Namun, reformasi yang paling besar adalah pembangunan ruang terpisah antara ruang kelas, ruang operasi dan ruang perawatan hewan. Menurut catatan surat kabar De Avondpost 30 Desember 1932, pembangunan ruang terpisah itu membuat kagum para ilmuwan bahkan dikatakan sebagai hal  yang patut dibanggakan oleh Veeartsenijkundigen Dienst in Indie (Dinas Kedokteran Hewan di Hindia Belanda).
Dampak positif dari pembangunan tersebut terlihat pada peningkatan jumlah siswa, semula berjumlah dua orang menjadi lima puluh orang pada tahun 1929. Jumlah tersebut terus mengalami peningkatan hingga pada tahun 1943 berhasil mencetak 143 lulusan dokter hewan pribumi.Â
De Avondpost 30 Desember 1932 juga menyatakan bahwa para dokter hewan pribumi lulusan sekolah tersebut mendapat posisi yang baik di Dinas Kedokteran Hewan. Sebut saja R. Djaenoedin (lulus pada tahun 1917) yang berhasil menjadi Asisten Kepala Lembaga Penelitian Penyakit Hewan, atau pun Drh. R. Soejono (lulusan tahun 1933) Â yang menjadi Inspektur Kepala Dinas Kehewanan Jawa Tengah, dan masih banyak lagi.Â
Peran Smit dalam Bidang Kedokteran Hewan Secara Ilmiah dan Kepulangannya ke Belanda
Di bidang keilmuan, Dr, H.J. Smit dikenal sebagai ahli patologi. Bahkan, Smit membangun gedung khusus departemen tersebut. Mengacu kepada Jurnal Pengobatan Hewan di Hindia Belanda Bagian 44 tahun 1932, salah satu penelitiannya yang terkenal adalah identifikasi kasus kuda pincang di Fort de Kock (Bukittinggi) dengan diagnosa tumor yang berasal dari Hematoma Intermuskular. Selain itu, menurut catatan De Avondpost 30 Desember 1932, Smit diketahui cukup banyak menerbitkan buku, khususnya mengenai Veterinaire Parasytologie atau Parasitologi Kesehatan Hewan.Â
Selain itu, Smit juga merupakan anggota aktif Natuurwetenschappelijken Raad in Nederlandsch-Indi (Dewan Ilmu Pengetahuan Alam di Hindia Belanda). Maka, tidak mengherankan jika Smit mengalokasikan tempat bagi Departemen Fisika dan Kimia di komplek sekolah kedokteran hewan yang baru. Pertemuan dari dewan tersebut juga secara rutin diadakan di komplek Sekolah Kedokteran Hewan di Kedoeng Halang.Â
Sesuai dengan Gouvernementbesluit (Keputusan Pemerintah) 30 November 1932 No. 27, Smit diberhentikan secara hormat dan diberi penghargaan atas kontribusinya terhadap negara. Masih menurut Jurnal Pengobatan Hewan di Hindia Belanda Bagian 44 tahun 1932, Dr. H.J. Smit dan istrinya kembali ke Belanda pada 21 Desember 1932 dini hari menggunakan kapal melalui pelabuhan Tanjung Priok. Dalam proses kepulangannya, Smit mendapat salam perpisahan yang hangat dari para koleganya dan telah dianggap sebagai salah satu dokter hewan terkemuka di Hindia Belanda. Â
De Avondpost 30 Desember 1932 juga menggambarkan kepergian dari Dr. H.J. Smit sama dengan kehilangan salah satu pegawai pemerintah yang sangat dihormati di kalangan rekan dan mahasiswanya. Meskipun begitu, hasil karya dari Smit berdiri kokoh bahkan setelah Ia pensiun. Sekolah Kedokteran Hewan Kedoeng Halang menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang tidak hanya terbatas pada ilmu kedokteran hewan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H