[caption caption="Ekspresi lain Bu Pinky | Foto: Rifki Feriandi"]
Superman is dead, but not superwoman
Di lini masa ramai dikupas tentang Superman yang mati di film terakhirnya. Secara berkelakar, penulis berkata bahwa Superman memiliki resiko tinggi, karena memakai celana dalam di luar. Padahal resiko tinggi pun dipunyai sign language interpreter, sebagai sebuah pekerjaan superwoman loh. But hey they survive.
[caption caption="Alfabet Sign Language di dinding Deaf Cafe | Foto: Rifki Feriandi"]
- Penerjemah bahasa isyarat berlomba dengan waktu, karena umumnya dia yang berbicara – dengan pembicaraan yang harus diterjemahkan, melakukannya dengan kecepatan berbicara yang normal, cenderung cepat. Sementara itu penerjemahan ke bahasa isyarat tidak bisa secepat penerjemahan bahasa asing.
- Penerjamahan ke bahasa isyarat tidak dilakukan kata per kata, karena jika itu dilakukan, maka pasti akan memakan waktu, dan akan susah untuk dipelajari.
- Seorang interpreter melakukan beberapa proses yang lebih banyak sebelum menerjemahkan sebuah percakapan ke dalam bahasa isyarat. Mereka harus memahami apa yang dibicarakan. Lalu menyimpulkan apa yang dibicarakan itu. Dan lalu berpikir sign atau isyarat apa yang cocok untuk mewakilinya. Bukan hanya cocok, tetapi apa bahasa isyarat yang bisa dimengerti audiensnya. Dan itu semua harus dilakukan secara cepat, karena si pembicara (seperti pembawa acara teve) tidak bisa menghentikan pembicaraannya hanya untuk mengakomodasikan hal ini.
- Kesulitan akan bertambah banyak jika menghadapi pelafalan nama, atau istilah yang sulit. Hal itu hanya bisa dilakukan dengan mengejanya. Jadi waktu dan usaha yang dilakukan lebih dahsyat.
[caption caption="Penulis bersama Sign Language Interpreter Senior, Bu Pingky (ka) dan Bu Sasanti (ki) | Foto: Gaper Fadli"]
It’s not heavy metal, men. It is L.O.V.E
[caption caption="Foto bersama - terlihat sign "I love you" | Foto: Gaper Fadli"]
[caption caption="Simbol metal | Foto: ebay.com"]
[caption caption="Simbol metal banget | Foto: the-gtm-files.blogspot.com"]
LOL – Let (it) Out Load
Terkadang, kita suka kasihan kepada teman kita tuna rungu. Berbeda dengan para tuna netra yang dari tampilan fisiknya terlihat, para tuna rungu itu secara fisik tidak berbeda. Namun, jika mereka sudah mulai berbicara, terkadang kita mentertawainya. Sekalinya kita tahu dia itu tuli, lalu berbicara dengan bahasa yang terkadang tidak dimengerti, biasanya kita lalu sedikit mundur. Apalagi jika kita temui intonasi suaranya cenderung tinggi, seperti sedang marah