Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Seratus Ribu Rupiah

11 Maret 2019   10:46 Diperbarui: 11 Maret 2019   11:35 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat makanan yang berjejal di meja mengundang untuk dipestaporakan, keluarlah tawaran dari mulut Warsito, "Sebenarnya aku ke mari karena ingat Bapak. Aku ingat kebaikan bapak, bukan hanya perkara uang seratus ribu rupiah itu. Tapi pada segala-galanya setelah bapak sangat akrab denganku sampai berbilang bulan. 

Jadi, niatku, agar bapak sudi pindah ke kampungku di Baturaja. Rumah dan tanah di sana tak ada yang menjaganya. Bapakku telah meninggal persis saat aku mendapat berita bahwa dia sakit keras lima tahunan lalu. Saudara-saudaraku bekerja semua di Jawa. Ibu sekarang ikut aku di Bogor." Dia menghela napas.

"Jadi, aku berharap bapak dapat menjaga rumah kami, kemudian mengelola tanah kami di sana. Terserah mau ditanami apa. Tak luas sih, hanya sekitar satu setengah hektar. Bagaimana, Pak?"

Aku terpana. Hatiku berbunga-bunga. Seolah puluhan malaikat mengelilingiku sambil bertakbir, tasbih dan tahmid. Aku sungguh tak bisa menjawab. Sama sekali tak bisa berkata-kata.

---sekian---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun