Mohon tunggu...
Rifai Ipay
Rifai Ipay Mohon Tunggu... -

catatan polosku

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Refleksi Sekulerisme dan Ibadah Manusia

15 Desember 2009   14:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:56 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan saking sempitnya pemahaman ibadah terkadang umat beragama tidak bisa membedakan hal duniawi yang dapat bernilai pahala dengan perkara ukhrowi, semuanya dilihat dengan simbol-simbol agama yang mereka yakini perkara ukhrowi. Terkadang Melakukan tindakan anarkis pengrusakan atas nama agama.

IV

Sejatinya sekulerisme haruslah tetap didengungkan menyupayakan agar manusia tidak terjebak dalam perkara ukhrowi semata dan melupakan duniawi. Lebih dari itu agar manusia tidak terjebak dengan oknum-oknum yang memanfaatkan nama agama untuk mendapatkan kekuasaan dan kenikmatan duniawi semata.

Ada beberapa oknum yang menyebutkan bahwa sekulerisme yang diteriakan pengikut islam progresif merupakan pembebekan/taklid dari orang Barat. Padahal orang Barat mendengungkan pencerahan yang didalamnya terdapat sekulerisme setelah mereka mempelajari dan mendalami karya-karya tokoh ilmuan Islam, semacam ilmu tatanan sosial dan sosiologi dalam kitab Muqoddimahnya Ibn Kholdun, dan ilmu kedokteran dalam kitab al-Qonun fi at-Tibnya Ibn Sina, yang menjadi rujukan orang barat dalam ilmu kedokteran dsb.

Maka tak salah bila Abid Jabiri mengajak umat Islam belajar kepada Barat, dengan beralasan ketika perdaban Barat terpuruk orang Barat belajar kepada Islam, dan kini saat Islam terpuruk maka umat Islam harus belajar kepada orang Barat.

Oleh : Rifai
Cairo. Selasa, 15 Desember 2009.

*http://ripai.blog.co.cc/2009/12/15/refleksi-sekulerisme-dan-ibadah-manusia/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun