Mohon tunggu...
Rifky Bagas Nugrahanto
Rifky Bagas Nugrahanto Mohon Tunggu... Penulis - Pegawai Negeri Sipil

Mengawali penulisan artikel di situs pajak.go.id, serta merambah pada publikasi di media cetak. Beberapa artikel telah terbit di antaranya di Harian Ekonomi Neraca dan Investor Daily Indonesia. Perjalanan menulis ini pun mengantarkan saya dapat ikut tercatat dalam buku dokumentasi “Voyage Indonesia 2018 : Kala Dunia Memandang Indonesia” dalam momen Annual Meetings WBG-IMF tahun 2018, Bali. Menjadi salah satu dari 100 artikel opini dan feature yang menyuarakan tentang momen berharga itu dan manfaatnya untuk Indonesia. Beberapa dokumentasi tulisan saya dapat dilihat juga pada https://rifkyjournals.blogspot.com/.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepenuh Hati Cinta Purnama

23 Mei 2019   15:30 Diperbarui: 23 Mei 2019   15:50 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Apalagi aku, aslinya ga suka baca buku. Dikasih waktu enam bulan juga ga mungkin bisa jadi tuh cerpennya," sela Ruri sambil tertawa dan meledek dirinya sendiri.

Seharian pelajaran sudah dilewati oleh Purnama dan teman-temannya. Waktu menunjukkan pukul 17.00 WIB, semua anak-anak di sekolah tersebut berbondong-bondong pulang menuju ke rumah mereka masing-masing. Ruri selalu dijemput ayahnya yang seorang PNS di Kementerian, sedangkan Priska dijemput oleh sopir keluarganya. Terkadang Priska menawarkan untuk mengantar pulang, namun Purnama bersikukuh menolak secara halus karena arah rumah mereka berlawanan. Sehingga Purnama tidak ingin merepotkan dan memilih untuk naik bis pulang ke rumah.

Sesampai di perhentian bis dekat rumahnya, sekitar lima menit, Purnama pun sampai ke rumahnya.

"Assalammualaikum, Pur dah pulang Bu"

"Bu, Bapak dah pulang kerja Bu?" Purnama memanggil ibunya.

"Ada, Bapak seharian ga kerja, badannya ga enak"

"Oh iya Pur, kata Bapak ga jadi plester tembok. Uangnya kepakai bayar obat Bapakmu sama bayar seragam adikmu"

"Lagian kamu harus bayar biaya buku kamu kan," ibunya berkata.

"Loh, ga jadi plester rumah Bu?" sela Purnama

"Iya Bu, ada buku ajaran baru, tapi Pur bisa pinjam sama kakak kelas. Bu. Atau fotokopi buku saja".

"Ga usah, ini uang buku, 120,000 rupiah. Jangan lupa dibayarkan ya Pur."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun