Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lapar

7 Februari 2019   16:10 Diperbarui: 7 Februari 2019   16:14 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika istri Om Arnal meninggal dunia, dia tak menunjukkan batang hidungnya. Hanya ada karangan bunga bertuliskan namanya terpajang di ruang depan rumah Om Arnal. Aldi benar-benar telah melupakan sanak-saudara. Bahkan kala aku dengan rasa malu teramat sangat, meminjam uang via sms kepadanya, dia hanya membalas; yang sabar saja, aku lagi butuh uang juga.

Setahun lebih tak lagi bersua Aldi, hingga suatu hari aku mendapat kabar kalau dia sedang dirawat di ICCU sebuah rumah sakit mewah di Jakarta. Segera saja aku menelepon ibunya.

"Aldi sakit apa, Tante?"

"Komplikasi. Jantung, diabetes dan darah tinggi. Itulah, Tante sudah berulangkali mengingatkan Aldi agar jaga-jaga masalah makanan. Tapi kau tahu sendiri kan kalau dia itu hobby makan. Kau ke Jakarta saja menjengukn Aldi, ya!"

"Insya Allah, Tante!" Aku teringat Aldi. Aku teringat selera kulinernya. Aku ingat cara makannya.

---sekian---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun