Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suatu Senja

7 September 2019   18:00 Diperbarui: 7 September 2019   18:01 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : pixabay

"Tentunya harus tulus, Pak. Lekaslah bertobat dan jalani kehidupan sesuai aturan-Nya."

"Setelah itu?"

"Setidaknya aku ada pekerjaan untuk menggodamu. Setidaknya tak menganggur dan bisa makan tiga kali sehari."

"Kalau aku tak bisa kau goda lagi untuk menjadi jahat?"

"Nah, aku akan memiliki pekerjaan tetap sampai kau bisa tergoda."

"Kalau aku tergoda, lalu menjadi bajingan lagi, bagaimana nasibmu?"

"Ya, aku akan naik pangkat." Dia tersenyum. "Tapi jadi bajingannya jangan lama-lama. Nanti aku susah pula mencari orang baik."

Saya tertawa. Dia menepuk-nepuk lembut lengan saya. Sesaat kemudian dia mengantar saya kembali ke luar gedung. Angin pun tiba-tiba berputar menerbangkan debu. Membelit saya. Menarik saya ke tempat entah. Dan ketika membuka mata, saya masih duduk di taman. Malam sudah benar-benar jatuh. Lampu taman berkerdap-kerdip menyinari pelan pasangan-pasangan yang bersembunyi di semak.

Seorang perempuan bertubuh sintal mendekati saya. Kami tawar-menawar. Lalu beranjak dari taman. Sempat telinga saya mendengar jeritan kesal dari rimbun pohon mawar. Jerit pengangguran yang kelaparan. Entah siapa.

---sekian---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun