Seorang teman saya bahkan mengintegrasikan matematika ke dalam praktek membuat kue yang sedang digandrungi oleh anaknya. Pembuatan kue itu bicara tentang takaran. Cukup dengan menetapkan takaran, misalnya tepung terigu, yang diperlukan oleh 1 buah kue, maka si anak bisa dengan cepat menghitung total tepung terigu yang dia butuhkan untuk membuat 10 buah kue.
2. Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa ibu dan bahasa persatuan di negara kita. Sebagai ibu dari anak-anak yang bersekolah di sekolah bilingual, saya melihat banyak aspek dalam bahasa Indonesia mereka yang saya perlu perbaiki dan tingkatkan.
Selama liburan saya hanya akan fokus pada 4 hal saja:
1. Pemakaian huruf besar/kapital dan kecil
2. Pemakaian tanda baca
3. Pembentukan kata kerja aktif dan pasif
4. Sinonim dan antonim kata
Keempat hal tersebut adalah pengetahuan dasar yang harus dikuasai oleh anak-anak berusia 6 dan 10 tahun. Yang akan saya bedakan nantinya adalah jenis artikel yang mereka akan baca untuk memperkaya kosa kata dan kompleksitas karya sastra (cerita pendek, puisi, dan pantun) yang saya akan perkenalkan pada mereka.
3. Bahasa Inggris
Memakai bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari tidak membuat kedua anak saya serta-merta fasih berbahasa Inggris. Dari aspek speaking dan listening mereka sudah berada di jalur yang benar, namun tidak demikian dengan aspek reading dan writing.