Blue film atau biasa disebut pornografi adalah sebuah media visual yang mengandung seksual, kecabulan, serta erotika. Bagi sebagian orang ini adalah suatu pelarian untuk penghilang kejenuhan. Tetapi sadarkah kalian bahwa pornografi sangat berdampak bagi kesehatan otak?. Beberapa orang bependapat antara hubungan pornografi dan kesehatan otak masih simpang siur.
Oleh karena itu, untuk memecahkan pertanyaan tersebut, artikel ini akan menyelami dunia penelitian tentang kesehatan otak serta pengaruh pornografi terhadap kesehatan mental serta fisik.
Pornografi mengandung materi yang secara eksplisit menggambarkan aktivitas seksual atau ketelanjangan dengan tujuan membangkitkan gairah seksual. Media tersebut berpontensi menumbuhkan praktik sadomasokistik atau perilaku seksual yang menyimpang dengan melibatkan kekerasan bagi sang pecandu.
Tidak jarang para ahli peneliti berpendapat tentang dampak pornografi terhadap kesehatan otak dan beberapa pendapat menunjukan adanya konsekuensi negatif, terutama mengenai fungsi dan kesehatan otak yang menunjukan efek buruk tertentu.
Otak akan mengalami perubahan struktural dan fungsional
Dr. Norman Soidge adalah seorang psikiater dan peneliti otak, dalam bukunya yang berjudul “The Brain That Changes Itself” menjelaskan bahwa konsumsi pornografi dapat mempengaruhi otak melalalui proses neuroplasticity. Dimana neurologis akan mengarah kepada kecanduan, mengurangi kemampuan seseorang untuk merespons rangsangan normal, serta menyebabkan penurunan kepuasan dalam hubungan nyata.
Kerusakan otak
Beberapa ilmuan menyebutkan bahwa kondisi otak yang telah mengalami kecanduan pornografi sama halnya seperti otak yang terkena benturan keras akibat kecelakaan besar. Dikarenakan otak mengecil karena menerima reaksi dopamin yang terlalu banyak. Kondisi ini membuat otak menjadi tidak normal dan berukuran lebih kecil dari sebelumnya.
Mengganggu memori dan konsentrasi
Dalam struktur otak terdapat PFC singkatan dari Pre Rrontal Cortex merupakan bagian otak yang terletak di belakang dahi yang memiliki fungsi untuk mengatur mengenai pemahaman, logika, konsentrasi, perencanaan, dan sikap kritis seseorang dalam menanggapi suatu hal. Kecanduan pornografi dapat menimbulkan efek kecemasan dan depresiatrofi yaitu pengecilan otak bagian depan atau PFC. Yang nantinya kondisi ini dapat memicu keadaan yang disebut dengan frontal lobe syndrome yang menimbulkan keluhan berupa perubahan sikap. Misalnya, terjadi perilaku impulsif, mudah marah, depresi, gangguan kognitif dan lain sebagainya.
Dampak nya sangat berbahaya dalam segi kesehatan mental dan kesehatan fisik. Maka dari itu dengan kesadaran, dukungan dan langkah langkah yang tepat, kamu bisa keluar dari lingkaran ini. Berjanjilah selamanya untuk keluar dari kebiasaan buruk ini. Setiap langkah kecil menuju pemulihan adalah sebuah kemenangan. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika dibutuhkan. Masa depan yang lebih baik menantimu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H