Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Barang Temuan

12 Maret 2019   08:20 Diperbarui: 12 Maret 2019   08:39 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oya, saya mau tanya. Coba, apa kira-kira hal yang selalu Bapak impikan selama ini?" Lelaki itu menatap Sugik yang berulangkali memperbaiki letak pecinya.

Impian Sugik selama ini memang ingin berangkat haji. Tapi, ah! Manalah mungkin impian seperti itu diumbar dibandingkan menemukan uang yang lima belas juta itu.

"Impian saya tak ada, Pak." Kali ini Sugik tak jujur.

"Kebetulan saya bernazar untuk tahun ini akan mengajak dua orang. Ya, kebetulan pula kejadian uang hilang itu mempertemukan kita. Mungkin Ibu dan Bapak telah sejodoh dengan keinginan saya." Lelaki itu tertawa pelan.

Istri Sugik keceplosan. "Mau mengajak kami jalan-jalan ke Jakarta ya, Pak?"

Lelaki itu menepuk-nepuk pundak Sugik. "Lebih jauh dari itu. Ke tanah suci Mekkah. Melaksanakan ibadah haji."

Sugik terpana. Istrinya berurai air mata.

---sekian---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun