Mohon tunggu...
Rika Sari
Rika Sari Mohon Tunggu... Perawat - mahasiswa

ketika kamu ikhlas menerima semua kekecewaan hidup, maka Allah akan membayar tuntas kekecewaan dengan beribu kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosmed sebagai Media Dakwah di Masa Pandemi

16 Agustus 2021   15:05 Diperbarui: 16 Agustus 2021   15:08 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kreatif dan kritis menggali informasi akan memperkaya ilmu pengetahuan uang sekaligus juga mempermudah penyampaian materi dakwah kepada masyarakat dan pembaca. Dakwah kreatif itu selalu berupaya menyampaikan pesan untuk membangkitkan semangat bagi kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan. Semangat untuk saling tolong menolong sesama, semangat mengabdi kepada Sang Pencipta, semangat mencerdaskan generasi penerus bangsa dan semangat untuk membangkitkan tali silaturahmi antar umat beragama. Matari yang diolah secara kreatif tersebut, dinilai mampu mengubah mindset dan pola hidup masyarakat ke arah yang lebih baik di masa mendatang.

Dakwah kreatif merupakan salah satu praktik pendekatan dalam upaya menyampaikan pesan kebenaran kepada pembaca. Metode pendekatan dakwah di zaman modern seperti ini harus dilakukan secara kreatif yang dilandasi pikiran yang produktif dan selektif. Metode ini tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan karena perpaduan materi teologis dan historis yang diaplikasikan dengan perkembangan informasi masa kini. 

Dakwah ini diharapkan mampu mengarahkan pada upaya memperdalam dan menggunakan berbagai sumber informasi yang dipadukan menjadi sebuah pesan bernuansa edukasi yang bermanfaat bagi pembacanya. Konsep dakwah ini sejatinya selalu merujuk pada sumber berbagai ilmu pengetahuan yang kebenarannya sudah sahih, yaitu Al-Qur'an. Dakwah kreatif menuntut interpretasi pada lini kehidupan masyarakat ditengah perkembangan dan kemajuan informasi masa kini.

Meski komunikasi dakwah tatap muka diakui lebih efektif, namun dimasa pandemi saat ini tidak memungkinkan untuk mencipatakan kerumunan. Pesan dakwah di era milenial yang ditandai dengan kemajuan teknologi komunikasi informasi masih perlu terobosan baru supaya pesannya mudah diterima masyarakat awam yang membacanya. "Kita bisa karena biasa", kata-kata tersebut memanglah benar. 

Semua bisa dilakukan bila sudah terbiasa. Sampaikan sebanyak mungkin pesan-pesan dakwah melalui sosial media dengan niat memberikan masukan dan penhetahuan kepada pembacanya. Hal ini berdampak  positif pada perubahan perilaku orang-orang yang mungkin lalai dalam jalan atau hal-hal yang benar. Komunikasi yang paling efektif disini adalah komunikasi tatap muka (face to face communication). 

Dalam komunikasi tatap muka terjadi saling-silang antara komunikator dan komunikan. Aspek dialogis sangat efektif untuk sampainya pesan komunikasi. Berdakwah yang bersifat orang perorang (one to one communication) sangat efektif dalam menyampaikan pesan komunikasi karena seorang da'i berkomunikasi dengan sangat sederhana, ujar Samsul Munir Amin.

Dakwah waktu dulu tidak ada dukungannya dengan fasilitas internet seperti sekarang. Pesan verbal dan nonverbal menyatu pada diri seorang pendakwah pada masa awal perjuangan Islam, seperti Rasulullah saw., menyampaikan wahyu Allah kepada umat. Komunikasi yang dipergunakan merupakan komunikasi orang perorang. 

Ajaran Islam disampaikan langsung kepada orang perorang bahkan dalam situasi yang diam dan hasilnya pun begitu efektif. Dari (one to one communication) dakwah islam ini berlanjut pada kelompok kecil (small group), pada dekade berikutnya Islam disebarkan secara terang-terangan sehingga menjadikan komunikasi pendakwah tiba pada kelompok yang meluas (large group communication).

Upaya menyampaikan pesan melalui sosial media yang berkembang saat ini, termasuk internet akan bisa menarik perhatian masyarakat manakala disajikan dengan bahasa yang menyejukkan. Bahkan bisa bernilai efektif jika penulis menyuguhkan pesannya dengan bahasa yang sedang tren di kalangan masyarakat masa kini. Dakwah sembari bersosial media sejatinya mampu menarik perhatian pembaca apabila disampaikan  dengan bahasa yang sederhana, mengandung makna yang dalam dan mudah dipahami oleh masyarakat awam pengguna sosial media.

Oleh karena itu, setiap orang yang tampil kemuka untuk melancarkan dan mewujudkan cita-cita dakwah harus mengerti dan memahami dasar-dasar dakwah dengan pemahaman yang benar dan baik. Praktik dakwah dilakukan atas landasan-landasan tertentu, seperti adanya kegelisahan melihat fenomena kontradiktif dalam masyarakat antara nilai agama dengan praktik keseharian, keyakinan pada nilai agama serta adanya semangat religius untuk disebarkan kepada orang lain, publikasi Islamdengan spirit idealisme membumikan Islam. Dalam kaitan tersebut maka dakwah dapat dilaksanakan dimanapun, kapanpun sesuai dengan proporsinya masing-masing sebagaimana dakwah yang dilakukan melalui media sosial.

Media dakwah adalah sarana yang digunakan oleh para pendakwah dalam menyampaikan pesan-pesan yang akan diberikan, Seiring dengan perkembangan zaman media dakwah tidak hanya berganti dari mimbar ke mimbar melainkan pendakwah semakin kreatif menyampaikan nilai-nilai pendidikan Islam melalui akun-akun media sosial yang bisa diakses secara mudah melalui smartphone, dari maraknya penggunaan telepon pintar atau smartphone sebagai alat komunikasi, penggunaan telepon genggam tidak hanya sebatas sms dan berbicara melalui telepon tetapi juga fasilitas-fasilitas lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun