Taubat dan Istighfar : Kunci Menuju Ampunan dan Kedekatan dengan Allah
Â
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillahi rabbil 'alamin, was sholatu wassalamu 'ala, asyrofil ambiyaa iwal mursalin, wa a'laa alihi wa sahbihi ajmain amma ba'du.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Pertama-tama, marilah kita semua panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita. Berkat rida-Nya kita dapat berkumpul di pagi yang cerah ini dalam keadaan sehat walafiat. Ceramah singkat kali ini akan membahas tentang dahsyatnya amalan taubat dan istighfar.
Shalawat dan salam semoga kiranya tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw. Yang telah memberikan petunjuk, jalan kebenaran, memberikan pencerahan dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang yakni agama Islam.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Dalam perjalanan hidup, setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan atau dosa. Islam mengajarkan bahwa pintu ampunan Allah selalu terbuka bagi mereka yang ingin kembali ke jalan yang benar. Dua konsep penting dalam proses ini adalah taubat dan istighfar. Artikel ini akan membahas makna, pentingnya, dan cara-cara praktis untuk menerapkan taubat dan istighfar dalam kehidupan sehari-hari.
Apa itu Taubat ?
Taubat berasal dari bahasa Arab yang artinya "kembali". Dalam konteks agama, taubat berarti kembali kepada Allah setelah melakukan dosa atau kesalahan. Taubat bukan hanya sekedar meminta maaf, tetapi juga bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dan berusaha memperbaiki diri.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
"Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung." (QS. An-Nur: 31)
Menurut Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya' Ulumuddin, taubat memiliki tiga unsur utama:
1. Menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan
2. Meninggalkan dosa tersebut saat itu juga
3. Bertekad untuk tidak mengulanginya di masa depan
Perbedaan utama antara taubat dan istighfar adalah bahwa taubat merupakan proses yang lebih menyeluruh, melibatkan penyesalan dan perubahan perilaku. Sedangkan istighfar lebih fokus pada permohonan ampun kepada Allah.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Lalu apa itu Istighfar ?
Istighfar adalah tindakan memohon ampunan kepada Allah. Kata istighfar berasal dari kata "ghafara" yang berarti menutupi atau memaafkan. Ketika seseorang beristighfar, ia meminta Allah untuk menutupi dosanya dan memaafkannya.
Bentuk istighfar yang paling sederhana adalah mengucapkan "Astaghfirullah" yang berarti "Aku memohon ampunan kepada Allah". Namun, istighfar juga bisa dilakukan dengan doa-doa yang lebih panjang dan mendalam.
Nabi Muhammad SAW bersabda :
"Demi Allah, sesungguhnya aku beristighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali." (HR. Bukhari)
Salah satu bentuk istighfar yang diajarkan Rasulullah SAW adalah:
"Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau." (HR. Bukhari)
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Adapun keutamaan-keutamaan taubat dan istighfar yaitu :
Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 222:
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri."
Mengenai keutamaan istighfar, terdapat hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi:
"Barang siapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap kesempitan, kelapangan dari setiap kesusahan, dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Tahukah kalian bahwa ada waktu-waktu terbaik untuk Bertaubat dan Beristighfar seperti yang ada di bawah berikut ini :
1. Sepertiga malam terakhir Rasulullah SAW bersabda: "Tuhan kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir dan berfirman: 'Siapa yang berdoa kepada-Ku, akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, akan Aku beri. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, akan Aku ampuni.'" (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Setelah shalat fardhu Membaca istighfar setelah shalat fardhu merupakan salah satu sunnah Rasulullah SAW.
3. Saat bersujud dalam shalat Rasulullah SAW bersabda: "Saat yang paling dekat antara hamba dengan Tuhannya adalah ketika ia sedang bersujud, maka perbanyaklah doa (saat itu)." (HR. Muslim)
4. Hari Jumat Hari Jumat memiliki keistimewaan tersendiri dalam Islam, dan merupakan waktu yang baik untuk memperbanyak ibadah, termasuk taubat dan istighfar.
5. Bulan Ramadhan adalah bulan penuh ampunan, sehingga sangat di anjurkan untuk memperbanyak taubat dan istighfar selama bulan ini.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Untuk melakukan taubat dan istighfar yang benar, maka ikutilah langkah-langkah berikut ini :
1. Niat yang tulus Mulailah dengan niat yang tulus untuk kembali kepada Allah dan meninggalkan dosa.
2. Mengakui kesalahan Akuilah kesalahan yang telah diperbuat dengan jujur.
3. Menyesali perbuatan dosa, rasakan penyesalan yang mendalam atas dosa-dosa yang telah dilakukan
4. Memohon ampun kepada Allah Ucapkan istighfar dengan penuh kesungguhan. Salah satu bentuk istighfar yang sering diucapkan adalah: "Astaghfirullahal 'adzim" (Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung)
5. Berjanji tidak mengulangi Bertekadlah untuk tidak mengulangi dosa tersebut di masa depan.
6. Memperbaiki kesalahan Jika dosa yang dilakukan berkaitan dengan hak orang lain, berusahalah untuk memperbaiki kesalahan tersebut atau meminta maaf kepada yang bersangkutan.
7. Memperbanyak amal saleh Lakukan lebih banyak amal saleh untuk menggantikan perbuatan buruk yang pernah dilakukan.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Taubat dan istighfar merupakan jalan yang disediakan Allah bagi hamba-Nya untuk kembali ke jalan yang benar. Dengan memahami makna dan pentingnya taubat serta istighfar, kita dapat meraih ampunan Allah dan meningkatkan kualitas hidup kita, baik secara spiritual maupun sosial. Ingatlah bahwa pintu taubat selalu terbuka selama nafas masih berhembus, maka jangan pernah merasa terlambat untuk bertaubat dan memohon ampun kepada Allah SWT.
Sebagai hamba Allah, kita harus selalu menyadari bahwa pintu taubat selalu terbuka. Jangan pernah merasa terlambat untuk kembali ke jalan yang benar. Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang, selalu siap menerima taubat hamba-Nya yang sungguh-sungguh.
Mari kita jadikan taubat dan istighfar sebagai rutinitas dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kita akan selalu berada dalam lindungan dan rahmat Allah SWT.
Mungkin hanya ini ceramah singkat yang dapat saya sampaikan, kurang dan lebihnya mohon dimaafkan wabillahi taufik wal hidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H