"Kami berinisiatif bagai mana pelatihan itu tidak berhenti, karena suami dan pemuda disini berkeinginan mejadikan kampung kampung wisata, makanya kami namakan Lebur Hejo,"Â jelasnya.
Hingga kini Hidroponik Lembur Hejo telah panen hingga lebih dari 5 kali yang mana hasil nya di distribusikan untuk keperluan konsumsi warga setempat dan sekitarnya. Dalam panen perdanya pada sabtu (21/12/19), tahun lalu, Hidroponik Lembur Hejo telah di publikasikan oleh lebih dari  beberapa Web News, seperti : BidikNusantara.com , DinamikaNews.id , berantasonline.com , theinstaprofile.com dan teranyar publikasi yang dilakukan oleh TV.Tani milik Kementerian Pertanian Indonesia.
Di sadur dari Berantasonline.com, Debi menjelaskan, Hidroponik Lembur hejo ini bermula dari pengalaman otodidaknya yang dilakukan dari rumah sendiri, lalu karena sebagian dari aspirasi warga, rencara pelatihan diusulkan ke Musrenbangdes Sukatani sehingga diakomodir biaya pelatihan warga Rp 36 juta untuk 25 orang peserta dibagi beberapa kelompok, dengan tema kampung wisata jadi lingkungan nantinya akan hejo dengan sayur sayuran.
Teranyar, kini Lembur Hejo sedang megerjakan perluasan kapasitas produksi dengan menambah Green House ke-2 dengan luas 17 x 5 m dengan berkapasitas 1408 lubang. Terdiri dari 8 staterkit yang mana per-staterkit terdiri dari 11 pipa dan per-pipa terdiri sari 16 lubang.
(Rifai Malik)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H