Keisha yang mendengarkan dari dalam kamar buru-buru mematikan lampu. Ia bersembunyi di bawah kolong tempat tidurnya.
“Ada siapa di dalam? Ayo cepat keluar! Kalau tidak, wanita ini akan kami celakai.” Ancam si penjahat sambil memasuki kamar.
Dengan gemetar dan dada berdegup kencang, Keisha merangkak keluar dari kolong tempat tidur. Ia tak ingin ibu yang sangat ia cintai itu dilukai oleh para perampok.
“Ha... ha... hantuuu!” Lelaki jahat itu langsung berlari keluar kamar begitu melihat sosok berpendar seperti pelangi merayap dari bawah tempat tidur. Ia pergi meninggalkan temannya yang kebingungan.
Perampok yang membekap mulut Ibu Keisha menjadi ikut-ikutan panik. Tanpa pikir panjang lagi, ia berlari keluar rumah menyusul temannya.
“Ma, Mama gapapa kan, Ma?” Keisha setengah berlari menuju ke arah ibunya yang masih terhenyak di dekat pintu.
Ibu Keisha menggelengkan kepalanya perlahan. Badannya gemetar.
“Apa yang barusan terjadi, Nak?” Ia bertanya kepada anaknya.
“Entahlah, Ma. Tapi yang penting kita berdua selamat. Kedua penjahat itu sudah keluar dari rumah kita.” Keisha memeluk ibunya sambil berusaha menenangkannya. Ia tak berniat untuk memberitahu ibunya tentang energi glow in the dark yang ia miliki. Biarlah itu menjadi rahasianya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H