Mohon tunggu...
Rijo Tobing
Rijo Tobing Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis buku kumpulan cerpen "Randomness Inside My Head" (2016), novel "Bond" (2018), dan kumpulan cerpen "The Cringe Stories" (2020) dalam bahasa Inggris. rijotobing.wordpress.com. setengah dari @podcast.thechosisters on Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Segitiga Pembuatan Fiksi: Membaca, Menonton, dan Menulis

19 Juni 2020   10:33 Diperbarui: 19 Juni 2020   12:22 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Menciptakan karakter yang kuat.

Kalau melihat tentara Korea Selatan, saya akan teringat pada Kapten Yoo Shi Jin (Song Joong Ki). Kalau melihat tentara Korea Utara, saya akan teringat pada Kapten Ri Jung Hyuk (Hyun Bin). Begitu terampil dan cerdasnya para penulis drama Korea dalam menciptakan karakter yang kuat dan berbekas di benak penonton. Saya harus belajar banyak dari para writer-nim.

2. Memilih alur cerita.

Mau alur cerita maju mengikuti waktu? Atau mundur berupa flashback, kilas balik kenangan si karakter, atau perpindahan keseluruhan setting (tempat dan waktu) ke masa lampau? Atau kombinasi alur maju dan alur mundur? Drakor mengajari saya pilihan paling tepat supaya bisa mencapai tujuan penceritaan. Saya bisa belajar banyak tentang cara membuat pembaca tertarik dan terpikat untuk mengikuti sampai akhir.

3. Membagi scene dan menampilkannya dengan teknik zoom in/zoom out.

Tidak ada yang bisa mengajarkan tentang scene setepat sebuah serial/drama. Film memiliki keterbatasan scene karena terikat oleh waktu. Drama memberi kebebasan untuk menampilkan dan mengganti banyak scene karena durasi penayangannya yang panjang. Drakor juga mengajarkan saya mana scene yang penting/tidak penting untuk keseluruhan jalan cerita. Saya juga belajar bagaimana drakor menggunakan teknik zoom in atau zoom out supaya sebuah scene lebih memorable dan memberi impak emosional.

Drama Korea bisa menjadi salah satu alternatif tontonan di samping tayangan berita, serial Amerika yang berpuluh-puluh season, dorama Jepang, dan drama Cina. Romantisme yang berlimpah, plot twist yang tak tertebak, dan visual yang memanjakan mata adalah permulaan yang baik untuk mulai menyukai drakor.

Semakin banyak kamu menonton, semakin lihai pula kamu dalam menciptakan fiksi. Drakor akan sangat membantu kamu dalam memilih genre, cara bercerita, dan lain-lain yang ujungnya akan membuat kamu menjadi penulis yang lebih baik.

Dijamin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun