Mohon tunggu...
Rifqi Daffa
Rifqi Daffa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Hybrid Communication Langkah Baru Perkembangan Komunikasi

23 Desember 2021   18:34 Diperbarui: 23 Desember 2021   18:42 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam penggunaan pola komunikasi orang tua dan anak menerapkan fungsi sosial dan fungsi kultural. 

Fungsi sosial yang dimaksud adalah fungsi untuk membangun konsep diri dalam mengembangkan proses kebahagiaan. Pada fungsi kultural dijabarkan bahwa komunikasi orang tua dan anak wajib menghasilkan timbal balik agar terjalin pola dan seirama. Dalam pengembangan pola komunikasi antara orang tua dan anak tentu dapat menjadikan atau memicu kemunculan faktor kepribadian terhadap anak. 

Faktor tersebut adalah faktor internal dan eksternal pada anak. Pada faktor internal terjadi karena lingkungan tempat tinggal, sedangkan faktor eksternal berasal dari luar rumah atau disebut masyarakat. Kedua faktor tersebut mampu membentuk pola emosional anak dalam berkomunikasi. Pola emosional yang terjadi apabila diemban dengan baik dapat membentuk pribadi anak yang baik dan mudah bergaul serta mudah beradaptasi dengan orang sekitar.

Namun tidak dipungkiri ketika pola emosional tidak dikelola dengan baik dapat memicu kemunculan gangguan mental yang tidak sepele. 

Hal ini bisa saja disebabkan karena kesenjangan dalam proses komunikasi yang berangsur -- angsur. Pola emosional yang tidak dikelola dengan baik juga dapat memicu munculnya sifat kemurungan yang merubah pribadi individu. 

Ketika mengalami proses kemurungan ia memutuskan untuk mengurung diri dan memendam keluh kesah tanpa diungkapkan atau melalui proses sharing. Dalam hal ini dapat membentuk sifat anti sosial dan kurangnya rasa empati dan menghargai kepada sesama dalam kehidupan sosial. 

Sebagai contoh apabila berhubungan dari orangtua ke anak pola komunikasi yang bersifat bebas dapat memberikan sensor impulsif dan agresif tetapi kendali dari orang tua bersifat rendah sehingga dapat muncul kemungkinan akan muncul rasa senang mendominasi dan keburaman dalam arah jalan menentukan keputusan. 

Ketika pola komunikasi yang terkendali tinggi akan menciptakan sistem responsif yang baik terhadap kebutuhan, mampu mengutarakan pendapat dan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi serta mampu memberikan rasa percaya diri. Pola komunikasi yang baik antara orang tua dan anak dapat membentuk proses komunikasi yang efisien dan mampu menerima satu dengan yang lainnya. 

Dalam hal ini dapat terbentuk keluarga yang secara psikologis mampu membawa kearah yang positif, saling terbuka, saling percaya, meski tetap saling mempengaruhi dan lebih percaya diri. Pola komunikasi yang terbentuk dalam keluarga dapat menerapkan sistem pendidikan sosial, pembentukan sikap dan membentuk perilaku untuk perkembangan diri.

Menurut Dr. Kirti Dang -- Longani dalam penelitian pola komunikasi yang terjadi, ketika menerapkan hybrid communication terdapat beberapa kekurangan yang ditemukan secara langsung. Yakni terdapat pada akses lokasi dalam menjangkau hybrid communication. 

Akses lokasi tidak semua terjangkau dan terjamah oleh konsep hybrid communication karena selain proses instalasi yang sukar, juga proses tukar pesan yang tidak efektif. Keterbatasan tersebut terjadi karena perbedaan wilayah dari area kota dengan area pegunungan atau pelosok. Sumber daya yang dibutuhkan juga berbeda satu dengan yang lain. Proses distribusi perangkat yang terbilang tidak mudah menjadi latar belakang kesulitan instalasi hybrid communication. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun