Mohon tunggu...
Rijo Tobing
Rijo Tobing Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis buku kumpulan cerpen "Randomness Inside My Head" (2016), novel "Bond" (2018), dan kumpulan cerpen "The Cringe Stories" (2020) dalam bahasa Inggris. rijotobing.wordpress.com. setengah dari @podcast.thechosisters on Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Peran Orang Tua dalam Pendidikan Informal Anak

4 Februari 2023   18:14 Diperbarui: 5 Februari 2023   05:02 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di saat anak-anak lelah dan hampir menyerah, saya sebagai orang tua harus tetap tabah.

Malas les? Saya tetap antar dan tunggui. Saya berdiskusi dengan guru-guru les mereka perihal PR dan progres belajar. Saya tidak melepaskan mereka dari pengawasan saya.

Merasa skill tidak naik-naik? Sabar. Saya harus sabar, saya juga bilang kepada anak-anak supaya mereka tetap sabar.

Anak saya si Abang lebih tidak sabar ketika belajar. Keinginannya untuk maju begitu besar, sampai dia lupa harus melalui level basic untuk mencapai level advanced. Dalam hal apa pun di dalam hidup ini.

Untuknya saya harus ekstra sabar. Waktu dia bosan latihan beat drum yang itu-itu saja selama dua tahun penuh, saya mendampinginya untuk tetap sabar. Sabar, semua pelajaran pasti ada maksudnya. Percaya pada gurumu, percaya pada kurikulum yang dipakai. Itu yang saya tekankan berulang-ulang.

Dan waktu dia bisa memakai beat drum itu untuk mengiringi lagu-lagu dari Coldplay, baru dia menyadari manfaat dari semua latihan rutin itu. Dua tahun penuh, 96 jam pelajaran, dan hasilnya baru terlihat sekarang. Memang tidak ada yang instan di dunia ini.

Kesimpulannya, ketika anak-anak kehilangan semangat belajar di tengah jalan, saya lah yang menjaga mereka supaya fokus ke masa depan. Saya tidak memanjakan mereka dengan istirahat dari les. Saya tetap menjalankan rutinitas supaya kebiasaan baik mereka terbentuk.

PENUTUP

Dengan mama si anak yang saya ceritakan di awal saya kemudian bertemu dan berbincang-bincang. Dia menanyakan level anak-anak saya di taekwondo, musik (piano, biola, gitar, drum), dan coding.

Hebat ya sudah level-level tinggi, katanya.

Saya diam saja. Saya tahu dia menginginkan hal yang sama bagi anak-anaknya, tapi mereka sekarang sudah remaja, sudah melawan, sudah punya keinginan sendiri, dan tidak ada satu pun kepakaran yang diraih dari les-les yang berhenti di tengah jalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun