Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Lulusan ITB Jadi Juragan Mebel, Kenapa Tidak?

5 September 2016   07:20 Diperbarui: 5 September 2016   13:50 1463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahan furniture model Jepara | Foto: Rudi Gunawan

Ilmu Sipil nya dipake juga sih. Saya bikin toko 3 lantai juga gak pake konsultan. Saya hitung sendiri. Saya juga tidak meninggalkan dunia Sipil sama sekali. Kalau orang lain bergerak dalam bisnia perumaha saya juga coba bikin perumahan skala sangat kecil...he3... bikin kost2 an. Masih Sipil juga kan? Hehehe.

Saya punya satu keinginan kuat yaitu buat perumahan beneran di kota kelahiran saya. Mudah-mudahan secepatnya tercapai. Ayooo mana inpestor na…mana2?

Rudi Gunawan dan penulis | Foto: RIfki Feriandi
Rudi Gunawan dan penulis | Foto: RIfki Feriandi
Apa yang Rudi rasakan kurang di perguruan tinggi?

Naon nya? Mungkin masalah resiko harus lebih dikupas. Resiko itu kan bukan buat dihindari, tetapi dimenej. Bisnis seperti saya itu tingkat resikonya tinggi, dibanding karyawan atau kantoran. Ini perlu dikupas. Juga tentang keberanian melakukan pilihan. Bisnis adalah sebuah pilihan. Serta yang paling utama adalah lakukan. Bener nya, kalo tidak saya lakukan terjun ke bisnis teh, saya gak akan ke mana-mana. 

***

Obrolan di atas dilakukan dalam dua kali pertemuan saat Rudi mendampingi putranya memulai kuliah di Prasetya Mulya Business School. Sebagai orang Sunda, harusnya obrolan ditutup dengan menyeruput bandrek dan kulub sampeu. Namun sayangnya, kita tutup pembicaraan itu di McDonald, BSD. 

Saya mengangkat topi dengan apa yang dilakukan Rudi. Lepas dari zona kenyamanan seorang pegawai itu sama sekali tidak mudah. Dan keputusan yang dia ambil, dia jalani dengan sepenuh hati dan dinikmati karena itulah keputusan yang telah melalui pertimbangan matang. Tidak ada istilah salah jurusan bagi dia, karena sejatinya apa yang terjadi adalah sebuah proses dan membentuk dia saat ini. 

Tiga inspirasi yang Rudi dalam percakapan ini:

  • Jangan terpaku sama ilmu yang didapat di Kampus. Lulusan Teknik Sipil memang seyogyanya berkiprah di bidang Sipil. Tetapi, lihatlah peluang. Terkadang peluang yang ada di depan mata tidak terlihat.
  • Mungkin juga ada passion kita di luar sana yang sebetulnya belum kelihatan
  • Berani mencoba

Menutup tulisan, saya baca sebuah kutipan yang saya sukai. Diucapkan oleh tokoh yang juga saya sukai, Po - Kungfu Panda. 

Your story may not have such a happy beginning. But, that doesn't make you who you are. It is the rest of your story, who you chose to be. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun