Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sang Perampok

20 November 2019   17:29 Diperbarui: 20 November 2019   17:56 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: pixabay

Bram bersijingkat mendekati pintu. Dia membunyikan bel. Seorang perempuan yang membukanya. Itu kau. Aku pun turun dari mobil. Sesaat kalian berbincang. Rud dan Sopantun membawa sesuatu ke teras. Dan tiba-tiba terdengar ledakan kecil. Kepingan-kepingan menjadi kabut. Aku muncul mengibas kepingan itu.

"Apa-apaan ini, Armand?" Kau antara terkejut dan takjub mendekatiku.

"Seperti yang kukatakan sebelumnya, aku akan merampok."

"Merampok apa?"

"Hatimu! Kau adalah pilihanku setelah selama ini melajang terus. Maksudku aku ingin melamar, dan mengucapkan selamat ulang tahun untukmu." Kau tersipu malu. Dia belum bisa menjawap apa-apa. Sebentuk wajah mungil muncul di ambang pintu. Tio. Kuangkat dia tinggi, calon anakku.

Sapta, 201119

---sekian---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun