Rasa cinta membuatmu akan terus mengeluarkan air mata untuk menangisi bekas rumah kekasihmu. Dan rasa cinta membuatmu kehilangan kantukmu diwaktu malam sehingga kamu tidak bisa tidur karena terus memikirkan segala sesuatu yang berhubungan dengan kekasihmu, bahkan itu berupa pohon didepan rumahnya atau gunung dibelakang ladangnya.
Fakaifa tunkiru hubban ba'da syahidat          #  bihi 'alaika 'udulu al-dam'i wa al-saqomi
Wa astbata al-wajdu khottoi 'abrotin wa donna # mitsla al-bahari 'ala khoddaika wa al-'anami
Arti:
Maka bagaimana kamu bisa mengingkari cinta setelah tampak darimu bukti yang dapat mengadilimu berupa deraian air mata dan luka
kesedihanmu telah memberikan bekas garis air matamu dan menjadikanmu lemah tak berdaya seperti terdapat mawar kuning dan mawar merah di kedua pipimuÂ
Makna Syair
Kamu tidak akan bisa mengingkari rasa cinta yang tumbuh pada dirimu setelah adanya bukti bahwa kamu sedang dimabuk asmara berupa air mata yang tak kunjung berhenti berderai dan banyaknya luka pada dirimu. Juga setelah adanya bukti bahwa kesedihanmu menorehkan bekas garis air matamu di kedua pipimu. Satu diantaranya membuat pipimu berwarna kuning bukti bahwa kamu lamah tak berdaya digambarbarkan seperti mawar kuning. Dan satu yang lain membuat pipimu merah bukti bahwa kamu sedang dirundung cinta yang membara digambarkan layaknya mawar merah.
Na'am saraa thoifu man ahwa faaroqoni # wa al-hubbu ya'taridhu al-aladzaati bi al-alami
Arti:
Memang sebuah kebenaran, bahwa bayang-bayang orang yang aku rindu tatkala terlintas dipikiranku membuatku tidak bisa memejamkan mata. Dan penyakit cinta memang dapat membuat kelezatan menjadi sirna