"Mandor paket A! Mandor paket A! Mandor paket A diundang ke kantor PT!" Terdengar kresek toa.
 "Aku tinggal dulu ya. Kerja yang baik. Konsentrasi"
""Baik Pak"
Hujan turun deras. Bis bergerak lambat.
Bahtar terbangun ketika akan bus menurunkan para pekerja di sekitar taman kecamatan. Waktu sudah magrib. Ada ribut-ribut di taman. Tapi dia terlalu lelah untuk mencari tahu. Yang menarik hatinya di taman ini hanya lelaki itu. Tapi pada waktu seperti ini dia sudah tidak di situ lagi.Â
Di awal awal dia mulai memperhatikan lelaki itu setiap paginya, dia juga mencoba mengeceknya setiap sore saat kembali dengan bus perusahaan. Lelaki itu saat sore tak tampak.
"Dia butuh kerja supaya bisa makan untuk mengimbangi semua minuman keras yang masuk ke tubuhnya" jelas Mandornya.
Esoknya, pagi masih tetap hujan. Bus perusahaan di taman kecamatan melambat. Beberapa orang berpayung berkerumun  di taman.
"Sepertinya over teler" Mandornya masuk sambil menyeka rambutnya yang basah, melihatnya sekilas, Â lalu duduk di kursi di depannya.
"Orang itu?" tanya Bahtar mendekatkan kepalanya ke kursi mandor di depannya.
"Iya"