Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Becak Mang Ibal

23 Januari 2019   11:26 Diperbarui: 23 Januari 2019   11:31 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pixabay.com

"Erdang, Mang!"

Mang Ibal menepuk pundak pemuda bernama Erdang itu. Mereka saling bersitatap. Kata Mang Ibal. "Orang biasa memanggil saya Ibal. Tapi nama saya sebenarnya, dan telah lama saya lupakan, adalah Labibuddin."

Mata Mang Ibal berkaca-kaca. Air mata Erdang merebak. Kedua insan itu saling berpelukan erat menuntaskan rasa rindu yang mengarat. Keduanya sebentar lagi akan bercerita tentang yang sudah-sudah. Ya, sebentar lagi. Sabar saja. Sebentar lagi! Mereka harus shalat maghrib dulu.

---sekian---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun