Simpan Tas di kamarmu...
di atas tempat tidur!
Dialog ini terjadi ketika Ishaan pulang dari sekolah dengan kondisi baju yang kotor. Karena sebelumnya Ishaan bermain di selokan yang ada di halaman sekolah untuk mengambil ikan yang ada di dalamnya. Melihat kondisi Ishaan yang demikian, maka ibunya segera menyuruh Ishaan untuk segera membersihkan badannya. Mendengar perintah ibunya tersebut Ishaan segera menuju ke dapur untuk membersihkan dirinya. Namun ketika melihat Ishaan menuju ke dapur dengan tas yang masih menempel dibadannya. Maka ibunya pun negera menyuruh Ishaan untuk segera menaruh tasnya tersebut ke dalam kamarnya. Pada adegan di atas Ishaan memang segera menuju kamar untuk menaruh tasnya. Akan tetapi tas tersebut tidak diletakkan pada tempat yang benar, yaitu di atas tempat tidurnya. Dialog Ishaan dengan ibunya kemudian berlanjut di ruang dapur
"Cuci tanganmu dulu
Taruh!!!
Taruh!!!Apa yang kamu lakukan di sekolah?Lihat di tanganmu, lihat wajahmu
Pada adegan di atas ibu sangat marah kepada Ishaan. Karena melihat Ishaan memakan roti yang ada di dapur tanpa membersihkan tangan dan wajah terlebih dahulu. Dan, saat dialog-dialog di atas terjadi, Ishaan memperlihatkan wajah yang bingung karena harus menerima beberbagai macam perintah dan instruksi lebih dari satu dalam waktu yang bersamaan. Sebab seorang yang menderita penyakit disleksia sulit dalam memahami secara utuh instruksi yang cepat. Apalagi instruksi tersebut lebih dari satu dan pada waktu yang bersamaan.
sebenarnya masih banyak cerita dalam film Taare Zameen Par yang menggambarkan bahwa Ishaan memiliki penyakit disleksia.hanya menampilkan beberapa adegan dialog saja. Karena menurut saya beberapa adegan dialog di atas sudah bisa mewakili pertanda dan penanda makna denotasi dalam film Taare Zameen Par.Hal ini sesuai dengan ungkapan, makna denotasi merupakan makna dari sebuah kata yang tidak mengandung arti atau perasaan tambahan. Pada saat seseorang hanya ingin menyampaikan informasi kepada orang lain, khususnya dalam bidang ilmiah, maka kata-kata yang digunakan cenderung yang bersifat denotasi. Karena tujuan utama dari penyampaian informasi tersebut adalah pengarahan yang jelas terhadap fakta tanpa adanya interpretasi tambahan.
Selanjutnya, Makna konotasi merupakan makna yang mengandung arti tambahan, perasaan, atau nilai rasa tertentu di samping makna dasar yang umum. Dalam memilih kata-kata konotasi untuk digunakan bukanlah suatu hal yang mudah, tidak sama seperti dalam memilih kata-kata yang bersifat denotasi. Pengetahuan akan pilihan kata yang tepat sangatlah diperlukan, oleh karena itu pilihan kata atau diksi lebih banyak bertalian dengan pilihan kata yang bersifat konotasi. Apabila sebuah kata mengandung konotasi yang salah, seperti contohnya kata kurus-kering digunakan untuk menggantikan kata ramping dalam sebuah konteks yang saling melengkapi, maka kesalahan semacam itu mudah diketahui dan diperbaiki
Konotasi pada dasarnya timbul karena masalah hubungan sosial atau hubungan interpersonal, yang mempertalikan kita dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa manusia tidak hanya menyangkut masalah makna denotasi saja.Berdasarkan hal tersebut, makna konotasi yang ada pada film Taare Zameen Par adalah "hubungan komunikasi ayah dengan keluarga yang tidak berjalan dengan baik." Sebab pada film Taare Zameen Par, saya melihat kurangnya keterlibatan ayah dalam membimbing dan berkomunikasi dengan anak-anak. Sebagaimana diungkapkan oleh Allen dan Daly dalam Sri Muliati, keterlibatan ayah lebih dari sekedar melakukan interaksi yang positif dengan anak-anak mereka.
Tetapi juga memperhatikan perkembangan anak-anak mereka, dapat memahami, dan menerima anak-anak mereka. Sehingga membuat anak menjadi dekat dannyaman jika bersama sang ayah. Oleh sebab itu keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak mengandung aspek waktu, interaksi, dan perhatianSedangkan dalam film Taare Zameen Par, sosok ayah digambarkan sebagai pihak yang sibuk dengan urusan pekerjaan dan memiliki harapan yang tinggi untuk kedua anaknya. Selain itu, ayah juga digambarkan sebagai sosok pribadi yang tegas, keras, dan cukup ringan tangan ketika berhadapan dengan masalah-masalah yang dihadapi oleh anak.