Mohon tunggu...
Rihadatul Aisy
Rihadatul Aisy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nim: 43222010037 Jurusan: Akuntansi Kampus: Universitas Mercu Buana Dosen pengampu: Prof. Apollo Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 2 - Diskursus Kepemimpinan Serat Wedhatama KGPAA Mangkunegara IV pada upaya pencegahan korupsi

11 November 2023   12:19 Diperbarui: 11 November 2023   12:22 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Serat Wedhatama mengajarkan pentingnya kejujuran dan menjaga integritas. Kejujuran merupakan nilai yang menentukan karakter dan kemampuan seseorang dalam mengikuti prinsip moral. Dalam konteks antikorupsi, integritas berarti tidak menerima atau memberi suap, menghindari pelanggaran etika, dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara jujur dan bertanggung jawab. Menjadi seorang pemimpin harus mempunyai sikap jujur agar dapat dipercaya dengan orang lain, jangan menyia-nyiakan kesempatan tersebut dengan mengecewakan orang lain.

5. Transparansi

Dalam Serat Wedhatama, prinsip transparansi dapat dimaknai sebagai nilai dalam pemberantasan korupsi. Transparansi berarti mengungkapkan dan mempublikasikan informasi secara terbuka dan jujur. Terkait dengan pencegahan korupsi, transparansi dapat mencegah penyelewengan dan pelanggaran dengan memungkinkan adanya pengawasan dan akuntabilitas. Menjadi seorang pemimpin harus mempunyai sifat keterbukaan agar tidak dicurigai orang lain dan memperlihatkan suatu proses yang sedang di lalui nya.

Serat Wedhatama memandang tata pemerintahan yang baik merupakan kewajiban untuk menciptakan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi seluruh masyarakat. Meskipun kepemimpinan secara spesifik tidak disebutkan secara spesifik, namun nilai dan prinsip moral yang terkandung dalam hal ini dapat menjadi pedoman dan inspirasi bagi  pemimpin dalam menjalankan perannya dengan lebih baik.

Banyak sekali teori kepemimpinan yang ada yaitu ada 12 model gaya kepemimpinan, dari kepemimpinan Kgpaa Mangkunegara IV yaitu masuk ke dalam teori:

1. Kepemimpinan transformasional atau transformasional leadership adalah gaya kepemimpinan yang berfokus pada menginspirasi, memotivasi, dan menggerakkan orang untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi dalam suatu organisasi. Pemimpin transformasional berupaya menciptakan perubahan  positif dan mengembangkan pengikutnya untuk mencapai potensi maksimalnya. Dari hal tersebut dapat diketahui Kgppa Mangkunegara IV merupakan seorang pemimpin yang membawa pengaruh positif kepada pengikutnya dengan mengajarkan orang lain sikap rendah hati, jujur, dan tegas dalam mengambil suatu tindakan dalam menjalani kehidupan.

2. Charismatic Leadership atau kepemimpinan yang karismatik adalah gaya kepemimpinan yang berfokus pada daya tarik pribadi pemimpin dan pengaruhnya terhadap pengikut. Pemimpin yang karismatik mampu menginspirasi, memotivasi dan menarik perhatian pengikutnya dengan kepribadian yang karismatik. Pemimpin yang karismatik seringkali juga  memiliki visi yang kuat dan dapat berkomunikasi secara persuasif untuk mencapai tujuan bersama. Kgpaa Mangkunegara IV merupakan sosok yang berwibawa dan sangat tegas dalam memimpin dari hal tersebut terlihat bahwa ia merupakan pemimpin yang mempunyai ciri khas tersendiri dengan sikap kebijaksanaannya banyak orang lain yang tertarik dengan sifat kepemimpinan dirinya.

Serat Wedhatama pada zaman modern

Dalam serat wedhatama pada zaman sekarang masyarakat masih kurang mengimplementasikan nya didalam kehidupan sehari-hari maka dari itu Serat Wedhatama  menawarkan alternatifnya menghadapi berbagai gangguan zaman. penampilan tahap peralihan yang masing-masing mempunyai ciri, bentuk dan watak tersendiri, Ini adalah pelajaran penting  refleksi, pengetahuan dan informasi yang berharga bagi  masyarakat saat ini. Manusia masa kini berada di tengah alam, yang senantiasa bergerak  permasalahan lingkungan hidup dan sosial yang berkembang secara dinamis. Kualitas hidup seseorang  budi pekerti, akhlak, pengetahuan,  keterampilan dan kecerdasan disajikan Sesuatu yang saling melengkapi. Maka dari itu membentuk karakter seseorang sangatlah diperlukan agar ia bisa mengetahui perbedaan dari perbuatan yang kurang baik. Mengimplementasikan ajaran-ajaran yang terkandung dalam serat tersebut di dalam kehidupan sehari-hari

Kesimpulan

Dari penjelasan yang sudah dipaparkan dalam artikel tersebut bahwa dapat disimpulkan KGPAA Mangkunegara IV menciptakan suatu karyanya yaitu Serat Wedhatama untuk menunjukkan kepada orang agar selalu berbaik hati dan berbudi luhur dalam menjalani suatu kehidupan, dan menjadikan karya tersebut sebagai pedoman bagi masyarakat agar selalu ingat kepada tuhan yang maha esa berkatnya semua orang diberikan akal dan pikiran dalam mencari ilmu agar dapat bermanfaat bagi orang lain dan tidak menyia-nyiakan ilmu tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun