Mohon tunggu...
Rifa Salsabila
Rifa Salsabila Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 4

yuks:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pahlawan Papua

20 November 2021   19:56 Diperbarui: 20 November 2021   19:58 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara kicau burung di pagi hari, terdengar menembus langit-langit rumahku.Indahnya pagi beserta cahaya matahari pagi juga mulai menyentuh isi ruangan rumahku yang cukup luas.

Dipagi yang sangat cerah, di sebuah halaman rumahku yang indah terlihat beberapa  gadis tengah berdiri diatas hamparan taman sambil merentangkan tangannya. Mereka sepertinya sangat menikmati hembusan angin di halaman sekitar rumahku.Beberapa gadis yang berada di halaman rumahku yaitu, Clara, Alena, Bela,Putri,Cahya, dan vira.

"Lagi pada ngapain na? ucap bu Ani sambil menghampiri mereka ke halaman rumah

"lagi ngerjain tugas bareng- bareng bu" ucap cahya sambil tersenyum manis

"semangat ya nak, kalian pasti bisa"ucap bu ani sambil mengepal tangan ngasih semangat kepada mereka.

"siap bu" ucap Clara,Alena,Bela dan lainnya sambil tersenyum

Setelah itu, mereka melanjutkan tugasnya bareng bareng.

"Nah kita kan dikasih tugas novel sejarah tentang pahlawan integrasi bangsa, menurut kalian pahlawan siapa sih yang paling berjasa?" ucap Vira sambil berunding.

"Frans Kaisiepo" ucap Bela sambil teriak.

"boleh juga tuh" ucap Putri

"kita bagi-bagi mencari cerita tentang sejarah Frans Kaisieponya  agar tidak terlalu lama nyarinya" ucap Cahya

"oke siap" ucap mereke sambil barengan

Setelah beberapa menit kemudian akhirnya mereka menemukan cerita sejarah tentang Frans Kaisiepo.

"apakah sudah ketemu ceritanya" ucap Clara sambil melihat kawan-kawannya.

"sudah Clara" ucap barengan.

"oke kalo  begitu boleh dibacakan bagian Alena,Bela,Putri, Cahya, dan, Vira nanti bacanya bergantian ya agar tidak terlalu lama" ucap Clara

"Tepat pada 10 Oktober 1921, tangisan seorang bayi memecah langit biak. kebahagiaan dirasakan oleh keluarga Kaisiepo.Mereka dikarunia anak pertama dan bayi itu diberi nama Frans Kaisiepo,sesuai dengan tradisi di daerahnya. Beberapa tahun kemudian, seiring berjalannya waktu, setelah Frans menginjak 10 tahun, ibunya meninggal. Disitu Frans sangat kehilangan sosok ibu yang selalu mengajarkan Frans harus tetap menjadi seorang anak yang paling tangguh.Setelah kepergian ibunya di usia yang masih anak-anak, selang beberapa bulan, tambah lagi kesedihan itu makin parah dengan kepergian meninggalnya sosok ayah yang tidak lama setelah ibunya meninggal. Ketika Frans ditinggalkan oleh sosok ayah, Frans merasa dirinya gagal menjadi seorang anak yang paling kuat. Tetapi Frans mengingat perkataan ayah ibunya yang selalu mengingatkan Frans untuk menjadi seorang anak yang paling kuat, tangguh dan memiliki jiwa kepemimpinannya." ucap Alena

"Beberapa hari yang lalu, Frans diusianya yang sangat membutuhkan kasih sayang dari orang tuanya sudah menjadi anak yatim piatu. Setelah ditinggalkan kedua orang tuanya, Frans  sering bergabung dengan teman-teman sebaya yang memiliki jiwa-jiwa kepemimpinan. Setelah kepergian kedua orang tuanya, Frans sempat berpikir "Saya harus menjadi orang yang paling tangguh,  dan juga bisa menjadi seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinanya." Ia tetap dihormati meski ayahnya telah tiada. Setelah itu Frans kaisiepo memiliki tanggung jawab dalam memimpin perang antar suku. Hal itu perang antar suku adalah hal yang sangat wajar karena merupakan tradisi di wilayah Papua.Ia tumbuh bersama temen-temanya sebaya dan mempunyai pergaulan yang baik di masyarakat. Ia adalah pahlawan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena telah menyatukan Papua kembali ke pangkuan Ibu pertiwi." Nah itu bagian saya ucap Bela

"Seiring berjalanya waktu, tepat pada pagi hari  ia bersiap-siap untuk mandi karena hari ini harus datang lebih awal untuk menuju ke sekolah. Tiba disekolah menuju kelasnya  Frans bertemu dengan salah satu guru yaitu Sugoro Atmoprasodjo.Setelah bertemu dengannya, Sugoro Atmoprasodjo ingin bertanya kepada Frans. "hmm...sepertinya seorang anak ini pemuda nasionalisme yang sangat tinggi, tangkas, cerdas, dan bijaksana  hebat dan juga  bisa diajak untuk  membicarakan   integrasi."ucap sugoro dalam hatinya.Sugoro bertanya "Apakah boleh saya mengobrol sedikit dengan anda?" Frans merasa kaget, karena  Sugoro Atmoprasodjo tiba tiba bertanya kepadanya."tentu saja boleh pa." ucap Frans dengan wajah kaget

"baik, bila anda tidak ada kegiatan disekolah ini, ikut  ke ruangan saya" ucap Sugorosambil betjalan kearah ruangannya

 "Sepertinya bapak Sugoro Atmoprasodjo ini adalah orang yang selalu memperkenalkan nilai-nilai nasionalisme." ucap Frans dalam hatinya sambil berjalan menuju ruangan pak sugoro

Sejak bertemu dengan Sugoro Atmoprasodjo, jiwa kebangsaan Frans semakin tumbuh dan kian bersemangat untuk mempersatukan wilayah Irian ke dalam NKRI.Karena pengaruh dari Sugoro Atmoprasodjo, Frans bersama kawan-kawan seperguruannya, semakin memiliki garis politik yang cukup jelas dengan menjadi nasionalis pro Indonesia." Nah itu bagian saya ucap Clara

"Di dalam kehidupan dilingkungannya itulah, Frans Kaisiepo di gembleng menjadi seseorang yang memiliki jiwa dan karakter seorang pemimpin. Dan sejak di usia belia, Frans terlihat menonjol dibanding teman-teman sebayanya. Frans merupakan sosok yang sangat berjasa dalam menyatukan Papua dengan Indonesia. Ia juga merupakan gubernur provinsi Papua ke-empat yang tidak pantang menyerah dan selalu bersemangat, tidak pernah lengah dalam melawan kependudukan Belanda di tanah Papua."ucap Putri

"Tepat pada taggal 31 Agustus 1945, ketika papua masih diduduki Belanda, Frans Kaisiepo adalah termasuk orang Papua pertama yang mengibarkan bendera  Merah Putih dan menyayikan lagu kebangsaan yaitu"Indonesia Raya" di tanah Papua. Setelah kemerdekaan Indonesia diploklamirkan pada taggal Agustus 1945 di Jakarta. Tepat pada tanggal 31 Agustus 1945, tokoh-tokoh Papua tadi, mengibarkan bendera merah putih di tanah Papua. Setelah itu pada saat perayaan kemerdekaan Indonesia yang kedua kalinya di tahun 1947, Silas Papare memimpin upacara bendera di tanah Jayapura.Dan disitu mereka mendapatkan aksinya , membuat ia dan para peserta upacara ditahan polisi Belanda selama tiga bulan di dalam penjara."ucap Vira

Waktu itu, Frans sudah kembali ke Biak dan menjadi Kepala Distrik Warsa, Biak Utara. Jarak Biak dengan Jayapura sekitar 40 menit menyeberangi lautan menggunakan pesawat Walaupun jaraknya jauh, antara Biak dan Jayapura, Frans tetap menjaga nasionalisme keindonesiaannya.

Ia bersama beberapa rekannya di Biak, pada 10 Juli 1946 mendirikan Partai Indonesia Merdeka (PIM). PIM adalah wujud perjuangan Frans dan kawan-kawannya yang berupaya mengintegrasikan Papua ke dalam NKRI." ucap putri

"Sebagai salah satu tokoh penting di Papua, Frans juga kerap dilibatkan dalam beberapa perundingan antara pemerintah kolonial Belanda dan Republik Indonesia. Pada Konferensi Malino di Sulawesi Selatan yang membahas tentang pembentukan Negara Indonesia Timur (NIT), Frans menjadi delegasi yang mewakili Papua."ucap Bela yang selalu semangat dalam membacakan cerita sejarah tentang Frans Kaisiepo

Dalam konferensi itu, Frans mengusulkan penggantian nama Papua menjadi Irian. "Nama ini diberikan oleh almarhum Frans Kaisiepo di pertemuan Malino. Untuk menyebut tanah Papua yang terletak dekat khatulistiwa dan terpampang sinar matahari," tulis Filep Karma dalam Seakan Kitorang Setengah Binatang, dikutip dari Tirto.id.

"Pemilihan Frans sebagai ketua delegasi merupakan taktik Belanda untuk mendekatinya. Namun, karena rasa nasionalismenya terhadap Indonesia dan enggan didikte Belanda. Ia menolak tugas yang diberikan pemerintah kolonial Hindia Belanda. Akibat aksi penolakannya itu, Frans di penjara  dari tahun 1954 hingga 1961.KMB berujung pada pengakuan kedaulatan dari pemerintah Belanda terhadap Republik Indonesia. Meskipun begitu, Belanda masih tetap ingin mempertahankan Papua sebagai bagian dari wilayahnya."ucap Vira saling bergantian

Tepat pada tanggal 10  April 1979 Frans Kaisiepo menghembuskan nafas terakhir kalinya di Biak.Frams dimakamkan  di pemakaman Taman Makam Pahlawan Cendrawasih Yautu di tanah Biak Jayapura"

"Konflik yang didapatkannya terjadi akibat pembebasan Papua terus berlangsung hingga Soekarno mengambil langkah tegas dengan melahirkan Trikora. Trikoraakan dibebaskan untuk membebaskan Papua melalui berbagai langkah. Seiring berjalanya waktu Frans bertanggung jawab untuk memegang peranan penting untuk mendukung terealisasinya Trikora. Hingga pada 15 Agustus 1963, melalui Perjanjian New York, setelah itu beberapa pekan kedepan Papua resmi dianggap masuk dalam wilayah kedaulatan Indonesia." ucap putri

"Keberhasilan perjuangan membebaskan Papua dari cengkeraman Belanda akhirnya membuahkan hasil. Frans kemudian ditunjuk menjadi gubernur di wilayah tersebut. Setelah bergabung dengan Indonesia, Papua diubah namanya menjadi Irian Jaya, tapi kini telah diubah lagi menjadi Papua.Tepat pada 19 Desember 2016, Frans Kaisiepo diabadikan dalam uang kertas rupiah pecahan Rp.10.000. Setelah itu Frans Kaisiepo juga diabadikan sebagai nama bandara di Biak."ucap Clara

Setelah 1 jam lamanya mereka sudah membacakan cerita sejarah Frans kaisiepo

"nah kita sudah selesai bacanya dan sudah kebagian bagian mana yang akan diceritakannya, jangan lupa kalian untuk menghapalnya, agar kita menjadi kelompok yang paling baik" ucap Cahya

"oke siap" ucap barengan sambil teriak

"terimakasih ya kalian sudah ikut kerja kelompok, semoga besok di tesnya lancar tidak ada kendala apapun, semangat kalian!!!."ucap Vira sambil mengepalkantangannya memberi semangat kepada rekan-rekan sekolompoknya."

"Mengingat jasa-jasa pahlawan perjuangan dalam memperjyangkan Papua agar tetap berada di pangkuan ibu pertiwi yaitu Indonesia"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun