Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

[Ketapels–Berdaya] Ini Bukan Simbol Metal, Darling. Ini C.I.N.T.A

17 April 2016   14:49 Diperbarui: 17 April 2016   14:58 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ekspresi lain Bu Pinky | Foto: Rifki Feriandi"]

[/caption]Itulah kenapa secara berkelakar saya tebak usia Bu Pinky adalah 17 tahun, mengingat wajah beliau selalu berwarna dan ceria atau biterhamen. Biterhamen = bibir harus tetap tersenyum meski hati menjerit. Tapi, beneran loh. You look young Bu Pinky. Aiih.

Superman is dead, but not superwoman

Di lini masa ramai dikupas tentang Superman yang mati di film terakhirnya. Secara berkelakar, penulis berkata bahwa Superman memiliki resiko tinggi, karena memakai celana dalam di luar. Padahal resiko tinggi pun dipunyai sign language interpreter, sebagai sebuah pekerjaan superwoman loh. But hey they survive.

[caption caption="Alfabet Sign Language di dinding Deaf Cafe | Foto: Rifki Feriandi"]

[/caption] Dalam uraiannya, Bu Pinky berkata bahwa sign interpreter itu adalah pekerjaan dengan tingkat stress tertinggi kedua setelah Dokter Bedah syaraf. Cukup kaget juga dengan kenyataan ini, tetapi rasanya bisa dipahami tingkat tekanannya mengingat beberapa hal berikut.
  • Penerjemah bahasa isyarat berlomba dengan waktu, karena umumnya dia yang berbicara – dengan pembicaraan yang harus diterjemahkan, melakukannya dengan kecepatan berbicara yang normal, cenderung cepat. Sementara itu penerjemahan ke bahasa isyarat tidak bisa secepat penerjemahan bahasa asing.
  • Penerjamahan ke bahasa isyarat tidak dilakukan kata per kata, karena jika itu dilakukan, maka pasti akan memakan waktu, dan akan susah untuk dipelajari.
  • Seorang interpreter melakukan beberapa proses yang lebih banyak sebelum menerjemahkan sebuah percakapan ke dalam bahasa isyarat. Mereka harus memahami apa yang dibicarakan. Lalu menyimpulkan apa yang dibicarakan itu. Dan lalu berpikir sign atau isyarat apa yang cocok untuk mewakilinya. Bukan hanya cocok, tetapi apa bahasa isyarat yang bisa dimengerti audiensnya. Dan itu semua harus dilakukan secara cepat, karena si pembicara (seperti pembawa acara teve) tidak bisa menghentikan pembicaraannya hanya untuk mengakomodasikan hal ini.
  • Kesulitan akan bertambah banyak jika menghadapi pelafalan nama, atau istilah yang sulit. Hal itu hanya bisa dilakukan dengan mengejanya. Jadi waktu dan usaha yang dilakukan lebih dahsyat.

[caption caption="Penulis bersama Sign Language Interpreter Senior, Bu Pingky (ka) dan Bu Sasanti (ki) | Foto: Gaper Fadli"]

[/caption] Meski beresiko, sign interpreter itu hebat ya. Seperti superwoman

It’s not heavy metal, men. It is L.O.V.E

[caption caption="Foto bersama - terlihat sign "I love you" | Foto: Gaper Fadli"]

[/caption]Dalam acara tanya jawab, para peserta diskusi banyak bertanya tentang isyarat tangan. Beberapa isyarat yang bisa gampang dipelajari adalah “terima kasih”, “selamat pagi’ dan “I love you”. Saat diberitahu tentang simbol isyarat “I love you”, yaitu telapak tangan dibuka, tetapi jari tengah dan jari manis terlipat, spontan beberapa teman Ketapels berseru “sama dengan simbol metal dong”. Iya, memang simbol “I love you” itu mirip dengan simbol metal

[caption caption="Simbol metal | Foto: ebay.com"]

[/caption]Bu Pinky sedikit menjelaskan bahwa simbol metal adalah seperti simbol “I love you” tetapi diperlihatkannya dibalik. Jadi untuk simbol metal, audiens melihat punggung tangan, sementara untuk simbol “I love you”, audiens melihat telapak tangan.

[caption caption="Simbol metal banget | Foto: the-gtm-files.blogspot.com"]

[/caption] Lebih jauh penulis melakukan pencarian dari google tentang simbol metal. Ternyata, simbol metal sebenarnya adalah seperti simbol “i love you”, dengan jari tengah dan jari manis terlipat, tetapi jari jempolnya pun terlipat di atas jari tengah. Dan untuk simbol “metal banget”, maka jempol terlipatnya tidak berada di atas jari tengah, melainkan di atas jari manis

LOL – Let (it) Out Load

Terkadang, kita suka kasihan kepada teman kita tuna rungu. Berbeda dengan para tuna netra yang dari tampilan fisiknya terlihat, para tuna rungu itu secara fisik tidak berbeda. Namun, jika mereka sudah mulai berbicara, terkadang kita mentertawainya. Sekalinya kita tahu dia itu tuli, lalu berbicara dengan bahasa yang terkadang tidak dimengerti, biasanya kita lalu sedikit mundur. Apalagi jika kita temui intonasi suaranya cenderung tinggi, seperti sedang marah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun