Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

IBF: Antara Buku, Santri, Halilintar dan Judul Buku yang Nyeleneh

4 Maret 2016   13:43 Diperbarui: 5 Maret 2016   01:32 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain ramah, tentunya mereka terawat sehingga wajar jika mereka good looking. Look at the men or boys. Anak-anak cowoknya dengan potongan rambut kekinian, yang pantas saja membuat antrian anak-anak sekolah putri mengular untuk berfoto bersama – meski tidak membeli buku. Dengan pribadi-pribadi yang keren dan isi buku yang sepertinya inspiratif ini – maklum belum baca, baru kebeli sih – sepertinya pas sekali jika disebut: Halilintar – hitam-hitam menggelegar.

Sayang, mungkin belum rejeki penulis tidak bertemu dengan ayah dan ibu gen Halilintar itu. Eh, tapi siapa tahu rejekinya malah mendapatkan undangan pribadi berkunjung ke rumahnya dan mengenal jauh lebih dekat keluarga itu langsung dibanding dengan membaca buku. Hmmm....Amin.

[caption caption="Bersama sebagian Halilintar | Rifki Feriandi"]

[/caption]

Judul buku yang nyeleneh

Pameran adalah ajang menjual buku. Buku dilihat dari judul. Judul yang biasa-biasa wae mah tidak akan ada yang menengoknya. Tetapi judul yang nyeleneh? Ya, meski belum tentu dibeli, setidaknya sudah cukup bisa membuat pengunjung menoleh, lalu berhenti sejenak, mengambil buku itu, membukanya dan membaca halaman yang dibuka. Selanjutnya ya terserah Anda. Buku hanya dipegang dan disimpan lagi pun rasanya mendingan, dibandingkan tidak ditoleh sama sekali. “Kan, sakitnya tuh di sini”, kata buku yang dicuekin itu.

Nah, dari hal-hal menarik di pameran buku Islam seperti buku-buku yang murah melimpah ruah, buku karya kompasianer, santri-santri yang cool bin keren, halilintar – si hitam-hitam menggelegar itu, penulis begitu terpikat dengan satu judul buku ini. Judul itu berbunyi: Ya Allah. Da Aku mah apa atuh.

Beneran. “Ya Allah. Da aku mah apa atuh”. Itu judul buku yang gue banget.

Namun, terpikat dengan judul belum tentu terpikat dengan bukunya toh.

Segitu aja deh cerita tentang IIBF

Cag, tiga bulan tiga, pulang jam tiga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun