Malam itu Sumiyem pulang, Bona sudah tak ada di rumah. Sumiyem tak lagi manyun, melihat suaminya pegang uang.Â
-----------
"Ada rezeki, pohon laku tapi sisa satu".
" Syukuriii toh pak!!!", ketus Sumiyem.Â
Malam itu Parmin dan Sumiyem tertidur karena listrik belum menyala, mereka tertidur dengan nyamuk.Â
------
Pagi itu pohon alpukatnya dipangkas. Sisa satu pohon yang ada di halaman rumahnya. Sumiyem pergi berbelanja dengan teman-teman seperjuangannya (ibu-ibu rumah tangga yang bertetangga). Parmin kembali merenung, melihat alpukat yang botoh dan menyegarkan.Â
"Saya mau coba alpukat yang saya tanam", layak setan yang masuk ke jiwa, Parmin memetik buahnya dan mulai memakan alpukat itu.Â
"Cuiiihhhh"
"Sudah tua tapi rasanya seperti ini".Â
Parmin tetap memakannya walaupun pahit, ia paham kenapa alpukat miliknya bisa kalah dengan alpukat bule.Â