Mengapa kita tahu kata dasar "baca" harus ditambahi imbuhan "me-" kalau ingin dijadikan kata kerja aktif? Mengapa kita menerima bentuknya yang kemudian berubah menjadi "membaca" dan bukan "mebaca"?
Itu karena para bapak dan ibu yang mempelopori bahasa persatuan kita dan merumuskan tata bahasanya melihat pola, kelompok, dan formula.
Mereka menentukan bahwa kata dasar yang ditambahi imbuhan "me-" akan menjadi kata kerja aktif (FORMULA). Huruf awal kata dasar berbeda-beda, apakah kata kerja yang terbentuk harus berubah bentuk dan bunyinya karena pelafalan atau dibiarkan saja seperti semula?
Mereka lalu mengelompokkan kata-kata dasar berdasarkan huruf awalnya (KELOMPOK). Lalu mereka memutuskan huruf sisipan untuk mempermudah pelafalan kata itu (POLA dan FORMULA). Sebagai contoh:
me- + kata dasar berawalan huruf "c" dan "d" = me(n) + kata dasar
me- + kata dasar berawalan huruf "b" = me(m) + kata dasar
dan seterusnya.
Pola pikir yang sudah terbentuk dari mempelajari matematika akan membantu mereka dalam mempelajari bahasa. Apalagi dalam mempelajari bahasa Inggris dan bahasa asing lain yang berorientasi pada formula.
Mudah sekali mempelajari bahasa Inggris kalau bisa melihat kelompok dan formula. Kata kerja di dalam bahasa Inggris dikelompokkan menjadi 3, formulanya jelas untuk setiap kelompok (kata kerja ditambah akhiran -ing atau akhiran -ed untuk regular verb). Semua bentuk ada pakemnya dan bisa dikalkulasi.
Mungkin Mas heran, dari mana saya tahu semua ini. Dari 2 orang guru bahasa Indonesia dan 3 orang guru bahasa Inggris saya semasa SMP. Iya, Mas, saya dulu memiliki begitu banyak guru bahasa (5 orang di setiap jenjang, total 15 orang dalam 3 tahun). Mereka membuat saya berpikir dan melihat relevansi pelajaran mereka dengan matematika yang saya sudah sukai duluan.
Selain tentang struktur dan sistem, bahasa adalah tentang ekspresi diri. Oleh karena itu anak-anak perlu mempelajari bentuk dan cara membuat karya sastra. Sewaktu SMP tugas bahasa Inggris saya adalah membaca karya Sutan Takdir Alisyahbana dan Shakespeare. Tata bahasa penting, tapi anak-anak juga perlu belajar kapan dan bagaimana ia dipakai.