Mohon tunggu...
Rifky Bagas Nugrahanto
Rifky Bagas Nugrahanto Mohon Tunggu... Penulis - Pegawai Negeri Sipil

Mengawali penulisan artikel di situs pajak.go.id, serta merambah pada publikasi di media cetak. Beberapa artikel telah terbit di antaranya di Harian Ekonomi Neraca dan Investor Daily Indonesia. Perjalanan menulis ini pun mengantarkan saya dapat ikut tercatat dalam buku dokumentasi “Voyage Indonesia 2018 : Kala Dunia Memandang Indonesia” dalam momen Annual Meetings WBG-IMF tahun 2018, Bali. Menjadi salah satu dari 100 artikel opini dan feature yang menyuarakan tentang momen berharga itu dan manfaatnya untuk Indonesia. Beberapa dokumentasi tulisan saya dapat dilihat juga pada https://rifkyjournals.blogspot.com/.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepenuh Hati Cinta Purnama

23 Mei 2019   15:30 Diperbarui: 23 Mei 2019   15:50 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin itulah yang Purnama sukai dari pertemanan mereka. Cara mereka berteman seperti keluarga yang mengajarkan hal-hal bermanfaat. Saling mengoreksi satu sama lain dan mengajarkan sesuatu yang teman lain belum dimengerti. Bukan karena satus sosial mereka , namun semangat belajarlah yang menyatukan mereka. Ketiganya memang berkompetisi secara sehat dan ketiga sahabat itu masuk dalam urutan peringkat lima besar di kelasnya.

Pelajaran matematika selesai, dan benar, Bu Tatiek memberikan ulangan mendadak, namun terlihat mereka menguasai semua materi itu.

Berpindah ke pelajaran kedua yaitu bahasa Indonesia, termasuk pelajaran kegemaran Purnama. Bu Indah, guru bahasa Indonesia, kala itu menjelaskan mengenai jenis-jenis sebuah karangan. Bu Indah menceritakan bahwa terdapat perbedaan teknis dari tiap-tiap jenisnya.

"Anak-anak, ada perlombaan membuat cerpen, ada yang daftar?"

"Lomba ini diselenggarakan oleh JIC, organisasi Jepang untuk tingkat kecamatan saja. Ada lima sekolah yang terdaftar se-kecamatan Candisari."

"Kalau mau ikut tiga hari lagi dikumpulkan di meja saya ya, format penulisan ada di brosur ini. Lumayan ada uang saku dan sertifikat," kata Bu Indah.

Saat istirahat Purnama, Priska dan Ruri memilih makan di kantin sekolah. Mereka bertiga masih membahas perlombaan cerpen tersebut. Sambil melahap soto ayam seharga 1000 rupiah dan meneguk bekal air minum, mereka mengobrol untuk membuat cerita dari tema yang ditetapkan.

"Pu, kamu mau nulis apa tentang tema lingkungan sekitar?"

"Aku sih kurang bisa mengarang, bingung juga mau buat cerita apa"

"Drama korea sih suka lihat, tapi suka nonton aja," kata Priska, sambil senyum-senyum sendiri.

"Aku juga belum punya ide," jawab Purnama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun