Mohon tunggu...
Tankulava
Tankulava Mohon Tunggu... Guru - Rifai el-Carbon

Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN-SU

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Surat yang Terakhir: Perjalanan Menuju Sekolah

1 September 2020   07:07 Diperbarui: 8 September 2020   16:01 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Maksudmu Nisa" Amat masih penasaran

"Bukan lho"

"Atau si Hida"

"Bukan juga. Masa bidadari kayak dia sih. Amit-amit deh, kalau dia sempat jadi bidadari bisa hancur dunia percintaan" Jawab Billy sambil menggeleng kepala.

"Udah jangan ngejek gitu siapa tahu kalau dia itu jodohmu" sahut Faldi

"Astaghfirulloh Faldi, kalau doa yang betul dong. Ya Allah semoga doa Faldi yang satu ini tidak engkau ijabah ya Allah" Balas Billy dengan mengangkat tangannya dan menatap kearah langit.

"Lihat yang itu Mat, cewek yang sedang menyiram bunga. Nampakkan?" Ucap Faldi.

"TRUS...?" Sahut Amat penasaran.

"Itulah cewek yang dimaksud si congor ini" Jawab Faldi mengacak-acak rambut Billy yang sudah di sisir rapi.

"Jadi maksud kamu si Yuni toh, yang parasnya cantik seperti bidadari yang turun dari kayangan. Bilang lah dari tadi" Ucap Amat

"Matamu saja yang rusak tidak bisa melihat cewek cantik" Sahut Billy. "Kalian tahu tidak. Dia itu sudah cantik, pintar, lembut. Pokoknya idolaku banget deh" sambungnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun