Dewasa ini seluruh dunia mengalami perubahan yang cukup besar dan serentak akibat dari pandemi pada bulan Maret 2020. Perubahan yang terjadi adalah perubahan dalam proses berkomunikasi satu sama lain dengan penyesuaian terhadap kondisi yang terjadi.Â
Sebagai salah satu mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan prodi ilmu komunikasi saya juga merasakan hal yang serupa. Tuntutan untuk tetap melakukan komunikasi satu sama lain harus dijaga untuk menjaga lintas komunikasi. Komunikasi merupakan proses pertukaran pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media dan menimbulkan timbal balik. Komunikasi dibagi dalam beberapa hal salah satunya yaitu komunikasi massa.Â
Komunikasi massa merupakan komunikasi yang terjadi secara besar -- besaran dan bergelombang ditujukan untuk banyak orang dengan tempat yang berbeda satu sama lain dengan cakupan luas menggunakan media massa seperti koran, majalah , siaran radio siaran televisi dan sebagainya.Â
Dalam acara Youth Communication Day 2021 International Conference Course and Competition dengan tema Communication Challenges in the Age of Hybrid yang diselenggarakan pada 13 Desember 2021 hingga 18 Desember 2021 salah satu pemateri yakni Dr. Kirti Dang -- Longani menyampaikan definisi komunikasi pada sesi plenary parallel session.
Dr. Kirti Dang -- Longani menyampaikan bahwa komunikasi memiliki beberapa aspek yakni sender -- encoding -- channel -- decoding -- receiver -- response -- feedback.Â
Jika dijabarkan seperti pesan dikirim oleh komunikator kemudian diolah dan diterima komunikan kemudian ditafsirkan hingga melahirkan respon atau timbal balik dari komunikan kepada komunikator. Alhasil dari pemaparan diatas adalah bahwa komunikasi yang terjadi harus memiliki aspek wajib yakni pengirim, penerima, media dan respon atau timbal balik. Komunikasi memang merupakan hal wajib dalam menjalin kehidupan.Â
Sebagai contoh ketika dunia ini mengalami darurat kesehatan pada bulan Maret 2020 yakni adanya pandemi Covid -- 19. Pandemi Covid -- 19 mampu mengubah seluruh aspek kehidupan manusia baik dalam segi ekonomi, sosial, kesehatan bahkan hingga segi kemanusiaan.Â
Pandemi Covid -- 19 mampu mengubah dunia dalam sekejap dan tanpa aba -- aba untuk mempersiapkan diri dalam menanggulangi hal tersebut.
Pandemi merupakan kejadian tidak terduga berupa wabah penyakit yang menjangkit seluruh dunia dengan tingkat kematian yang relatif tinggi. Salah satu contoh dari pandemi adalah pandemi virus Covid -- 19.Â
Virus covid -- 19 merupakan virus yang timbul akibat proses jual beli dan konsumsi beberapa hewan seperti kelelawar.Â
Virus Covid -- 19 pertama kali muncul di daerah Wuhan, China. Virus covid -19 menyebar secara luas dan cepat karena penularannya melalui udara dan droplet sehingga dalam waktu yang dekat lembaga kesehatan dunia memutuskan bahwa awal tahun 2020 dunia mengalami pandemi Covid -- 19.Â
Pandemi memang terjadi tanpa diduga. Banyak juga yang terpaksa kehilangan anggota keluarga, sahabat rekan, saudara dalam tragedi pandemi Covid -- 19 tersebut. Kasus kematian sejak awal pandemi Covid -- 19 meningkat drastis di seluruh daerah yang terdampak pandemi Covid -- 19.Â
Dalam menangani lonjakan dan penyebaran virus Covid -- 19 lembaga kesehatan dunia memberi instruksi untuk melakukan pembatasan sosial dan menggunakan masker serta mencuci tangan secara rutin baik dalam aktivitas luar ruangan maupun di dalam ruangan. Hal tersebut memunculkan adaptasi baru seperti New Normal.Â
Kemunculan new normal tentu saja melahirkan kebiasaan baru yang bahkan masih dapat dikatakan awam oleh banyak kalangan masyarakat.Â
Beberapa contoh adalah seperti menjaga pembatasan sosial. Pengurangan mobilitas interaksi sesama individu memicu kemunculan sifat individualis.Â
Hal ini memicu problematika sosial yang cukup rumit. Menurut Dr. Kirti Dang -- Longani untuk mengatasi problematika sosial tersebut beliau menegaskan beberapa cara mutakhir yang mampu sedikit demi sedikit memicu timbulnya interaksi sosial kembali.Â
Solusi tersebut adalah penciptaan Hybrid Communication. Hybrid Communication adalah komunikasi yang dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi perangkat keras dan perangkat lunak yang mendukung serta akses jaringan internet yang luas untuk menjangkau sesama pengguna komunikasi tersebut dalam melakukan interaksi sosial secara dalam jaringan atau online.Â
Hybrid Communication ialah komunikasi yang mudah dan efektif, tentu saja hal ini dilihat dari perkembangan zaman yang terjadi saat ini.Â
Dominasi gawai yang mampu melakukan komunikasi secara dalam jaringan memungkinkan terjadinya Hybrid Communication.Â
Fitur pada gawai yang memungkinkan terjadinya hybrid communication sudah ada sejak diciptakannya android versi lima. Bahkan saat ini mayoritas pengguna gawai menggunakan perangkat dengan gawai yang lebih memadai.Â
Namun tentu saja pada adaptasi menggunakan hybrid communication dapat dikatakan susah dan memerlukan tahapan yang rumit.Â
Hal ini terjadi karena ketika pertama kali menggunakan hybrid communications dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan kebingungan dan kebosanan karena monoton dalam pengoprasiannya.Â
Ketika menggunakan hybrid communication tentu saja banyak hal yang dipertimbangkan selain dari perangkat yang menunjang.Â
Sebagai contoh adalah penggunanya. Bagaimana sikap dan langkah yang diambil oleh pengguna gawai untuk menjalankan hybrid communications. Tentu hal ini perlu dikaji dengan saksama.Â
Selain hal tersebut juga perlu memperhatikan usia dari pengguna gawai dalam menerapkan hybrid communication. Usia yang dimaksud adalah usia yang cukup untuk diberi keputusan menggunakan gawai.Â
Ketika pengguna memiliki usia yang belum sewajarnya menggunakan gawai di paksa untuk menggunakan gawai maka besar kemungkinan terjadi penyimpangan dan kesalahan penggunaan jauh dari tujuan awal.Â
Sebagai contoh adalah ketika seorang anak menggunakan gawai yang belum semestinya kemungkinan ia akan lebih mengutamakan bermain games ketimbang menjalin komunikasi atau melaksanakan kewajiban pendidikan menggunakan hybrid communication.Â
Penerapan hybrid communication digunakan dalam dunia pendidikan merupakan solusi yang baik dan efisien namun dalam perwujudannya tidak semudah yang dikira.Â
Banyak yang mengalami kesulitan karena akses jaringan dan dukungan perangkat yang kurang memadai menjadi penghalang hal tersebut.Â
Ketika menjalankan hybrid communication dalam sistem pendidikan, siswa diminta menjalankan kegiatan belajar mengajar di rumah dengan pantauan orang tua tetapi dalam jaringan yang sama dan satu frekuensi dengan pengajar.Â
Kemungkinan yang terjadi adalah banyak orang tua yang mengeluhkan karena kesulitan memberikan waktu untuk tetap menjaga dan mengikuti pembelajaran bersama anak.Â
Mudah terjadi kemunculan konflik komunikasi ketika mengalami frustasi pada proses komunikasi antara orangtua dan anak.Â
Hal tersebut mampu mempengaruhi pola komunikasi antara orang tua dan anak. Komunikasi antara orang tua dan anak berlangsung dalam timbal balik dengan memberi feedback. Komunikasi orang tua dan anak mengandung pendidikan dan berbobot sehingga pola yang diambil harus diperhatikan.Â
Dalam penggunaan pola komunikasi orang tua dan anak menerapkan fungsi sosial dan fungsi kultural.Â
Fungsi sosial yang dimaksud adalah fungsi untuk membangun konsep diri dalam mengembangkan proses kebahagiaan. Pada fungsi kultural dijabarkan bahwa komunikasi orang tua dan anak wajib menghasilkan timbal balik agar terjalin pola dan seirama. Dalam pengembangan pola komunikasi antara orang tua dan anak tentu dapat menjadikan atau memicu kemunculan faktor kepribadian terhadap anak.Â
Faktor tersebut adalah faktor internal dan eksternal pada anak. Pada faktor internal terjadi karena lingkungan tempat tinggal, sedangkan faktor eksternal berasal dari luar rumah atau disebut masyarakat. Kedua faktor tersebut mampu membentuk pola emosional anak dalam berkomunikasi. Pola emosional yang terjadi apabila diemban dengan baik dapat membentuk pribadi anak yang baik dan mudah bergaul serta mudah beradaptasi dengan orang sekitar.
Namun tidak dipungkiri ketika pola emosional tidak dikelola dengan baik dapat memicu kemunculan gangguan mental yang tidak sepele.Â
Hal ini bisa saja disebabkan karena kesenjangan dalam proses komunikasi yang berangsur -- angsur. Pola emosional yang tidak dikelola dengan baik juga dapat memicu munculnya sifat kemurungan yang merubah pribadi individu.Â
Ketika mengalami proses kemurungan ia memutuskan untuk mengurung diri dan memendam keluh kesah tanpa diungkapkan atau melalui proses sharing. Dalam hal ini dapat membentuk sifat anti sosial dan kurangnya rasa empati dan menghargai kepada sesama dalam kehidupan sosial.Â
Sebagai contoh apabila berhubungan dari orangtua ke anak pola komunikasi yang bersifat bebas dapat memberikan sensor impulsif dan agresif tetapi kendali dari orang tua bersifat rendah sehingga dapat muncul kemungkinan akan muncul rasa senang mendominasi dan keburaman dalam arah jalan menentukan keputusan.Â
Ketika pola komunikasi yang terkendali tinggi akan menciptakan sistem responsif yang baik terhadap kebutuhan, mampu mengutarakan pendapat dan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi serta mampu memberikan rasa percaya diri. Pola komunikasi yang baik antara orang tua dan anak dapat membentuk proses komunikasi yang efisien dan mampu menerima satu dengan yang lainnya.Â
Dalam hal ini dapat terbentuk keluarga yang secara psikologis mampu membawa kearah yang positif, saling terbuka, saling percaya, meski tetap saling mempengaruhi dan lebih percaya diri. Pola komunikasi yang terbentuk dalam keluarga dapat menerapkan sistem pendidikan sosial, pembentukan sikap dan membentuk perilaku untuk perkembangan diri.
Menurut Dr. Kirti Dang -- Longani dalam penelitian pola komunikasi yang terjadi, ketika menerapkan hybrid communication terdapat beberapa kekurangan yang ditemukan secara langsung. Yakni terdapat pada akses lokasi dalam menjangkau hybrid communication.Â
Akses lokasi tidak semua terjangkau dan terjamah oleh konsep hybrid communication karena selain proses instalasi yang sukar, juga proses tukar pesan yang tidak efektif. Keterbatasan tersebut terjadi karena perbedaan wilayah dari area kota dengan area pegunungan atau pelosok. Sumber daya yang dibutuhkan juga berbeda satu dengan yang lain. Proses distribusi perangkat yang terbilang tidak mudah menjadi latar belakang kesulitan instalasi hybrid communication.Â
Dalam hal ini tidak dapat dipungkiri jika perkembangan hybrid communication yang terjadi berjalan lambat. Sehingga banyak yang memilih tetap melakukan komunikasi tanpa hybrid communication karena alasan keterbatasan tersebut.Â
Namun jika ditinjau dari perkembangan zaman saat ini, hybrid communication tetap harus dikembangkan dan harus menjangkau seluruh area atau wilayah demi keberlangsungan proses komunikasi yang baik dan efektif. Perkembangan hybrid communication dapat dilakukan secara sedikit demi sedikit.Â
Sebagai contoh misalnya dengan melakukan pengenalan mengenai hybrid communication kepada masyarakat yang masih merasa awam dengan keberadaan hybrid communication.Â
Ketika proses pengenalan mengenai hybrid communication dapat berjalan lancar kemudian mulai mengenalkan mengenai perangkat yang dibutuhkan dalam melakukan hybrid communication yang baik. Perangkat penunjangan hybrid communication tentu saja merupakan perangkat yang baru dan tidak kuno sehingga mampu mengemban hybrid communication secara global.Â
Hybrid communication yang terjadi selama masa pandemi Covid -- 19 adalah penerapan work from home. Work from home merupakan proses bekerja yang dilaksanakan dengan metode kendali dari tempat tinggal.Â
Hal ini terbilang baru karena proses bekerja tidak memerlukan tatap muka secara langsung, namun tetap dalam satu koneksi satu sama lain.Â
Tidak semua pekerjaan dapat dilaksanakan secara work from home, namun apabila pekerjaan yang sudah mampu menjalani work from home biasanya lebih merekomendasikan melakukan work from home, selain efektif juga lebih menghemat waktu dan biaya perjalanan menuju tempat kerja.Â
Namun, tentu saja hal tersebut memiliki beberapa kekurangan, work from home menimbulkan rasa bosan dan jenuh karena proses yang terjadi hanya berlangsung monoton.Â
Solusi untuk mengurangi atau meminimalisir rasa jenuh tersebut dapat dilaksanakan dengan mengagendakan proses bekerja di tempat kerja secara luar jaringan atau tidak work from home selama beberapa hari sekali atau beberapa jam dalam sehari. Hal ini mampu menumbuhkan kembali jiwa sosial kepada rekan kerja.
Inti dari pemateri adalah komunikasi akan terus berlangsung dan berlanjut baik ketika kondisi yang aman maupun sedang terancam. Komunikasi akan terus mengalami perkembangan dan penyesuaian sesuai kondisi dan kemajuan zaman.Â
Komunikasi pada dasarnya adalah interaksi individu dengan diri sendiri, individu dengan orang lain, maupun dengan banyak orang. Komunikasi membawa arah kehidupan yang bervariasi dengan subjektif masing -- masing.Â
Proses dalam melakukan komunikasi wajib menjaga timbal balik satu sama lain yang elegan dan berirama supaya tidak terjadi kesalah dalam berkomunikasi.Â
Menurut pemateri hybrid communication dapat berlangsung secara lama dan tetap diperhatikan peningkatan kualitas dan kuantitasnya agar mampu menjangkau setiap elemen masyarakat.Â
Pesan dari hybrid communication diharapkan tetap utuh tanpa terjadi pengurangan elemen ketika proses penyampaian dalam teknologi yang ada.Â
Terjadinya proses hybrid communication akibat pandemi merupakan terobosan arus komunikasi yang baik meskipun momen yang terjadi ketika lahirnya hybrid communication adalah momen yang sedang genting.Â
Meskipun begitu komunikasi tetap harus berkembang dan berjalan secara profesional. Perkembangan komunikasi yang terjadi sebenarnya mengadopsi dari masa ke masa.Â
Ketika awal terjadinya komunikasi dimana media dan proses pertukaran informasi yang masih minimal kemudian berkembang dengan mulai mengenal bahasa isyarat dan bunyi bunyian serta simbol, kemudian berkembang lagi dengan mengenal bahasa percakapan, melibatkan media komunikasi dan hingga saat ini komunikasi yang berkembang dengan segala cara dan mudah dalam penerimaan informasi tanpa membutuhkan waktu yang lama untuk mengolah dan memilah pesan yang informasi yang penting.Â
Harapannya perkembangan komunikasi mampu membawa perubahan yang baik menuju pembangunan kehidupan selayaknya dengan memperhatikan beberapa aspek kehidupan tanpa mengurangi rasa kemanusiaan.Â
Komunikasi juga diharapkan mampu mengubah dunia menjadi lebih baik, mengubah dunia yang kelam menjadi lebih berwarna dan berperi kehidupan.Â
Sejatinya komunikasi yang saat ini terjadi dengan mudah mampu merubah individu untuk melakukan atau memutuskan tindakan yang akan dilakukan bahkan hingga mampu mempengaruhi individu lain untuk mengikuti keputusan yang dibulatkan atau dalam istilah ilmiah adalah persepsi persuasif selain ditunjang karena kemudahan dalam proses pertukaran pesan juga ditunjang oleh pemahaman yang memadai saat ini yang mampu mengolah informasi secara instan, serta ditunjang juga oleh keberadaan teknologi yang mampu mengemban dan merangkul individu atau khalayak secara efisien untuk melakukan komunikasi secara global.
Oleh : Rifqi Daffa Rizqi
( Berdasarkan hasil Plenary & Parallel Session Youth Communication Day 2021 )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H