Mohon tunggu...
Rika Sari
Rika Sari Mohon Tunggu... Perawat - mahasiswa

ketika kamu ikhlas menerima semua kekecewaan hidup, maka Allah akan membayar tuntas kekecewaan dengan beribu kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosmed sebagai Media Dakwah di Masa Pandemi

16 Agustus 2021   15:05 Diperbarui: 16 Agustus 2021   15:08 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media Sosial ini memberi kemudahan dalam hal mengakses informasi dari segala aspek, terutama dalam menyebarluaskan informasi. Perkembangan teknologi informasi saat ini tentunya membawa dakwah positif maupun negatif bagi penggunanya. Hal positifnya masyarakat dapat dengan mudah untuk mencari

informadi yang ia inginkan dan dapat dengan mudah dalam hal jaringan internet karena tidak mengenal batas ruang dan waktu. Pemanfaatan berbagai media sosial untuk menyampaikan pwsab dakwah juga dinilai efektif manakala para dai-dai berjiwa seni dalam hal menukis merangkai informasi religi. Pesan-pesan bernilai religi yang diperkuat dengan berbagai data dan fakta sekitar pembaca atau memberi argumentasi secara logika, tentu akan mudah terbuka mata hati pembaca. Pesan religi yang disampaikan dengan bahasa gaul yang mudah dipahami oleh kamu milenial.

Informasi yang sarat makna kebenarannya jauh lebih penting daripada mengemasnya dengan tujuan hambar dan sukar dimengerti oleh kalangan milenial. Semua informasi yang disampaikan melalui sosial media sejatinya untuk mempercepat kemajuan pembangunan masyarakat. 

Banyak pesan dakwah yang dapat disampaikan pada masyarakat sejalan dengan perkembangan milenial saat ini. Dakwah milenial saat ini menyampaikan berbagau informasi religi bernuansa edukasi secara fakta dan logika sehingga pembacanya mengerti tanpa mempermasalahkan darimana sumbernya.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, semua pesan dakwah tertulis yang disampaikan melalui sosial media memerlukan keterampilab menulis dengan menggunakan bahasa gaul yang dapat mudah dipahami oleh generasi milenial. Materi dakwah tentunya juga harus dikaji dan diuji secara mandiei sebelum dipublikasikan. Kajian materi secara mandiri dilakukan untuk meminimalisir kekeliruan ataupun cacat dalam informasinya. Kekeliruan dalam pesan yang disampaikan akan membawa dampak kurang baik terhadap penyampaian pesan itu sendiri. Pesan sejatinya disesuaikan dengan perkembangan dan situasi masyarakat penerima informasi tersebut. Dakwah masa kini ternyata tidak terbatas oleh ruang dan waktu karena medianya sudah tersedia. Tidak berlebihan juga pada sosial media saat ini yang dinantikan pesan-pesan religi yang bernuansa edukasi dari para penulis. Seandainya semua sosial media itu diisi dengan pesan religu tentu akan banyak pula nilai-nilai kebaikan yang didapatkan dalam kehidupannya.

Berkarya dengan menulis di sosial media juga oerlu dilestarikan dan dijadikan kegiatan dengan tujuan bagi kemaslahatan hidup masyarakat. Tidak sedikit penhetahuan yang bisa dijadikan pesan dakwah sambil bersosial media, baik menyangkut akidah islam, rahasia bersuci maupun masalah sepeeti yang terjadi saat ini yaitu gemparnya wabah Covid-19.  Di awal tahun 2020 dunia telah digegerken oleh munculnya suatu fenomena virus yang mudah menyebar dan menular melalui udara, virus ini disebut dengan _Coronavirus._ _Coronavirus_ merupakan virus serupa dengan pilek yang dapat menyebabkan penyakit ringan di pernafasan. Virus ini diyakini muncul dari kota Wuhan di China pada akhir bulan di tahun 2019 yang biasa disebut dengan Covid-19. 

Kehidupan masyarakat saat ini berubah total saat Covid-19 muncul di indonesia, khususnya pertumbuhan perekonomian di setiap harinya. Perubahan juga terjadi secara signifikan setelah diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Pemerintah. 

Dimulai dari bidang ekonomi, sektor pariwisata, bidang pendidikan, dan pengurangan karyawan disebuah perusahaan yang tentunya membuat masyarakat banyak yang menganggur sehingga kesulitan untuk mendapatkan pendapatan dihari-harinya. 

Di Indonesia sendiri juga tidak dapat di pungkiri bahwa keadaan ekonomi saat ini sangat melemah dan tidak stabil. Sejak awal maret lalu, covid-19 menyebar di indonesia yang mengakibatkan menurunnya aktivitas produksi dan distribusi serta menurunnya aktivitas kunjungan di tempat-tempat wisata.

Saat mulai di gemparkannya virus ini, kehidupan masyarakat berubah total, khususnya pada pertumbuhan laju perekonomian disetiap harinya. Perubahan yang terjadi sangat berubah drastis setelah diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) oleh pemerintah. Khususnya dibidang ekonomi sehingga mengakibatkan banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaannya dan banyak dari mereka mengeluh atas kondisinya saat ini. Wabah ini membuat kita masyarakat menengah kebawah untuk terus berpikir kritis supaya perekonomian dan kebutuhan sehari'hari terpenuhi, ujar Pak Rahmad salah satu warga bugisan, Plaosan.

Keadaan ekonomi saat ini memang sedang berada di fase yang sangat lemat atau masyarakat jawa sering menyebutnya dengan fase "Pagebluk" keadaan dimana pengeluaran terus menerus ada sedangkan pemasukan sehari-harinya minim didapatnya. Pandemi ini akan sangat memengaruhi kinerja perekonomian maupun kehidupan masyarakat. Untuk itu dampaknya terhadap perekonomian harus segera diatasi, tegas Sri Mulyani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun