Bahkan saking sempitnya pemahaman ibadah terkadang umat beragama tidak bisa membedakan hal duniawi yang dapat bernilai pahala dengan perkara ukhrowi, semuanya dilihat dengan simbol-simbol agama yang mereka yakini perkara ukhrowi. Terkadang Melakukan tindakan anarkis pengrusakan atas nama agama.
IV
Sejatinya sekulerisme haruslah tetap didengungkan menyupayakan agar manusia tidak terjebak dalam perkara ukhrowi semata dan melupakan duniawi. Lebih dari itu agar manusia tidak terjebak dengan oknum-oknum yang memanfaatkan nama agama untuk mendapatkan kekuasaan dan kenikmatan duniawi semata.
Ada beberapa oknum yang menyebutkan bahwa sekulerisme yang diteriakan pengikut islam progresif merupakan pembebekan/taklid dari orang Barat. Padahal orang Barat mendengungkan pencerahan yang didalamnya terdapat sekulerisme setelah mereka mempelajari dan mendalami karya-karya tokoh ilmuan Islam, semacam ilmu tatanan sosial dan sosiologi dalam kitab Muqoddimahnya Ibn Kholdun, dan ilmu kedokteran dalam kitab al-Qonun fi at-Tibnya Ibn Sina, yang menjadi rujukan orang barat dalam ilmu kedokteran dsb.
Maka tak salah bila Abid Jabiri mengajak umat Islam belajar kepada Barat, dengan beralasan ketika perdaban Barat terpuruk orang Barat belajar kepada Islam, dan kini saat Islam terpuruk maka umat Islam harus belajar kepada orang Barat.
Oleh : Rifai
Cairo. Selasa, 15 Desember 2009.
*http://ripai.blog.co.cc/2009/12/15/refleksi-sekulerisme-dan-ibadah-manusia/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H