Mohon tunggu...
Rifa Salsabila
Rifa Salsabila Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 4

yuks:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pahlawan Papua

20 November 2021   19:56 Diperbarui: 20 November 2021   19:58 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"oke siap" ucap mereke sambil barengan

Setelah beberapa menit kemudian akhirnya mereka menemukan cerita sejarah tentang Frans Kaisiepo.

"apakah sudah ketemu ceritanya" ucap Clara sambil melihat kawan-kawannya.

"sudah Clara" ucap barengan.

"oke kalo  begitu boleh dibacakan bagian Alena,Bela,Putri, Cahya, dan, Vira nanti bacanya bergantian ya agar tidak terlalu lama" ucap Clara

"Tepat pada 10 Oktober 1921, tangisan seorang bayi memecah langit biak. kebahagiaan dirasakan oleh keluarga Kaisiepo.Mereka dikarunia anak pertama dan bayi itu diberi nama Frans Kaisiepo,sesuai dengan tradisi di daerahnya. Beberapa tahun kemudian, seiring berjalannya waktu, setelah Frans menginjak 10 tahun, ibunya meninggal. Disitu Frans sangat kehilangan sosok ibu yang selalu mengajarkan Frans harus tetap menjadi seorang anak yang paling tangguh.Setelah kepergian ibunya di usia yang masih anak-anak, selang beberapa bulan, tambah lagi kesedihan itu makin parah dengan kepergian meninggalnya sosok ayah yang tidak lama setelah ibunya meninggal. Ketika Frans ditinggalkan oleh sosok ayah, Frans merasa dirinya gagal menjadi seorang anak yang paling kuat. Tetapi Frans mengingat perkataan ayah ibunya yang selalu mengingatkan Frans untuk menjadi seorang anak yang paling kuat, tangguh dan memiliki jiwa kepemimpinannya." ucap Alena

"Beberapa hari yang lalu, Frans diusianya yang sangat membutuhkan kasih sayang dari orang tuanya sudah menjadi anak yatim piatu. Setelah ditinggalkan kedua orang tuanya, Frans  sering bergabung dengan teman-teman sebaya yang memiliki jiwa-jiwa kepemimpinan. Setelah kepergian kedua orang tuanya, Frans sempat berpikir "Saya harus menjadi orang yang paling tangguh,  dan juga bisa menjadi seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinanya." Ia tetap dihormati meski ayahnya telah tiada. Setelah itu Frans kaisiepo memiliki tanggung jawab dalam memimpin perang antar suku. Hal itu perang antar suku adalah hal yang sangat wajar karena merupakan tradisi di wilayah Papua.Ia tumbuh bersama temen-temanya sebaya dan mempunyai pergaulan yang baik di masyarakat. Ia adalah pahlawan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena telah menyatukan Papua kembali ke pangkuan Ibu pertiwi." Nah itu bagian saya ucap Bela

"Seiring berjalanya waktu, tepat pada pagi hari  ia bersiap-siap untuk mandi karena hari ini harus datang lebih awal untuk menuju ke sekolah. Tiba disekolah menuju kelasnya  Frans bertemu dengan salah satu guru yaitu Sugoro Atmoprasodjo.Setelah bertemu dengannya, Sugoro Atmoprasodjo ingin bertanya kepada Frans. "hmm...sepertinya seorang anak ini pemuda nasionalisme yang sangat tinggi, tangkas, cerdas, dan bijaksana  hebat dan juga  bisa diajak untuk  membicarakan   integrasi."ucap sugoro dalam hatinya.Sugoro bertanya "Apakah boleh saya mengobrol sedikit dengan anda?" Frans merasa kaget, karena  Sugoro Atmoprasodjo tiba tiba bertanya kepadanya."tentu saja boleh pa." ucap Frans dengan wajah kaget

"baik, bila anda tidak ada kegiatan disekolah ini, ikut  ke ruangan saya" ucap Sugorosambil betjalan kearah ruangannya

 "Sepertinya bapak Sugoro Atmoprasodjo ini adalah orang yang selalu memperkenalkan nilai-nilai nasionalisme." ucap Frans dalam hatinya sambil berjalan menuju ruangan pak sugoro

Sejak bertemu dengan Sugoro Atmoprasodjo, jiwa kebangsaan Frans semakin tumbuh dan kian bersemangat untuk mempersatukan wilayah Irian ke dalam NKRI.Karena pengaruh dari Sugoro Atmoprasodjo, Frans bersama kawan-kawan seperguruannya, semakin memiliki garis politik yang cukup jelas dengan menjadi nasionalis pro Indonesia." Nah itu bagian saya ucap Clara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun