Mohon tunggu...
Riki Tsan
Riki Tsan Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Mata

Eye is not everything. But, everything is nothing without eye

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Memahami 'Pikiran Tuhan' Lewat Teori Keadilan Bermartabat

5 November 2023   11:58 Diperbarui: 9 November 2023   08:15 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, berbeda dengan apa yang dikemukakan oleh buku Beyond Psychology dan Law Of Attraction bahwa  kita mampu mewujudkan atau mendatangkan kejadian hanya  lewat kekuatan fikiran saja, saya lebih mewujudkan kejadian itu pada kemampuan kita untuk menggabungkan atau menyatukan diri kita dengan Tuhan lewat fikiran fikiran kita.

Pemikiran ini mengacu kepada ungkapan dari Allah yang berbunyi ; 'Anna 'inda zhanni abdi bi' - 'Aku sesuai dengan perkiraan (dugaan) hambaKu tentang diriKu'. Jadi, apa yang dilakukan Allah kepada hamba hambaNya sesuai dengan dugaan hamba itu terhadapNya ( Dr. Jalaluddin Rakhmat, Meraih Kebahagiaan, hal.125 )

Disini, kita menyertakan Tuhan dalam melakukan aktivitas fikir, yang sejalan dan selaras dengan pandangan Teori Keadilan Bermartabat seperti yang telah dipaparkan pada bagian awal tulisan ini

Lalu, jika diterjemahkan lewat perspektif Beyond Psychology dan Law Of Attraction, maka Tuhan menciptakan berbagai peristiwa atau realitas di sekeliling kita melalui fikiran fikiran kita, dugaan dugaan kita atau apa yang tersirat di dalam benak kita.

Misalnya, kalau kita selalu berfikir negatif atau negative thinking,maka apa yang kita fikirkan itu akan terjadi, entah itu berbentuk kegagalan, kerugian, kerusakan ataupun kecelakaan. Demikian juga sebaliknya.

Contohnya, kalau anda selalu berfikir negatif terhadap orang lain, maka - dengan kehendak Tuhan - akan muncul suatu keadaan ( di lingkungan tempat tinggal, kerja, rumah sakit,klinik lain lain ) dimana anda akan tidak disukai orang. Kalau seorang siswa  memandang negatif sekolahnya, misalnya dengan memandang bahwa sistem sekolahnya jelek, guru gurunya jelek, maka ia tidak akan belajar dengan baik. Si siswa akan menghasilkan prestasi yang jelek sebab ia memulai belajarnya dengan dengan pandangan negatif.

Sebaliknya, kalau para mahasiswa memandang positip setiap tugas yang diberikan oleh dosen mereka dan bukan sebagai beban, maka  mereka akan menciptakan suatu keadaan yang kondusif untuk memudahkan mereka menyelesaikan tugas tugas itu.


DECLARATION DAN DO'A

Di dalam buku Beyond Psychology ini juga diajarkan teknik teknik berfikir positip. Diantaranya ialah apa yang disebut dengan Declaration -- yakni menyatakan apa yang kita inginkan di dalam fikiran kita.

Misalnya, ketika kita bangun di pagi hari, kita berfikir bahwa bahwa hari itu adalah hari yang paling berbahagia dan produktif bagi kita. Kita nyatakan fikiran kita ini dalam do'a do'a kita, misalnya do'a yang berbunyi : 'Ya Tuhan, jadikanlah awal hari ini sebagai kebaikan buat kami, pertengahannya keberuntungan  dan akhirnya kebahagiaan'. Maka, dengan kehendak Tuhan, hari itu akan menjadi hari yang paling berbahagia dan produktif bagi kita.

Dalam konteks inilah saya dapat memahami Prof. Teguh yang setiap hari selalu mengirimkan pesan pesan spiritualnya (lewat media sosial)  kepada para mahasiswanya dengan mengajak mereka untuk berdo'a, selalu bersyukur serta memohon perlindungan dan penyertaan Tuhan dalam memulai berbagai aktivitas keseharian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun