Debi Juliansyah adalah orang di balik berdirinya Hidroponik Lembur Hejo yang berada di Kampung Pabuaran Hilir Rt.03/05, Desa. Sukatani, Kec. Sukaraja, Kab. Bogor.
Ia bersama dua rekannya, Muhammad Supandi dan Deni Kurniawan, mengelola dan mengembangkan sayuran dengan tehnik hidroponik ini. Dalam ruangan berukuran 50 Meter  yang telah di rancang khusus  (Green house) mereka membudidayakan beberapa sayuran untuk di konsumsi dan menjualnya guna bernilai ekonomis. Sayuran seperti pakcoy, salada hijau, salada merah, kangkung, dan kale mereka budidayakan dengan tehnik hidroponik ini.
Awal mula ialah dilakukan penyemaian berupa penumbuhan bibit sayuran hingga berkecambah yang di tempat kan di media rockwall yang di potong-potong sesuai kebutuhan. kemudian pembesaran yaitu pemindahan kecambah ke media netpot. Hingga panen, tehnik ini membutuhkan 18 hingga 25 hari yang terhitung dari awal pembesaran.
"Dari semai muncul daun sejati, jumlah 4 daun.. kira kira 7 hari baru bisa di pindahkan ke media pembesaran. Kemudian dari pemebesaran hingga panen itu sekitar 18 sampai 25 hari, tergantung jenis sayuran juga." Jelas Supandi.
Di kutip dari BidikNusantara.com, Debi menjelaskan, di Kebun yang luasnya 50 meter tersebut ada sekitar 15 jenis tanaman dan semuanya untuk kebutuhan sehari hari. Ia berharap apa yang direncanakannya dari awal bisa terpenuhi.
"Saya berharap apa yang kita rencanakan sejak awal menjandikan kampung ini hijau dengan sayuran bisa terpenuhi," harapnya.
Sekretaris BPD Desa Sukatani, Yulianti, sekaligus istri dari Debi mengatakan, adanya pertanian hidroponik tersebut berawal dari hobi suaminya yang suka bercocok tanam. "Suami saya hobi dengan bertanam dan ikut Komunitas Hidroponik Kota Bogor (Kotahira) dari situ lah mulai tertarik kemudian pelan-pelan belajar akhirnya mulai menanam dirumah sendiri,"Â jabar Yuli.
Yuli menjelaskan, dirinya selaku BPD yang memang menyalurkan aspirasi masyarakat melihat pelung bahwa hidroponik itu bisa ditanam dengan mudah dan bisa mejadi peluang usaha untuk memperbaiki ekonomi di wilayah.
Kemudian, kata Yuli, dirinya menyampaikan kepada pihak Desa mengajukan pelatihan melaui Musrenbang 2018 dengan sebesar 36 juta. "Alhamdulilah pengajuan saya diterima, lalu kami melaksanakan pelatihan pada tanggal 28-29 September kemarin dengan di ikuti peserta sekitar 25 orang menyeluruh setiap RT," tuturnya.
Menurut Yuli, hinga saat ini pihaknya terus berupaya agar pelatihan tersebut bisa berkesinambungan. Terkait nama Lembur Hejo, adalah harapan besar supaya Hidroponik ini bisa bermanfaat lebih dan bernilai ekonomis untuk masyarakat luas.