Mohon tunggu...
Ridwan Lanya
Ridwan Lanya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Ridwan Lanya, mahasiswa Universitas Madura, menempuh program studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Menulis menjadi hobi untuk meningkatkan kreativitas. MENULISLAH SEBELUM DITULIS

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Analisis Film "Taare Zameen Par 2007"

25 Januari 2025   18:57 Diperbarui: 23 Januari 2025   18:56 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Publicity poster for Taare Zameen Par 

Penyuntingan: Pooja SharmaFilm "Taare Zameen Par" menggunakan berbagai teknik pembuatan film yang efektif untuk menyampaikan pesanny Penggunaan warna: Film ini menggunakan warna-warna cerah dan ceria untuk menggambarkan dunia Ishaan yang penuh dengan imajinasi.

Penggunaan musik: Musik yang indah dan menyentuh hati digunakan untuk memperkuat emosi dalam film.

Penggunaan sinematografi: Sinematografi yang indah digunakan untuk menangkap keindahan dunia Ishaan dan perasaannya.

 Penggunaan akting: Akting yang natural dan emosional dari para aktor, terutama Darsheel Safary sebagai Ishaan, sangatla memukau

EVALUASI KRITIS

Kelebihan Film, Film Tare Zameen Par Film ini sangat baik untuk ditonton bagi para Pendidik maupun orang tua.Di dalam film ini kita bisa melihat bahwa setiap anak itu terlahir dengan bakat, kemampuan, mimpi, dan keberuntungan masing-masing. Ketika seorang anak tidak mampu melakukan sesuatu, kita sebagai orang tua maupun pendidik juga harus peka, kenapa dan apa alasannya anak tersebut tidak mampu, dalam artian, anak tersebut tidak mampu karena malas atau memang keterbatasan kemampuannya. Film ini juga berpesan kepada kita selaku pendidik maupun orang tua dalam mendidik anak, tidak seharusnya terlalu keras atau kasar, karena anak yang masih dalam perkembangan itu membutuhkan motivasi dan didikan yang memang menyenangkan bagi mereka. Karena jika mereka mendapat didikan terlalu kasar atau keras itu akan sangat berpengaruh terhadap mental dan jiwa anak karena anak akan takut dan tertekan untuk belajar. Kita harus tahu dan mengerti, bagaimana caranya agar anak merasa nyaman dalam mengembangkan potensi yang ada pada dirinya, dan juga sejauh mana atau sampai dimana kemampuan anak ini dalam memahami atau menerima sesuatu. Adakalanya anak tidak mampu bukan karena dia malas atau tidak mau berusaha, tapi bisa jadi dia memang terlahir seperti itu, atau hanya sampai disanalah kemampuannya, dan kita sebagai pendidik maupun orang tua harus mengerti hal itu.

 Kekurangan Film Film, Tare Zameen Par Adapun kelemahan dari film Taare Zameen Par ini adalah kurang jelas dalam menggambarkan metode pembelajaran yang diterapkan pendidik bagi anak berkebutuhan khusus (ABK), khususnya anak dengan gangguan disleksia. Metode pembelajaran hanya digambarkan secara sekilas dan kurang mendalam. Penggambaran metode pembelajaran hanya dalam adegan yang singkat dan tidak diperjelas menggunakan dialog, sehingga kurang jelas informasi mengenai metode pembelajaran dalam film ini. Jadi film Taare Zameen Par ini kurang mampu memberikan informasi yang dibutuhkan mengenai langkah-langkah dalam menerapkan metode pembelajaran tersebut.

Film "Taare Zameen Par" telah memberikan dampak yang signifikan bagi para audiens. di berbagai aspek, termasuk:

Peningkatan Kesadaran tentang Disleksia:

  • Film ini telah meningkatkan kesadaran tentang disleksia dan tantangan yang dihadapi anak-anak disleksia di seluruh dunia.
  • Orang tua dan guru menjadi lebih memahami disleksia dan bagaimana cara membantu anak-anak yang mengalaminya.
  • Masyarakat umum menjadi lebih toleran dan menerima terhadap anak-anak yang berbeda.

Dukungan bagi Anak-anak Disleksia:

Film ini telah mendorong banyak orang untuk mencari diagnosis dan dukungan untuk anak-anak mereka yang mungkin mengalami disleksia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun