 12 tahun aja kita jadi best friend :) Dan terserah TUHAN akan membawa kita kemana setelah banyak hal yang telah terjadi dan kita lalui selama ini...Juga buat salah satu best friend di Jakarta, yang tadinya kita mau ketemuan di Malang di tanggal 30 Desember dan semuanya buyar, cancel gara-gara aturan Pemkot yang ribet itu. Mau gimana lagi ya sista, kita harus berdamai dengan pandemi ini. Ribet pangkat sehat dan selamat :D
Terima kasih untuk kalian semua yang sudah menjadi bagian hidup, cerita dan memberi warna-warni tersendiri untukku di tahun 2020 ini. Dengan segala kerendahan hati, aku juga mohon maaf atas segala kesalahan kata dan perbuatan yang kurang berkenan.
SELAMAT MENYAMBUT TAHUN BARU 2021...Semoga vaksin yang sudah ada, bisa efektif dan efisien untuk mengatasi pandemi ini dan tahun depan boleh kembali normal segala sesuatunya. TUHAN MEMBERKATI SELALU!
note: ditulis di Malang, dari tanggal 2 Desember 2020 dan selesai 29 Desember 2020. Harap maklum nulisnya disambi ini itu hehehe...:p
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H