Mohon tunggu...
Rijka HE Maheswari
Rijka HE Maheswari Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Segala sesuatu yang terjadi bukan karena suatu kebetulan, berbahagialah dengan caramu sendiri..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketika Rindu Seberat Debu

24 Januari 2018   07:27 Diperbarui: 24 Januari 2018   08:55 2062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto:cdn.jurilytics.com

"Dinda, aku sudah talak dua dengan dia. Satu kali jika kau mengijinkan aku untuk berpisah dengannya, akan kulakukan Dinda. Ini salahku. Aku yang tidak bisa menjagamu, tidak bisa meyakinkanmu. Dinda, aku akan menunggumu sampai kapanpun, tidak peduli selama apapun itu."Jelasnya.

"Pikirkan lah wanita yang mencintaimu, pikirkan lah anak hasil mu dengan dia. Dengan begitu kau juga membalas cintaku. Aku tak cinta lagi padamu, tapi aku sudah memaafkanmu, jangan temui aku lagi. Pergilah seperti dahulu kau pergi tanpa alasan ketika kau mengenalku.Pergilah.."Saya berdiri dan bergegas jalan kembali ke tempat kerja. Hati ini berat, seberat memikul rasa bersalah. Tapi saya sadar, saya wanita bersuami.

Usai sudah pertemuan dengannya, menceritakan kepada saya percuma, walaupun saya bisa rindu tapi rindu saya tidak hanya untuknya. Berkata seperti itu membuat saya terpukul, sakit. Air mata ini terbuang percuma, iya percuma. Saya tidak akan menangisi hati saya dengannya. Menyimpan rindu , membalas rindupun akan terbalas benci, saya memikirkan suami yang begitu mencintai saya. Dan dengan berat hati saya melepaskan kepergiannya. Tak lama selang dia melangkah dan ketika saya terdiam, dia mengirim pesan singkat tanpa harapan membalas. Dan aku, hanya terdiam dan menghela nafas panjang, berharap ini cuma sekilas mimpi buruk yang tidak pernah aku harapkan.

"Akan menunggumu Dinda, aku mencintaimu, sampai kapanpun, jika kau menginginkan aku pergi, aku akan pergi. Tanpa mereka. Jangan pernah mengharapkan aku bahagia dengan rasa bersalah ku kepadamu.. Aku mencintaimu..aku merindukan kebersamaan yang kita janjikan.."

rindu ini, rindu setumpuk beling.. rindu yang seberat debu, jika iya menjadi jawaban terbaik akan kujawab iya, jika tidak.. biarkan saja, biarkan menjadi rindu seperti debu yang dibiarkan terbang terbawa angin..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun