Buku Chairil Anwar: Rabun Sastra, Hayat, dan Stilistika merupakan buku nonfiksi yang berisikan materi terkait kesusastraan pada masa Chairil Anwar. Buku ini ditulis oleh dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta yakni Dipa Nugraha Suyitno, P.hD. dan dirilis pada tahun 2023 serta diterbitkan oleh MUP (Muhammadiyah University Press). Berikut ini adalah kelebihan dan kelemahan dari buku Chairil Anwar: Rabun Sastra, Hayat, dan Stilistika.
- Isi dari buku ini sangat bagus karena materi yang dijelaskan sangat rinci dan penulisan kalimat sangat rapi. Salah satu yang dibahas dalam buku ini adalah puisi terbaik yang ditulis oleh Chairil Anwar yang memiliki nilai estetika tersendiri.
- Terdapat biografi dari sastrawan terkenal Indonesia, yaitu Chairil Anwar. Biografi yang dituliskan dalam buku ini sangat lengkap karena membahas kehidupan awal Chairil Anwar hingga beliau meninggal dunia.
- Terdapat catatan pendukung yang disematkan oleh penulis buku sehingga menambah daya tarik bagi siapapun yang membaca buku tersebut.
- Pada kajian tentang tiga puisi pilihan milik Chairil Anwar juga dijelaskan terkait makna setiap bait puisinya. Hal itu juga bisa menambah wawasan bagi para pembaca.
2. Kekurangan Buku
- Buku ini lebih berfokus pada silsilah kehidupan dan kegigihan Chairil Anwar. Teori-teori yang membangun puisi kurang banyak sehingga memicu keterbatasan teori.
- Sebagaian bab dan penjelasan-penjelasan yang dipaparkan buku tersebut lebih mengarah kepada kritik terkait karya sastra. Selain itu, isi buku lebih banyak membahas terkait perbandingan antara satu sastrawan dengan sastrawan yang lain.
KESIMPULAN
Buku ini mulai ditulis pada saat kembali mengemukanya beberapa kasus rabun sastra Chairil Anwar di media sosial bersamaan dengan peringatan 100 tahun kelahiran Chairil Anwar. Rabun sastra adalah istilah yang dicetuskan oleh penyair Indonesia Taufik Ismail dalam Kongres Bahasa Indonesia VII pada tahun 1998. Istilah tersebut lahir dari keprihatinan Taufik Ismail atas masih rendahnya pengetahuan atas beberapa karya sastra Indonesia dan sastrawan yang merupakan bagian dari kanon sastra Indonesia. Mulai terkenalnya Chairil Anwar sebenarnya juga terjadi tanpa resistensi. Ada beberapa kritikus sastra yang awalnya memang menganggap Chairil Anwar sebagai seorang yang bombastis dan berpikiran gila.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H