Yang terpenting dipahami menurutnya adalah bukan mengajak anak-anak SD berprofesi sama dengannya, tapi ada banyak pilihan pekerjaan yang bisa membuat sukses di masa depan.
Berbeda cerita dengan Hadi Prabowo, dalam tulisannya Saya (tak) Menyesal Ikut Kelas Inspirasi Karawang #2, Inspirator yang belum pernah mengajar ini seolah-olah menyesal ikut dan kecewa.Â
Namun, ternyata di hari inspirasi ia bertemu anak-anak hebat penuh semangat dan mempunyai cita-cita tinggi, ia bertemu relawan-relawan hebat dengan berbagai macam latar belakang yang ikhlas mengajar, mendokumentasikan, dan memfasilitasi. Tanpa bayaran materi tapi tergantikan dengan kepuasan hati dan senyuman lebar dari tunas-tunas generasi. Hari itu Maret 2017, Hadi Prabowo, tidak hanya menginspirasi tapi juga terinspirasi.
Bagi pihak sekolah sendiri, seperti yang ditulis Sri Yamini Guru PNS SD di SDN Babakan Sinyar Bandung, menganggap rombongan KI Batch 5 Bandung pada 22 Februari 2017 sebagai tamu istimewa. Murid-muridnya pun menyambut dengan senang rombongan yang datang dari beragam profesi seperti dokter, pengacara, polisi, fotografer, jurnalis, teknisi, dan koki.
Menurutnya kegiatan ini menyenangkan dan menghilangkan rasa jenuh, bosan karena belajar dan belajar. Â Kesan kedatangan rombel KI bahwa setelah besar mau menjadi apa? Murid-murid harus mempunyai cita-cita yang akan membanggakan kedua orang tua dan gurunya.Â
Dia berharap pengalaman yang disampaikan para pengajar bisa menginsipirasi murid-murid supaya memiliki cita-cita dan menjadi generasi penerus yang membanggakan agar setelah besar bisa menyosong masa depan yang cerah di abad era digital.
Turunnya para pegiat KI ke lapangan memang tak bisa dipungkiri menambah energi positif bagi anak-anak. Termasuk charge semangat kepada para guru. Anak-anak berani bermimpi dan berani mewujudkannya, itulah salahsatu point KI menurut saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H