Mohon tunggu...
Riki Rivaldi
Riki Rivaldi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - santri el-bied

Berobsesi menjadi seseorang yang menyelami samudera kalam ilahi dan mengambil mutiaranya

Selanjutnya

Tutup

Love

Makna Syair Burdah (part 1): Hakikat Pecinta

10 April 2022   00:23 Diperbarui: 10 April 2022   00:37 2060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makna Syair:

Bait ini berisi pengakuat penyair terhadap rasa cintanya kepada kekasihnya "Karena rinduku kepada kekasihku terus menderu maka tatkala terlintas bayangannya didalam mimpiku membuatku terbangun dari tidurku lantas membuatku tidak bisa tidur kembali. Memang seperti inilah kekuatan cinta. Cinta dapat menghalangi sang pecinta terhadap kelezatan-kelezatan lain akibat penyakit yang dibawa oleh rasa cinta itu sendiri yang mana penyakit itu disebabkan karena seoarang pecinta yang belum bisa bertemu dengan kekasihnya.

Yaa laaimi fi al-hawa al-udzri ma'dziratan # minni ilaika walau anshofta  lam talumi

'Adatka haali laa sirrii bimustatiri                     # 'ani al-wusyaati wa laa daaii bimunhasimi

Arti:

Wahai orang yang mencela cintaku! Cinta Bani Udzrah, izinkan aku memintakan maaf untukmu. Seandainya engkau dapat bersikap objektif maka pasti engkau tidak akan mencela cinataku.

Engkau telah mengetahui keadaanku, tidak ada yang tersembunyi dariku dihadapan orang-orang yang gemar memfitnah cintaku, dan tidak ada penyakit yang kututupi lagi dari mereka

Makna Syair:

Wahai orang yang mencela dan memfitnah cintaku! yang menisbatkan cintaku seperti cintanya bani udzrah --sekelompok orang yang memliki tingkat cinta sangat sempurna, dimana laki-lakinya tidak pernah mendua dan perempuannya cinta mati kepada suaminya-. Seandainya engkau dapat bersikap objektif terhadp perilakuku yang melewati batas akibat penyakit cinta yang kuderita niscaya engkau pasti tidak akan mencela cintaku. Karena orang yang terkena penyakit fisik saja ia akan berbuat yang tidak sewajarnya diperbuat, dan itu dima'fu apalagi dengan kondisiku yang sedang dirundung penyakit cinta, apakah engkau tidak bisa memakluminya? Tetapi izinkan aku memintakan maaf untukmu.

Mahhadtani al-nusha lakin lastu asma'uhu # inna al-muhibba 'ani al-udzzali fi somami

Innii itahamtu nashiha al-syaiba fi 'adzali # wa al-syaibu ab'adu fii nushi 'ani al-tuhami

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun