Mohon tunggu...
Tankulava
Tankulava Mohon Tunggu... Guru - Rifai el-Carbon

Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN-SU

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Arti Sebuah Ikatan

8 September 2020   18:21 Diperbarui: 8 September 2020   18:07 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Tankulava News

Pertempuran yang tadinya bergejolak sketika menjadi hening, pandangan semua orang tertuju pada mereka berdua. Shin menatap lamat-lamat prajuritnya dan para pemberontak. Ia berharap keinginan terakhirnya ini dapat dilaksanakan. Shin menutup mata, mengarahkan ujung pisau yang ditangan kearah dadanya. Disaat Shin mengayunkan tangannya "PLAAKK" Syim menangkap lengan Shin yang mencoba bunuh diri, pisaunya belum menancap namu luka kecil terlihat di dada Shin terkena ujung pisau.

"Sudah, cukup Shin aku sudah tahu tentang perasaanmu. Seperti dirimu, aku juga menganggap bahwa hanya kaulah keluargaku satu-satunya. Setelah kau pergi dengan urusanmu aku kesepian, tiada lagi orang yg mendengarkan ceritaku, dan tak ada tertawa bersama. Yah, aku hanya sedikit cemburu padamu tapi itu jugalah yang akan menghancurkan persahabatan kita" ucap Syim masih memegang lengan Shin "Seperti ambisimu, kita akan menghentikan pertikaian diantara kita dan menciptkan perdamaian yang indah  untuk generasi kita selanjutnya" sambung Syim.

"Aku telah banyak merasakan sakitnya ditinggal keluarga, dan aku tidak ingin kehilanganmu lagi" Ucap Syim berderai air mata.

Pertempuran pun berhenti, mulai dari hari itu tidak ada lagi pertempuran antara Clan Ozuma dan Negara Sirput Gaja atau dengan negara manapun kerena pemimpin dari kedua belah pihak telah menyetujui perjanjian abadi yang artinya menghapus kenangan buruk masa silam. Karena Raja yang dulu telah meninggal beserta keluarganya, maka pemimpin kerajaan pun digantikan oleh Shin dan disetujui oleh penduduk negri dan Syim dingakat menjadi penasehat kerajaan sekaligus pemimpin aliansi pasukan di Negara itu.

                                                                                                TAMAT...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun