Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perjamuan Malam

30 Januari 2019   10:00 Diperbarui: 30 Januari 2019   10:11 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam Ketujuh

Ruangan pengap dan menjijikkan. Amis darah menyebar. Foto-foto mayat yang menempel berjejer di dinding, membuat mual. Tiga lilin di atas pajangan berbentuk trisula, bernyala lindap, menghantarkan bau kemenyan, gaharu, beradu amis darah. Di tengah ruangan, persis di belakang meja bundar, duduk seorang lelaki berbadan gemuk-pendek. Rambutnya hitam legam. Matanya nyalang. Senyum kemenangan samar terlihat di antara nyala lilin yang lindap itu.

Dia membunyikan lonceng kecil di meja. Seketika pintu terbuka, dan memasukkan hawa segar dari luar. Seorang lelaki berbadan sedang, mengenakan jubah putih dan bertopi kerucut dari kain, masuk dengan wajah sumringah. Bibirnya yang tipis bergetar, pertanda hatinya sukacita. Di belakangnya berdiri sebuah meja beroda, stainless steel. Dengan nampan bertutup alumunium.

"Sudah siap?" tanya si gemuk-pendek.

"Sudah Tuan! Saya menghidangkan orak-arik otak, lidah, hati dan mata yang disiram kuah kari. Masih hangat, dan beraroma nikmat."

Si gemuk-pendek menyeringai. "Semua milik Tuan Marsis, bukan?"

"Siap, Tuan!"

---sekian---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun