Mohon tunggu...
Rifki Zulfahmi
Rifki Zulfahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobby: mobile legend

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sekolah Berpenampilan Unggul di Negara Arab Saudi

24 Juni 2024   19:28 Diperbarui: 24 Juni 2024   20:05 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anggota penulis :

Rifki Zulfahmi

Rizky Dwi Saputra

Rafly Rizki Setyawan

1. KUALITAS KURIKULUM DAN RELEVANSI PENGAJARAN 3

Kualitas kurikulum dan relevansi pengajaran di Arab Saudi telah mengalami banyak perubahan dan tantangan dalam beberapa dekade terakhir. Kurikulum pendidikan di Arab Saudi, terutama di bidang pendidikan Islam, sangat berfokus pada penanaman nilai-nilai Islam dan pemahaman mendalam tentang ajaran agama. Struktur pendidikan ini dimulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi, dengan fokus utama pada studi Al-Qur'an, hadits, dan studi agama lainnya.

Kurikulum pendidikan umum di Arab Saudi juga telah mengalami reformasi signifikan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan modern dan globalisasi. Reformasi ini melibatkan integrasi teknologi, peningkatan kualitas pengajaran, dan penyesuaian dengan standar internasional untuk memastikan relevansi pendidikan dengan pasar kerja global.

Namun, beberapa tantangan masih ada, termasuk kebutuhan untuk menyeimbangkan antara pendidikan tradisional dan modern, serta meningkatkan keterampilan guru dan fasilitas pendidikan untuk mendukung proses belajar mengajar yang lebih efektif dan relevan (JPK JOLN).

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat merujuk pada jurnal-jurnal yang membahas tentang perkembangan dan implementasi kurikulum di Arab Saudi, seperti yang dipublikasikan di Jurnal Pendidikan dan Keguruan serta Jurnal Tawazaun: Pendidikan Islam.

Referensi :

https://jpk.joln.org/index.php/2/article/view/170/168

Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol. 2No. 2, Februari 2024, Hal. 395-404 

2. INOVASI DALAM PENGAJARAN DAN BELAJAR

novasi dalam pengajaran dan pembelajaran di Arab Saudi telah mengalami perkembangan signifikan, terutama di era Revolusi Industri 4.0. Berikut adalah beberapa inovasi utama yang diimplementasikan:

  1. Penggunaan Teknologi Digital: Penggunaan teknologi seperti papan pintar digital (smartboards), drone, dan alat bantu visual lainnya telah membantu meningkatkan pemahaman siswa, terutama dalam mata pelajaran yang memerlukan visualisasi tinggi seperti geologi (Spaj UKM).

  2. Pembelajaran Berbasis Daring: Pandemi COVID-19 mendorong penggunaan model pembelajaran daring dan hibrida. Platform seperti Google Classroom dan aplikasi komunikasi seperti WhatsApp dan Telegram telah digunakan untuk mendukung pembelajaran jarak jauh dan meningkatkan interaksi antara guru dan siswa (Spaj UKM).

  3. Blended Learning: Pendekatan pembelajaran campuran yang menggabungkan metode pengajaran tradisional dengan pembelajaran daring telah meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Ini memberikan fleksibilitas dan akses yang lebih besar ke sumber belajar (Spaj UKM).

  4. Kecerdasan Buatan (AI): Implementasi AI dalam pendidikan, seperti penggunaan chatbot untuk membantu pembelajaran bahasa Arab, telah memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan personal bagi siswa (Spaj UKM).\

Referensi :

inovasi kesepaduan dan strategi pengajaran dan pembelajaran di era revolusi industri 4.0 siti hajar taib, mohd azahrin ismail, maimun aqsha lubis abidin lubis

3.  LINGKUNGAN BELAJAR YANG MENDUKUNG

Lingkungan belajar yang mendukung di Arab Saudi mencakup berbagai aspek yang penting untuk menciptakan suasana kondusif bagi proses pendidikan. Berikut beberapa poin utama yang didukung oleh referensi jurnal dan buku:

  1. Penggunaan Teknologi: Implementasi teknologi seperti smartboards dan platform pembelajaran daring meningkatkan interaksi dan akses ke materi pendidikan. Ini juga membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan fleksibel (Spaj UKM).

  2. Budaya Sekolah: Sekolah-sekolah di Arab Saudi mendorong budaya positif yang menekankan kolaborasi, keterbukaan, dan dukungan antara siswa dan guru. Budaya ini penting untuk menciptakan motivasi dan kinerja akademik yang baik (Edukatif).

  3. Infrastruktur Fisik: Fasilitas yang memadai seperti ruang kelas yang nyaman, perpustakaan yang lengkap, dan akses ke sumber daya digital sangat penting dalam mendukung proses belajar mengajar (Spaj UKM).

  4. Lingkungan Sosial dan Emosional: Menciptakan lingkungan yang aman dan suportif, di mana siswa merasa dihargai dan didukung, sangat berpengaruh pada hasil belajar mereka. Hal ini termasuk pendekatan inklusif yang memperhatikan kebutuhan individu siswa (Edukatif).

  5. Komunitas Belajar: Adanya keterlibatan aktif dari komunitas sekolah, termasuk orang tua dan masyarakat sekitar, dalam proses pendidikan juga membantu menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung (Edukatif).

Dengan berbagai inovasi dan dukungan ini, Arab Saudi berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dan memastikan relevansi serta efektivitas proses belajar mengajar.

Referensi:

https://edukatif.org/index.php/edukatif/index

inovasi kesepaduan dan strategi pengajaran dan pembelajaran di era revolusi industri 4.0 siti hajar taib, mohd azahrin ismail, maimun aqsha lubis abidin lubis

4. KEPEMIMPINAN SEKOLAH YANG VISIONER

Kepemimpinan sekolah yang visioner di Arab Saudi sangat penting dalam mendukung transformasi pendidikan yang sedang berlangsung di negara tersebut. Kepemimpinan visioner mengacu pada kemampuan kepala sekolah untuk mengartikulasikan visi masa depan yang jelas dan memotivasi semua pemangku kepentingan untuk bekerja menuju visi tersebut.

Beberapa karakteristik utama kepemimpinan visioner di Arab Saudi adalah:

  1. Imaginatif dan Proaktif: Kepala sekolah yang visioner di Arab Saudi menunjukkan kemampuan manajemen yang imaginatif, yang melibatkan perencanaan strategis dan pemikiran kreatif untuk memecahkan masalah pendidikan. Mereka cenderung menggunakan pendekatan proaktif untuk merespons perubahan dan tantangan dalam pendidikan (SpringerLink).

  2. Transformasional: Kepemimpinan visioner sering kali berhubungan dengan kepemimpinan transformasional, di mana kepala sekolah tidak hanya mengelola tetapi juga menginspirasi dan memotivasi guru dan siswa untuk mencapai tujuan bersama. Mereka mendorong inovasi dan perubahan positif dalam lingkungan sekolah (SpringerLink) (JournalCRA).

  3. Komunikasi Efektif: Kepala sekolah yang visioner mampu berkomunikasi dengan jelas tentang tujuan dan visi mereka. Mereka juga mahir dalam membangun hubungan yang kuat dengan staf, siswa, dan komunitas sekolah, menciptakan budaya kolaboratif yang mendukung pembelajaran (SpringerLink).

  4. Pengembangan Profesional: Pemimpin visioner mendukung pengembangan profesional terus-menerus bagi guru dan staf. Mereka menyediakan peluang pelatihan dan pengembangan untuk memastikan bahwa praktik pengajaran tetap relevan dan efektif di tengah perubahan kebutuhan pendidikan (SpringerLink).

  5. Inklusivitas dan Keterlibatan: Mereka juga menekankan pentingnya inklusivitas dan keterlibatan semua pihak dalam proses pendidikan. Kepemimpinan yang inklusif memastikan bahwa semua siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk berhasil, dan semua suara dalam komunitas sekolah didengar dan dihargai (SpringerLink).

Referensi:

The Cornerstone of Visionary Leadership: Construction and Verification of a Principals' School Management Imaginative Capability Scale (PSMICS)

  • Regular Article
  • Published: 27 October 2022

Available online at http://www.journalcra.com International Journal of Current Research Vol. 8, Issue, 03, pp.27982-27986, March, 2016 

5. BUDAYA SEKOLAH YANG FOSITIF

Budaya sekolah yang positif di Arab Saudi telah menjadi fokus utama dalam reformasi pendidikan yang sedang berlangsung di negara ini, terutama melalui inisiatif Vision 2030. Upaya untuk menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung dan positif melibatkan beberapa elemen kunci, termasuk kepemimpinan transformasional, keterlibatan komunitas, dan penguatan nilai-nilai positif.

1. Kepemimpinan Transformasional:Kepemimpinan yang efektif sangat penting untuk membangun budaya sekolah yang positif. Pemimpin sekolah di Arab Saudi yang menerapkan pendekatan transformasional terbukti mampu meningkatkan kesehatan organisasi, kepuasan kerja, dan perilaku kewargaan organisasi di kalangan staf. Kepemimpinan transformasional mencakup pengaruh ideal, motivasi inspiratif, stimulasi intelektual, dan perhatian individual, yang semuanya membantu menciptakan lingkungan yang mendukung dan kolaboratif (Frontiers) (IISTE).

2. Implementasi Positif dari Reformasi Pendidikan:Reformasi pendidikan yang sedang berlangsung di bawah Vision 2030 menekankan pentingnya kolaborasi dan komunikasi antara pemimpin sekolah dan guru. Penelitian menunjukkan bahwa pemimpin sekolah yang efektif memberikan bimbingan, dukungan, dan penghargaan kepada guru, serta memastikan adanya sumber daya yang cukup untuk mendukung perubahan. Ini membantu mengurangi resistensi terhadap perubahan dan mendorong partisipasi aktif dalam upaya reformasi (IISTE).

3. Fokus pada Pendidikan Psikologi Positif:Di beberapa sekolah di Arab Saudi, ada upaya untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip psikologi positif ke dalam kurikulum dan aktivitas sekolah. Psikologi positif bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan siswa dan staf dengan memfokuskan pada kekuatan individu, kebahagiaan, dan pengembangan karakter. Inisiatif ini membantu menciptakan suasana sekolah yang lebih mendukung dan inklusif, di mana setiap anggota komunitas sekolah merasa dihargai dan didukung (SpringerLink).

4. Pengaruh Nilai-Nilai Agama:Nilai-nilai agama Islam juga berperan penting dalam membentuk budaya sekolah yang positif di Arab Saudi. Nilai-nilai ini mencakup etika, moral, dan perilaku yang baik, yang diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. Pengajaran yang menekankan nilai-nilai ini membantu menciptakan lingkungan yang penuh rasa hormat, toleransi, dan kerja sama di antara siswa dan staf (Frontiers).

Secara keseluruhan, kombinasi antara kepemimpinan yang kuat, implementasi reformasi yang hati-hati, fokus pada kesejahteraan psikologis, dan nilai-nilai agama berkontribusi pada pembangunan budaya sekolah yang positif di Arab Saudi. Upaya ini diharapkan dapat mendukung pencapaian tujuan pendidikan yang lebih tinggi dan meningkatkan kualitas pengalaman belajar bagi semua peserta didik.

Referensi :

Journal of Education and Practice www.iiste.org ISSN 2222-1735 (Paper) ISSN 2222-288X (Online) Vol.9, No.18, 2018 

Ghuzayyil Saad Alessa* Department of Public Administration, College of Business Administration, King Saud University, Riyadh, Saudi Arabia 

Afaf Mohammed Albalawi Department of Educational Leadership, Research and Technology, K-12 Leadership, Western Michigan University, 1903 W Michigan Ave, Kalamazoo, MI 4900 

6. HUBUNGAN YANG KUAT ANTARA KOMUNITAS DAN ORANG TUA

Hubungan yang kuat antara sekolah dengan komunitas dan orang tua di Arab Saudi memainkan peran penting dalam keberhasilan pendidikan anak-anak. Upaya untuk meningkatkan keterlibatan orang tua dan komunitas telah diperkuat melalui berbagai program dan inisiatif, terutama dalam konteks reformasi pendidikan Vision 2030. Berikut adalah beberapa poin utama yang menggambarkan bagaimana hubungan ini dibentuk dan dikelola berdasarkan referensi dari jurnal dan buku: 

1. Inisiatif "Ertiqa"

Inisiatif "Ertiqa" adalah bagian dari Program Transformasi Nasional Saudi yang bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan positif orang tua dalam pendidikan anak-anak mereka. Program ini fokus pada membangun kemitraan antara sekolah, keluarga, dan komunitas untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan produktif (SpringerLink).

2. Model Kemitraan Epstein

Penelitian di Saudi menggunakan model kemitraan Epstein yang mencakup enam tipe keterlibatan orang tua: keterampilan pengasuhan, komunikasi, sukarelawan, pembelajaran di rumah, pengambilan keputusan, dan kolaborasi dengan komunitas. Studi menunjukkan bahwa guru di Saudi, khususnya di tingkat taman kanak-kanak, memandang kemitraan ini sebagai cara yang efektif untuk mendukung perkembangan anak dan meningkatkan kualitas pendidikan (SpringerLink).

3. Pendidikan Jarak Jauh dan Dukungan Orang Tua

Selama pandemi COVID-19, peran orang tua dalam pendidikan jarak jauh menjadi semakin penting. Studi menunjukkan bahwa keterlibatan orang tua dalam aktivitas pembelajaran jarak jauh di Saudi berhubungan positif dengan dukungan mereka terhadap pembelajaran anak-anak. Sekolah memberikan dukungan kepada orang tua dalam bentuk pelatihan dan sumber daya untuk mengurangi tekanan teknologi (technostress) dan meningkatkan efektivitas pembelajaran jarak jauh (MDPI).

4. Komunikasi Dua Arah

Pentingnya komunikasi dua arah antara sekolah dan orang tua diakui sebagai faktor kunci dalam membangun hubungan yang kuat. Penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang efektif membantu dalam memecahkan masalah, memberikan dukungan emosional, dan meningkatkan partisipasi orang tua dalam kegiatan sekolah (SpringerLink).

5. Peran Nilai-nilai Budaya dan Agama

Nilai-nilai budaya dan agama di Arab Saudi sangat mempengaruhi keterlibatan orang tua dalam pendidikan. Nilai-nilai Islam yang menekankan pentingnya pendidikan dan kerjasama antara rumah dan sekolah mendorong orang tua untuk lebih aktif terlibat dalam pendidikan anak-anak mereka (SpringerLink).

Secara keseluruhan, keterlibatan orang tua dan komunitas di Arab Saudi menunjukkan bahwa ada komitmen yang kuat untuk membangun kemitraan yang efektif antara sekolah, keluarga, dan komunitas. Hal ini diharapkan dapat mendukung pencapaian hasil pendidikan yang lebih baik dan memastikan bahwa setiap anak mendapatkan dukungan yang dibutuhkan untuk sukses di sekolah.

Referensi: 

Exploring Saudi Kindergarten Teachers' Views and Uses of School, Family, and Community Partnerships Practices

  • Published: 20 July 2020
  • Volume 49, pages 451--462, (2021)

Al-Abdullatif, A.M.; Aladsani, H.K. Parental Involvement in Distance K-12 Learning and the Effect of Technostress: Sustaining Post-Pandemic Distance Education in Saudi Arabia. Sustainability 2022, 14, 11305. https://doi.org/10.3390/ su141811305

7. EVALUASI DAN PENINGKATAN BERKELANJUTAN

Evaluasi dan peningkatan berkelanjutan dalam sistem pendidikan di Arab Saudi merupakan bagian penting dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa poin utama yang menggambarkan bagaimana evaluasi dan peningkatan berkelanjutan diterapkan di Arab Saudi, berdasarkan referensi dari jurnal dan buku:

1. Inisiatif Evaluasi Sekolah oleh ETEC

Komisi Evaluasi dan Akreditasi Pendidikan (ETEC) di Arab Saudi telah mengembangkan program evaluasi sekolah untuk memastikan standar kualitas di seluruh sekolah. Program ini melibatkan pengukuran dan evaluasi berbagai aspek sekolah, termasuk kinerja akademik siswa, kualitas pengajaran, dan manajemen sekolah. Hasil dari evaluasi ini digunakan untuk mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan dan untuk mengembangkan rencana tindakan yang spesifik (World Bank).

2. Penggunaan Continuous Quality Improvement (CQI)

Continuous Quality Improvement (CQI) merupakan pendekatan yang digunakan di beberapa institusi pendidikan tinggi di Arab Saudi, khususnya dalam pendidikan medis. CQI melibatkan siklus perbaikan berkelanjutan melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, pengecekan, dan tindakan (plan-do-check-act). Meskipun CQI dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan hasil pembelajaran, proses ini juga menghadapi tantangan seperti birokrasi, biaya, dan kebutuhan akan budaya yang terbuka dan kolaboratif (BioMed Central).

3. Alat Penilaian Mandiri untuk Evaluasi Kualitas

Penelitian telah mengembangkan instrumen penilaian mandiri yang dapat digunakan oleh para ahli kualitas di pendidikan untuk menilai efektivitas siklus peningkatan berkelanjutan. Instrumen ini mencakup berbagai aspek, seperti perencanaan, pengumpulan data, analisis, pelaporan, dan implementasi perbaikan. Penggunaan alat ini membantu dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan di setiap tahap siklus peningkatan kualitas (ERIC).

4. Akreditasi dan Jaminan Kualitas

Akreditasi merupakan komponen penting dalam jaminan kualitas di pendidikan tinggi Arab Saudi. Proses akreditasi membantu memastikan bahwa program pendidikan memenuhi standar tertentu dan mendukung peningkatan berkelanjutan. Meskipun proses ini memerlukan sumber daya yang signifikan, manfaatnya termasuk peningkatan infrastruktur institusional dan penerapan praktik terbaik dalam pengajaran dan pembelajaran (BioMed Central).

5. Pengumpulan dan Analisis Data

Sistem pengumpulan data seperti NOOR digunakan untuk mengelola informasi terkait kinerja siswa, guru, dan sekolah. Data ini digunakan untuk melakukan evaluasi yang komprehensif dan mendukung pengambilan keputusan berbasis data. Dengan cara ini, sekolah dapat melakukan perbaikan yang terarah dan efektif berdasarkan analisis yang mendalam terhadap data yang ada (World Bank).

Secara keseluruhan, evaluasi dan peningkatan berkelanjutan di Arab Saudi melibatkan berbagai inisiatif dan alat yang dirancang untuk memastikan bahwa sistem pendidikan terus berkembang dan meningkatkan kualitasnya. Upaya ini didukung oleh kerangka kerja yang kuat dan komitmen dari semua pemangku kepentingan dalam sistem pendidikan.

Referensi :

Program for School Evaluation and Accreditation in Saudi Arabia https://documents1.worldbank.org/curated/en/099152002232323793/pdf/P17551414058d23f1316c143f31ab4f1d1ba718169f6.pdf

https://bmcmededuc.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12909-020-02124-2

https://eric.ed.gov/?id=EJ1206456

8. PENGEMBANGAN KARAKTER DAN PENDIDIKAN MORAL

Pengembangan karakter dan pendidikan moral di Arab Saudi adalah komponen kunci dalam sistem pendidikan negara tersebut. Berikut adalah beberapa poin utama mengenai pendekatan ini berdasarkan referensi dari jurnal dan buku:

1. Integrasi Nilai-nilai Islam

Pendidikan moral di Arab Saudi sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai Islam. Kurikulum pendidikan memasukkan pendidikan agama Islam yang menekankan pentingnya moralitas, etika, dan nilai-nilai spiritual. Pelajaran agama berfungsi sebagai kerangka utama untuk pembentukan karakter siswa, menekankan perilaku yang sesuai dengan ajaran Islam (SpringerLink).

2. Model Pendidikan Karakter

Arab Saudi telah mengimplementasikan model pendidikan karakter yang mencakup berbagai aspek moral dan etika. Program-program ini dirancang untuk membangun kejujuran, tanggung jawab, rasa hormat, dan empati di kalangan siswa. Pendidikan karakter sering kali disampaikan melalui cerita, diskusi kelompok, dan kegiatan ekstrakurikuler yang menekankan kerja sama dan keterlibatan sosial (SpringerLink).

3. Peran Guru sebagai Teladan

Guru di Arab Saudi diharapkan berperan sebagai teladan moral bagi siswa mereka. Mereka didorong untuk menunjukkan perilaku etis dalam interaksi sehari-hari dan mendukung siswa dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai moral dalam kehidupan mereka. Pendidikan guru juga mencakup pelatihan dalam mendidik karakter dan moral (SpringerLink).

4. Program dan Inisiatif Spesifik

Berbagai program dan inisiatif telah diluncurkan untuk mendukung pendidikan karakter dan moral. Misalnya, program "Tatweer" berfokus pada pengembangan umum pendidikan, termasuk aspek-aspek moral dan etika. Program-program ini bertujuan untuk memperkuat fondasi moral siswa melalui pembelajaran yang interaktif dan aplikatif (SpringerLink).

5. Evaluasi dan Penilaian Moral

Penilaian moral tidak hanya berdasarkan prestasi akademik, tetapi juga mencakup evaluasi perilaku dan sikap siswa. Hal ini membantu dalam memonitor perkembangan moral dan memberikan umpan balik yang konstruktif untuk perbaikan lebih lanjut. Sekolah menggunakan berbagai alat evaluasi untuk menilai kemajuan siswa dalam aspek karakter dan moral (SpringerLink).

Secara keseluruhan, pengembangan karakter dan pendidikan moral di Arab Saudi dirancang untuk membentuk individu yang tidak hanya berpengetahuan, tetapi juga bermoral tinggi sesuai dengan nilai-nilai Islam dan sosial yang dianut oleh masyarakat.

Referensi :

https://chatgpt.com/backend-api/bing/redirect?query=character+development+and+moral+education+in+Saudi+Arabia+journal

https://link.springer.com/referenceworkentry/10.1007/978-3-319-64683-1_28

9. INKLUSIVITAS DAN KESETARAAN

Inklusivitas dan kesetaraan dalam pendidikan di Arab Saudi merupakan topik yang semakin penting, terutama dalam konteks reformasi pendidikan yang lebih luas yang dipromosikan oleh Vision 2030. Beberapa aspek utama dari inklusivitas dan kesetaraan di Arab Saudi berdasarkan referensi jurnal adalah sebagai berikut:

1. Kebijakan Pendidikan Inklusif

Arab Saudi telah mengadopsi kebijakan yang mendukung pendidikan inklusif dengan tujuan memberikan kesempatan yang sama bagi semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Kebijakan ini sejalan dengan standar internasional dan legislasi hak asasi manusia, meskipun implementasinya masih menghadapi berbagai tantangan. Beberapa hambatan yang dihadapi termasuk kurangnya kesadaran dan pelatihan di kalangan pendidik serta keterbatasan sumber daya (Inclusive Education in Action) (ERIC).

2. Persepsi dan Kesiapan Guru

Studi menunjukkan bahwa guru di Arab Saudi memiliki persepsi yang positif terhadap pendidikan inklusif, namun banyak yang merasa kurang siap dan kurang memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengimplementasikan praktik inklusif secara efektif. Pelatihan dan pengembangan profesional yang lebih intensif dan berkelanjutan diperlukan untuk mendukung guru dalam mengadopsi pendekatan pendidikan inklusif (ERIC) (Education Resources Information Center).

3. Pendidikan untuk Anak dengan Kebutuhan Khusus

Pendidikan untuk siswa dengan kebutuhan khusus telah menjadi fokus penting. Misalnya, penyesuaian telah dilakukan untuk mendukung siswa dengan gangguan pendengaran di sekolah inklusif. Ini mencakup penggunaan teknologi bantu, modifikasi kurikulum, dan pelatihan khusus bagi guru untuk menangani kebutuhan unik dari siswa-siswa ini (Education Resources Information Center).

4. Kesetaraan Gender

Meskipun masih ada tantangan yang signifikan terkait kesetaraan gender, terutama di pendidikan tinggi dan karier akademik, kemajuan telah dibuat dalam meningkatkan partisipasi perempuan dalam pendidikan. Inisiatif untuk mendukung perempuan dalam STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika) dan kebijakan yang mendukung partisipasi perempuan dalam pendidikan tinggi menunjukkan perubahan yang positif. Namun, isu-isu terkait norma budaya dan sosial masih mempengaruhi tingkat kesetaraan yang bisa dicapai (Education Resources Information Center).

5. Akses dan Kesempatan

Reformasi pendidikan di bawah Vision 2030 bertujuan untuk meningkatkan akses dan kesempatan pendidikan bagi semua kelompok sosial. Ini termasuk upaya untuk menyediakan pendidikan yang merata di daerah pedesaan dan terpencil, serta mendukung kelompok minoritas dan ekonomi yang kurang mampu (Inclusive Education in Action) (ERIC).

Secara keseluruhan, meskipun ada kemajuan dalam inklusivitas dan kesetaraan pendidikan di Arab Saudi, masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan untuk memastikan bahwa semua siswa memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas. Upaya terus menerus dan kolaborasi antara pemerintah, pendidik, dan komunitas diperlukan untuk mencapai tujuan ini.

Referensi :

https://chatgpt.com/backend-api/bing/redirect?query=inclusivity+and+equality+in+education+in+Saudi+Arabia+journal

https://www.inclusive-education-in-action.org/resources/inclusive-education-and-policy-saudi-arabia

https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1359623.pdf

10. PRESTASI DAN PENCAPAIAN YANG KONSISTEN

Prestasi dan pencapaian yang konsisten dalam pendidikan di Arab Saudi telah mengalami peningkatan berkat berbagai reformasi dan inisiatif yang diterapkan dalam beberapa tahun terakhir. Berikut adalah beberapa poin penting berdasarkan referensi jurnal:

1. Penggunaan Strategi Pembelajaran

Studi menunjukkan bahwa strategi pembelajaran yang efektif memiliki dampak signifikan terhadap pencapaian akademik siswa di Arab Saudi. Strategi seperti pengkodean informasi dan pemulihan informasi, terutama dalam mata pelajaran bahasa, matematika, dan ilmu sosial, sangat berhubungan dengan prestasi yang lebih tinggi. Penggunaan strategi ini membantu meningkatkan motivasi dan keyakinan belajar siswa (Emerald Insight).

2. Reformasi Pendidikan Sains

Reformasi dalam pendidikan sains, terutama bagi siswa perempuan, telah menunjukkan kemajuan yang signifikan. Penelitian menunjukkan bahwa perubahan dalam kurikulum sains dan pelatihan profesional bagi guru sains di sekolah menengah umum meningkatkan kualitas pengajaran dan hasil belajar siswa. Inisiatif ini termasuk pengembangan keterampilan metakognitif dan penggunaan teknologi dalam pengajaran sains (SpringerLink).

3. Faktor Psikologis dan Sosial

Selain faktor akademik, faktor psikologis seperti kepercayaan diri dan dukungan emosional juga berperan dalam pencapaian siswa. Studi menunjukkan bahwa dukungan sosial dan emosional, serta pengembangan keterampilan regulasi diri, berkontribusi positif terhadap prestasi akademik. Ini mencakup dukungan dari keluarga dan lingkungan sekolah yang kondusif bagi pembelajaran (SpringerLink).

4. Evaluasi dan Akreditasi

Program evaluasi dan akreditasi sekolah yang dikembangkan di Arab Saudi juga berperan penting dalam memastikan kualitas pendidikan. Program ini membantu dalam pemantauan dan peningkatan kualitas pengajaran melalui evaluasi yang terstruktur dan berkelanjutan (SpringerLink).

5. Pencapaian dalam Pendidikan Tinggi

Investasi besar dalam pendidikan tinggi telah menghasilkan peningkatan dalam prestasi akademik di universitas-universitas di Arab Saudi. Kebijakan pemerintah yang mendukung penelitian dan inovasi serta peningkatan aksesibilitas pendidikan tinggi bagi perempuan berkontribusi pada pencapaian ini. Selain itu, program beasiswa dan kerjasama internasional juga membantu meningkatkan standar akademik dan hasil penelitian di universitas (Emerald Insight).

Secara keseluruhan, reformasi dan inisiatif yang diterapkan di Arab Saudi telah menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam pencapaian akademik yang konsisten. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, pendidik, dan komunitas, sangat penting untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi ini di masa depan.

Referensi :

https://chatgpt.com/backend-api/bing/redirect?query=consistent+achievement+in+education+Saudi+Arabia+journal

https://www.emerald.com/insight/content/doi/10.1108/LTHE-08-2020-0025/full/html

https://link.springer.com/article/10.1007/s10763-018-09946-z

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun