Mohon tunggu...
Muhammad Rigan Agus Setiawan
Muhammad Rigan Agus Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Rigan

Mahasiswa Ilmu Sejarah UI

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dr. H.J. Smit dan Sekolah Kedokteran Hewan Pribumi di Hindia Belanda

29 Agustus 2024   17:54 Diperbarui: 29 Agustus 2024   17:57 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Komplek Sekolah Kedokteran Hewan di Kedoeng Halang Buitenzorg tahun 1930. (KITLV)

Dr. H.J. Smit kemudian diangkat menjadi Direktur Sementara Nederlandsch Indische Veeartsenschool  pada tahun 1919. Namun, karena kondisi kesehatannya yang memburuk, Smit memutuskan untuk cuti dan kembali ke Belanda pada tahun 1920. Selama masa cutinya, Smit menamatkan studi diploma di bidang kedokteran gigi. Dua tahun berselang, Smit kembali ke Hindia Belanda dan tepat pada Agustus 1922, Smit resmi diangkat menjadi Direktur Tetap Sekolah Kedokteran Hewan Hindia Belanda Nederlandsch Indische Veeartsenschool.

Seiring berjalannya waktu, Laboratorium Penyakit Hewan dan Sekolah Kedokteran Hewan yang berlokasi di Cimanggu Bogor mengalami pertumbuhan pesat dan memerlukan adanya perluasan dan peningkatan fasilitas. Prodjodihardjo dalam 100 Tahun Dokter Hewan Indonesia: Sejarah, Kiprah, dan Tantangan menjelaskan bahwa perkembangan kedua lembaga tersebut bisa saling mengganggu, jika keduanya masih berada di lokasi yang sama. Maka dari itu, pada tahun 1920 pemerintah melakukan pemisahan direksi antara Veeartsenijkundige Laboratorium dengan Nederlandsch Indische Veeartsenschool. 

Pemisahan direksi antara kedua lembaga ternyata tidak dapat menjadi solusi final dari permasalahan yang ada. Laporan Departemen Pekerjaan Umum dan Sipil di Hindia Belanda tahun 1925, 1926,1927, 1928 menjelaskan kondisi bangunan Sekolah Kedokteran Hewan yang cukup memprihatinkan. 

Sekolah Kedokteran Hewan yang berdampingan dengan Laboratorium Penyakit Hewan tersebut dibangun dengan saranan terbatas, hanya terdiri dari klinik dan ruang operasi. Laporan dari Departemen Pekerjaan Umum dan Sipil juga menggambarkan bagaimana kondisi ruang kelas, yang tidak lebih dari sekadar gudang bambu.  Maka dari itu, pemindahan lokasi sekolah kedokteran hewan menjadi hal yang tidak terelakkan lagi. 

Pemindahan Lokasi Sekolah Kedokteran Hewan ke Kedoeng Halang

Dr. H.J. Smit yang bertindak sebagai direktur dari Nederlandsch Indische Veeartsenschool mencanangkan pemindahan lokasi sekolah kedokteran hewan pada tahun 1927. Gayung pun bersambut, ketika Gemeente Buitenzorg (Pemerintah Kota Bogor) yang pada saat itu melakukan perluasan kota menawarkan tanah Kedoeng Halang (saat ini merupakan Gedung Science Techno Park IPB di kawasan Taman Kencana Bogor).  

Rencana pembangunan dari Dr. H.J. Smit juga dijelaskan dalam  Laporan Departemen Pekerjaan Umum dan Sipil di Hindia Belanda tahun 1925, 1926, 1927, dan 1928.  Smit berencana mendirikan Sekolah Kedokteran Hewan di tanah Kedoeng Halang dan membongkar bangunan sekolah yang lama untuk keperluan perluasan Laboratorium Penyakit Hewan. 

Rencana pembangunan Sekolah Kedokteran Hewan di tanah Kedoeng Halang disetujui oleh pemerintah melalui Gouvernementbesluit Agustus 1927 No. 11 dan menelan biaya sebesar 207.000 gulden. Pembangunan tersebut berjalan lancar dan dapat diselesaikan dalam waktu 10 bulan. Tepat pada 30 Juni 1928, gedung tersebut diresmikan oleh Dr. H.J. Smit. Dalam acara peresmian itu, Smit melakukan pembukaan dengan memaparkan sejarah dari Nederlandsch Indische Veeartsenschool (Sekolah Kedokteran Hewan Hindia Belanda). 

Pembukaan gedung sekolah yang baru mendapat antusias besar dari berbagai pihak. Dalam surat kabar Nieuwe Rotterdamsche Courant 2 Juli 1928 disebutkan bahwa beberapa tokoh penting ikut berkhutbah dalam acara peresmian tersebut diantaranya, Kepala Dinas Kedokteran Hewan Hindia Belanda (J.L. van Eck), Walikota Bogor (J.M. Wesselink),  Direktur Departemen Pertanian (Dr. C. Bubberman). 

Sementara itu, gedung sekolah yang baru mulai digunakan per tanggal 30 Juni 1928. Pembangunannya mendapat sentuhan langsung dari tangan Dr. H.J. Smit. Bahkan, desain dari bangunannya menggambarkan kepraktisan dan bakat artistik dari Smit. Berikut adalah tata letak gedung Sekolah Kedokteran Hewan di Kedoeng Halang berdasarkan Laporan Departemen Pekerjaan Umum dan Sipil di Hindia Belanda tahun 1925, 1926, 1927, dan 1928, 1) Gedung utama (ruang manajemen administrasi, departemen kimia, departemen fisika), 2) Gedung bagian Barat (departemen anatomi, klinik (ruang kelas, ruang operasi dan kediaman asisten pengajar), departemen patologi), 3) Gedung bagian Utara (departemen penyakit menular dan ruang perawatan hewan), 4) Komplek bagian Selatan (terdiri atas kandang, gudang, sekolah berkuda, lapangan ternak).

Berdasarkan tata letak gedung sekolah kedokteran hewan yang baru, dapat diketahui aktivitas yang dilakukan para siswa mengalami perkembangan. Semula hanya terbatas pada satu gedung (klinik dan operasi) kini dibagi berdasarkan kejuruan. Mulai dari ilmu pengetahuan alam (kimia dan fisika), ilmu kedokteran hewan (anatomi, patologi, penyakit menular), hingga perawatan dan peternakan hewan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun