Mohon tunggu...
Rifa Salsabila
Rifa Salsabila Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 4

yuks:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pahlawan Papua

20 November 2021   19:56 Diperbarui: 20 November 2021   19:58 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Di dalam kehidupan dilingkungannya itulah, Frans Kaisiepo di gembleng menjadi seseorang yang memiliki jiwa dan karakter seorang pemimpin. Dan sejak di usia belia, Frans terlihat menonjol dibanding teman-teman sebayanya. Frans merupakan sosok yang sangat berjasa dalam menyatukan Papua dengan Indonesia. Ia juga merupakan gubernur provinsi Papua ke-empat yang tidak pantang menyerah dan selalu bersemangat, tidak pernah lengah dalam melawan kependudukan Belanda di tanah Papua."ucap Putri

"Tepat pada taggal 31 Agustus 1945, ketika papua masih diduduki Belanda, Frans Kaisiepo adalah termasuk orang Papua pertama yang mengibarkan bendera  Merah Putih dan menyayikan lagu kebangsaan yaitu"Indonesia Raya" di tanah Papua. Setelah kemerdekaan Indonesia diploklamirkan pada taggal Agustus 1945 di Jakarta. Tepat pada tanggal 31 Agustus 1945, tokoh-tokoh Papua tadi, mengibarkan bendera merah putih di tanah Papua. Setelah itu pada saat perayaan kemerdekaan Indonesia yang kedua kalinya di tahun 1947, Silas Papare memimpin upacara bendera di tanah Jayapura.Dan disitu mereka mendapatkan aksinya , membuat ia dan para peserta upacara ditahan polisi Belanda selama tiga bulan di dalam penjara."ucap Vira

Waktu itu, Frans sudah kembali ke Biak dan menjadi Kepala Distrik Warsa, Biak Utara. Jarak Biak dengan Jayapura sekitar 40 menit menyeberangi lautan menggunakan pesawat Walaupun jaraknya jauh, antara Biak dan Jayapura, Frans tetap menjaga nasionalisme keindonesiaannya.

Ia bersama beberapa rekannya di Biak, pada 10 Juli 1946 mendirikan Partai Indonesia Merdeka (PIM). PIM adalah wujud perjuangan Frans dan kawan-kawannya yang berupaya mengintegrasikan Papua ke dalam NKRI." ucap putri

"Sebagai salah satu tokoh penting di Papua, Frans juga kerap dilibatkan dalam beberapa perundingan antara pemerintah kolonial Belanda dan Republik Indonesia. Pada Konferensi Malino di Sulawesi Selatan yang membahas tentang pembentukan Negara Indonesia Timur (NIT), Frans menjadi delegasi yang mewakili Papua."ucap Bela yang selalu semangat dalam membacakan cerita sejarah tentang Frans Kaisiepo

Dalam konferensi itu, Frans mengusulkan penggantian nama Papua menjadi Irian. "Nama ini diberikan oleh almarhum Frans Kaisiepo di pertemuan Malino. Untuk menyebut tanah Papua yang terletak dekat khatulistiwa dan terpampang sinar matahari," tulis Filep Karma dalam Seakan Kitorang Setengah Binatang, dikutip dari Tirto.id.

"Pemilihan Frans sebagai ketua delegasi merupakan taktik Belanda untuk mendekatinya. Namun, karena rasa nasionalismenya terhadap Indonesia dan enggan didikte Belanda. Ia menolak tugas yang diberikan pemerintah kolonial Hindia Belanda. Akibat aksi penolakannya itu, Frans di penjara  dari tahun 1954 hingga 1961.KMB berujung pada pengakuan kedaulatan dari pemerintah Belanda terhadap Republik Indonesia. Meskipun begitu, Belanda masih tetap ingin mempertahankan Papua sebagai bagian dari wilayahnya."ucap Vira saling bergantian

Tepat pada tanggal 10  April 1979 Frans Kaisiepo menghembuskan nafas terakhir kalinya di Biak.Frams dimakamkan  di pemakaman Taman Makam Pahlawan Cendrawasih Yautu di tanah Biak Jayapura"

"Konflik yang didapatkannya terjadi akibat pembebasan Papua terus berlangsung hingga Soekarno mengambil langkah tegas dengan melahirkan Trikora. Trikoraakan dibebaskan untuk membebaskan Papua melalui berbagai langkah. Seiring berjalanya waktu Frans bertanggung jawab untuk memegang peranan penting untuk mendukung terealisasinya Trikora. Hingga pada 15 Agustus 1963, melalui Perjanjian New York, setelah itu beberapa pekan kedepan Papua resmi dianggap masuk dalam wilayah kedaulatan Indonesia." ucap putri

"Keberhasilan perjuangan membebaskan Papua dari cengkeraman Belanda akhirnya membuahkan hasil. Frans kemudian ditunjuk menjadi gubernur di wilayah tersebut. Setelah bergabung dengan Indonesia, Papua diubah namanya menjadi Irian Jaya, tapi kini telah diubah lagi menjadi Papua.Tepat pada 19 Desember 2016, Frans Kaisiepo diabadikan dalam uang kertas rupiah pecahan Rp.10.000. Setelah itu Frans Kaisiepo juga diabadikan sebagai nama bandara di Biak."ucap Clara

Setelah 1 jam lamanya mereka sudah membacakan cerita sejarah Frans kaisiepo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun