4. Menyebabkan kerugian sosial: Korupsi menciptakan lingkungan dimana nilai-nilai  kejujuran, integritas dan keadilan  terkikis. Hal ini dapat mempengaruhi moral dan perilaku seluruh masyarakat, meningkatkan kejahatan dan mengganggu stabilitas masyarakat, kehilangan kepercayaan yang telah diberikan oleh orang lain, dan akan dikucilkan masyarakat.
5. Menghambat pembangunan: Korupsi melemahkan efektivitas program pembangunan. Dana yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan program sosial seringkali disalahgunakan atau disalurkan ke kantong individu atau kelompok tertentu. Akibatnya pembangunan menjadi lambat dan kualitas hidup masyarakat menurun dan lagi-lagi berdampak kepada rakyat kecil.
Bagaimana Kepemimpinan yang dilakukan Kgpaa Mangkunegara IV dalam upaya yang dilakukan pada pencegahan korupsi pada Serat Wedhatama tersebut?
Serat Wedhatama mempunyai nilai-nilai kepemimpinan dalam beretika  yang sangat penting dan dapat diterapkan untuk mencegah korupsi. Para Pemimpin harus mempunyai nilai tersebut. Beberapa nilai kepemimpinan dalam beretika yang dapat kita lihat dari Serat Wedhata dalam konteks ini adalah:
1. Keadilan
Serat Wedhatama mengajarkan pentingnya keadilan dalam tugas kepemimpinan dan manajemen. Keadilan adalah nilai inti yang harus dihormati oleh para pemimpin dan semua individu. Dalam antikorupsi, keadilan berarti tidak memihak atau memberikan perlakuan khusus kepada individu tertentu, namun memastikan bahwa keputusan dan tindakan yang diambil adalah adil dan adil bagi semua pihak yang terlibat. Dalam suatu hal keadilan sangat dibutuhkan, dengan adanya sikap adil yang tertanam dalam diri seseorang maka segala sesuatu yang dijalankan akan lebih mudah dan tidak adanya sifat curang.
2. Teladan
Serat Wedhatama menekankan bahwa pemimpin harus menjadi teladan yang baik bagi yang dipimpinnya. Pemimpin yang  jujur, berintegritas, dan beretika kuat adalah teladan yang baik bagi orang lain. Dalam konteks pencegahan korupsi, manajer yang menjaga nilai-nilai etika dan tidak terkait korupsi  memotivasi bawahannya untuk mengikuti langkah yang sama. Menjadi seorang pemimpin harus mempunyai sikap teladan agar bisa mencontohkan kepada yang lain bahwa pemimpin yang baik bisa bermanfaat bagi orang banyak.
3. Bijaksana
Serat Wedhatama mengajarkan pentingnya kebijaksanaan dalam menghadapi berbagai situasi. Manajemen yang bijaksana memerlukan kemampuan untuk mempertimbangkan semua faktor penting dan mengambil keputusan yang rasional berdasarkan prinsip-prinsip etika. Dalam konteks antikorupsi, pemimpin yang bijaksana dapat menghadapi godaan dan tekanan untuk melakukan korupsi dan memilih tindakan yang tidak melanggar integritas dan etika. Pemimpin harus nbersikap bijaksana dalam memilih hal yang baik dan buruk, Korupsi adalah suatu hal yang buruk karna telah merugikan orang banyak maka dari itu bersikaplah bijaksana dalam menjalani kehidupan.
4. Kejujuran